45
5.6 Karakteristik Agen Freezer Point
Agen Freezer Point yang menjadi responden dalam penelitian ini berjumlah 1 orang, berjenis kelamin perempuan berusia 31 Tahun. Agen ini
membeli olahan daging kelinci berupa baso dan nugget kelinci dari Koperasi Peternakan Kelinci. Daging kelinci yang dibeli, merupakan daging kelinci yang
sudah dioalah setengah jadi dan disimpan di lemari pendingin. Agen ini melakukan penjualan daging kelinci sebagai pekerjaan sampingan. Agen Freezer
Point memasarkan olahan daging kelinci yaitu nugget dan baso di Kota Bogor. Pembelian daging olahan kelinci dari koperasi biasanya dilakukan
perminggu. Pembelian daging kelinci per orang sebanyak 2 kilogram dengan harga untuk olahan kelinci menjadi nugget dibeli dari koperasi dengan harga Rp
70.000 per kilogram atau Rp 17.5000,25 kilogram, untuk baso daging kelinci dibeli dari koperasi dengan harga Rp 30.000 per kilogram atau Rp 7.5000,25
kilogram.
5.7 Teknik Budidaya Kelinci Di Desa Gunung Mulya 5.7.1 Konstruksi Kandang
Kegiatan budidaya kelinci seperti persiapan kandang, perkawinan, pembesaran dan pemeliharaan hama dan penyakit dilakukan dalam satu kandang
namun berbeda kamar. Biasanya dalam satu kandang dengan luas 5-15 m
2
terdapat beberapa kamar kolom. Ukuran kamarkolom luasnya 0.5m
2
dengan tinggi kandang adalah 0.4 dan 0.6 m ke bawah tanah sehingga tinggi kandang
dari permukaan tanah adalah 1 m. Kamar terbuat dari bambu berbentuk persegikotak dengan pengaturan bambunya tidak terlalu rapat tapi teratur. Secara
umum dalam satu kandang terdapat 5-30 kamarkolom. Fungsi kamar- kamarkolom itu terbagi menjadi tiga yaitu untuk perkawinan, penyapihan dan
pembesaran. Kandang untuk perkawinan biasanya berisi satu ekor kelinci jantan dan
satu ekor kelinci betina. Setelah dikawinkan maka kelinci betina akan dipindahkan ke kamar lain yang sudah diberi catatan mengenai waktu kawin dan
46
waktu melahirkan. Setelah proses menyusui selesai kira-kira 3 minggu setelah kelinci lahir, anakan kelinci akan dipindahkan ke kamar lain untuk dibesarkan.
5.7.2 Pemilihan Indukan, Perkawinan dan Pembesaran Anakan
Peternak di Desa Gunung Mulya dalam melakukan budidaya kelinici setelah proses persiapan kandang, maka tahap selanjutnya adalah pemilihan
kelinci yang baik untuk dijadikan indukan baik itu kelinci jenis jantan maupun betina. Kelinci yang umumnya dibudidayakan di Desa Gunung Mulya untuk jenis
Hias adalah jenis hias lokal dan jenis Angora, Rex, Lion dan Bulu Karpet. Untuk jenis pedaging biasanya kelinci jenis lokal dan jenis Gibbas. Pemilihan kelinci
yang baik untuk indukan baik jantan maupun betina dilihat dari bentuk fisiknya adalah mata berwarna bening, bulu badan mengkilap dan sehat. Selain bentuk
badan, berat badan yang bagus untuk kelinci yang akan dijadikan indukan adalah 3.5-4 kilogram. Budidaya kelinci di Desa Gunung Mulya umumnya adalah sama
dimana dalam satu kandang terdapat tiga jenis kelinci yang dibudidayakan yaitu kelinci hias jenis lokal, luar dan pedaging.
Kelinci jantan yang siap untuk dikawinkan adalah kelinci dengan umur 7-8 bulan dan kelinci betina dengan umur 5 bulan. Proses perkawinan dilakukan
selama beberapa jam dimana indukan jantan dan betina diletakkan didalam kamar yang sama. Setelah beberapa jam kelinci dipisakan ke kamar lain. Proses
kehamilan kelinci selama 30-35 hari. Kelinci anakan yang sudah dilahirkan, biasanya berjumlah 8-10 ekor dan anakan ini akan disapih oleh induknya selama
3-4 minggu. Setelah berumur 21 hari maka anakan kelinci hias jenis lokal dan luar sudah siap dijual kepada tengkulak sedangkan untuk kelinci pedaging masih harus
dibudidayakan lagi sampai berumur di atas 3 bulan dengan berat badan 2 kilogram. Setelah lepas sapih, indukan kelinci sudah siap untuk dikawinkan lagi.
5.7.3 Pemanenan dan Pemeliharaan
Kelinci yang akan dijual pada saat panen dilakukan sendiri oleh peternak kelinci. Biasanya tengkulak membeli kelinci setiap seminggu sekali tepatnya pada
hari sabtu. Tengkulak mendatangi kandang kelinci untuk membeli kelinci dan langsung diangkut menggunakan wadah berupa keranjang-keranjang plastik dan
47
menggunakan kendaraan beroda duamotor. Biasanya sekali jalan tengkulak dapat mengangkut kurang lebih 100-300 ekor kelinci tergantung dari besarnya wadah
yang digunakan. Proses pemeliharaan kelinci meliputi pembersihan kandang yang
dilakukan oleh peternak di Desa gunung Mulya yaitu satu sampai dua hari sekali. Dimana kandang di sapu dan dibersihkan dari kotoran kelinci. Selain itu
pemberian pakan kepada kelinci sehari 2 kali yaitu pada jam 06.00 pagi dan jam 17.00 sore WIB. Pakan yang diberikan kepada kelinci berupa rumput dan daun
ubi. Pemeliharaan kelinci dari hama dan penyakit yang dilakukan pada saat kelinci sakit seperti korengan maka kelinci itu harus dipisahkan dari kamar lain
atau dijual ke tengkulak dengan harga yang sangat rendah. Untuk menghindari kelinci dari serangan hama seperti tikus maka kandang harus selalu bersih
sehingga tidak menjadi sarang tikus.
84
VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tataniaga kelinci yang telah dilakukan di Desa Gunung Mulya Kecamatan Tenjo Laya, Kabupaten Bogor, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut : 1. Saluran tataniaga kelinci di Desa Gunung Mulya terbagi menjadi tiga
saluran yaitu saluran tataniaga kelinci hias jenis lokal, saluran tataniaga kelinci hias jenis luar dan saluran tataniaga kelinci pedaging. Saluran
tataniaga kelinci hias lokal terdiri dari lima saluran tataniaga, sedangkan saluran tataniaga kelinci hias luar dan pedaging, masing-masing terbagi
menjadi tiga saluran tataniaga. Semua lembaga yang terlibat dalam tataniaga kelinci baik itu kelinci jenis hias lokal, luar dan pedaging, semua
lembaga melakukan fungsi tataniaga yaitu pertukaran jual dan beli, fisik pengengkutan, penyimpanan dan pengolahan dan fungsi fasilitas
Standarisasi, risiko dan informasi pasar. 2. Struktur pasar yang dihadapi oleh masing-masing lembaga pemasaran
kelinci adalah a Produsen : Struktur Pasar Persaingan Sempurna, b Pedagang pengumpul c Pedagang Pengecer dKoperasi e Agen
Freezer Point adalah Struktur Pasar Persaingan tidak sempurna. Perilaku pasar dari tataniaga kelinci di Desa Gunung Mulya dapat dilihat
dari praktek penjualan dan pembeliaan, sistem penetuan harga, sistem pembayaran dan kerjasama diantara lembaga tataniaga yang terlibat.
Praktek penjualan dan pembelian yang terjadi merupakan bentuk kerjasama yang terlibat antara lembaga tataniaga. Sistem penentuan harga
yang terjadi adalah sistem penentuan harga secara sepihak dan dan sistem penentuan harga melalaui tawar-menawar. Sistem pembayaran kelinci di
Desa Gunung Mulya umumnya adalah sistem pembayaran tunai, namun kadang dilakukan sistem pembayaran panjer dan pembayaran dengan
kelinci. Kerjasama yang terbentuk antara petani dan lembaga tataniaga merupakan kerjasama dalam tataniaga kelinci yang berdasarkan pada rasa
saling percaya.
85
3. Margin tataniaga pada ketiga jenis kelinci berbeda-beda, dimana margin tataniaga tertinggi terdapat pada tataniaga kelinci pedaging. Farmer’s
share tertinggi diantara ketiga jenis kelinci terdapat pada tataniaga kelinci hias luar, sedangkan ratio keuntungan dan biaya tertinggi terdapat pada
tataniaga kelinci hias jenis lokal saluran 2. Efisiensi tataniaga pada pemasaran kelinci terdapat pada kelinci hias lokal. Saluran 2 pada kelinci
hias jenis lokal merupakan saluran yang paling efisien hal ini terlihat dari tingginya rasio keuntungan terhadap biaya.
6.4 Saran