Konsep Bagian Harga yang Diterima Peternak Farmer’s Share

27 Gambar 1. Penggambaran Definisi Marjin Tataniaga, Nilai Marjin Tataniaga, dan Biaya Tataniaga Sumber: Tomek and Robinson 1990 Dahl dan Hammond, 1977. Menurut Asmarantaka 2009 diacu dalam Tomek dan Robinson 1990 dan Gonarsyah, I 19961997 margin tataniaga ditentukan oleh 1 perubahan harga-harga input faktor tataniaga, 2 efisiensi dari pengadaan jasa-jasa tataniaga, 3 jumlah dan kualitas jasa-jasa tataniaga dan 4 perubahan stuktur pasar dan teknologi. Oleh karena itu perubahan dari komponen diatas dapat mengubah margin tataniaga. Besarnya margin tataniaga sangat bervariasi diantara berbagai komoditas.

3.1.6.2 Konsep Bagian Harga yang Diterima Peternak Farmer’s Share

Khols dan Uhl 2002 mendefinisikan Farmers share merupakan perbedaan harga ditingkat pengecer dengan yang diterima petani dan dinyatakan dalam persentase harga di tingkat konsumen. Bagian harga yang diterima petani adalah perbandingan antara harga yang diterima petani dengan harga yang dibayar oleh konsumen akhir Limbong dan Sitorus, 1985. Farmers share sering digunakan sebagai indikator dalam mengukur kinerja suatu sistem tataniaga, tetapi farmer’s share yang tinggi tidak mutlak menunjukkan bahwa pemasaran berjalan dengan efisien. Hal ini berkaitan dengan besar kecilnya manfaat yang ditambahkan pada produk value added yang dilakukan lembaga perantara atau pengolahan untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Faktor yang penting diperhatikan adalah bukan besar kecilnya share, melainkan total penerimaan yang didapat oleh produsen dari hasil penjualan produk mereka. Farmer’s share merupakan alat analisis yang dapat digunakan untuk menentukan efisiensi tataniaga yang dilihat dari sisi pendapatan petani Menurut Kohls dan Uhls 2002, farmer’s share dapat dipengaruhi oleh tingkat pengolahan, keawetan produk, ukuran produk, jumlah produk dan biaya transportasi. Nilai farmer’s share ditentukan oleh besarnya rasio harga yang diterima produsen Pf dan harga yang dibayarkan oleh konsumen Pr. Secara matematik dapat dirumuskan dengan persamaan sebagai berikut: 28 F s = P f Pr x 100 Keterangan: Fs = Farmer’s share Pf = Harga di tingkat petani Pr = Harga di tingkat konsumen Saluran tataniaga yang tidak efisien akan memberikan marjin dan biaya tataniaga yang lebih besar. Biaya tataniaga ini biasanya dibebankan kepada petani melalui harga beli, sehingga harga yang diterima petani lebih rendah. Biaya tataniaga yang tinggi menyebabkan besarnya perbedaan harga di tingkat petani dengan harga yang dibayarkan oleh konsumen sehingga akan menurunkan nilai farmer’s share. Sebaliknya pada saluran tataniaga yang efektif dan efisien, marjin dan biaya tataniaga menjadi lebih rendah sehingga perbedaan harga petani dengan konsumen lebih kecil dan nilai farmer’s share akan meningkat.

3.1.6.3 Konsep Rasio Keuntungan dan Biaya