Konsep Marjin Tataniaga Konsep Efisiensi Tataniaga

25 Para pelaku tataniaga perlu mengetahui perilaku pasar sehingga mampu merencanakan kegiatan tataniaga secara efisien dan terkoordinasi. Selanjutnya akan tercipta kinerja keuangan yang memadai di sektor pertanian dan berbagai sektor komersial lainnya. Perilaku pasar menggambarkan perilaku partisipan pembeli dan penjual, strategi atau reaksi yang dilakukan partisipan pasar tersebut baik secara individu maupun kelompok dalam hubungan kompetitif atau negosiasi terhadap partisipan lainnya untuk mencapai tujuan pemasaran tertentu.

3.1.6 Konsep Efisiensi Tataniaga

Menurut Khols dan Uhl 2002 persaingan yang efisien adalah pasar persaingan sempurna perfect competition. Tetapi realitanya struktur pasar ini tidak dapat ditemukan. Ukyran efisiensi adalah “kepuasan” dari konsumen, produsen maupun lembaga-lembaga yang terlibat dalam mengalirkan barang dan jasa mulai dari petani sampai ke konsumen akhir; ukuran untuk menentukan tingkat kepuasan tersebut sangant sulit dan relatif. Oleh karena itu banyak pakar menggunakan indikator efisiensi operasional teknik dan efisiensi harga.

3.1.6.1 Konsep Marjin Tataniaga

Insentif ekonomi merupakan salah satu faktor yang mampu memotivasi petani dalam melakukan kegiatan produksi. Insentif ekonomi tersebut dapat diketahui melalui besarnya keragaan dan perkembangan marjin tataniaga. Kohls dan Uhl 2002 mendefinisikan marjin tataniaga sebagai perbedaan harga yang dibayar oleh konsumen dengan harga yang diterima oleh petani. Asmarantakan 2009 diacu dalam Tomek dan Robinson 1990 memberikan dua alternatif dari definisi margin tataniaga yaitu : 1 Perbedaan harga yang dibayarkan konsumen dengan harga yang yang diterima produsen petani, 2 merupakan harga dari kumpulan jasa-jasa pemasaran sebagai akibat adanya aktivitas-aktivitas bisnis yang terjadi dalam sistem tataniaga tersebut. Definisi yang pertama menjelaskan secara sederhana bahwa margin tataniaga adalah perbedaan harga ditingkat konsumen Pr dengan harga yang diterima petani Pf dengan demikian margin pemasaran adalah M = Pr –Pf . Sedangkan pengertian yang kedua lebih bersifat ekonomi dan definisi ini lebih 26 tepat, karena memberikan pengertian adanya nilai tambah added value dari adanya kegiatan tataniaga dan juga mengandung pengertian dari konsep “derived supply” dan “derived demand”. Pengertian derived demand diartikan sebagai permintaan turunan dari “primary demand” yang dalam hal ini permintaan dari konsumen akhir, sedangkan derived demand adalah permintaan dari pedagang perantara grosir dan eceran ataupun dari perusahaan pengolah processor kepada petani, sedangkan derived supply adalah penawaran ditingkat pedagang eceran yaitu merupakan penawaran turunan dari penawaran ditingkat petani primary supply. Perbedaan harga jual dari lembaga yang satu dengan lembaga lain sampai ke tingkat konsumen akhir disebabkan karena adanya perbedaan kegiatan dari setiap lembaga. Semakin banyak lembaga tataniaga yang terlibat dalam penyaluran suatu komoditas dari titik produsen sampai ke titik konsumen, maka akan semakin besar perbedaan harga komoditas tersebut di titik produsen dibandingkan harga yang akan dibayarkan oleh konsumen. Perbedaan harga yang terjadi antara lembaga tataniaga satu dengan lembaga tataniaga lainnya dalam saluran tataniaga suatu komoditas yang sama disebut sebagai marjin tataniaga. Definisi marjin tataniaga juga digambarkan oleh kurva marjin tataniaga Gambar 1. P Nilai Marjin Tataniaga Pf-Pr x Qrf Sr Sf Marjin Tataniaga Pr Pr – Pf Pf Dr Df Biaya Tataniaga Qfr Q Keterangan: Pr: Harga di tingkat pengecer Pf: Harga di tingkat petani Sr: Derived Supply Sf: Primary supply Dr: Primary Demand Df: Derived Demand Qrf: jumlah keseimbangan di tingkat petani dan pengecer. 27 Gambar 1. Penggambaran Definisi Marjin Tataniaga, Nilai Marjin Tataniaga, dan Biaya Tataniaga Sumber: Tomek and Robinson 1990 Dahl dan Hammond, 1977. Menurut Asmarantaka 2009 diacu dalam Tomek dan Robinson 1990 dan Gonarsyah, I 19961997 margin tataniaga ditentukan oleh 1 perubahan harga-harga input faktor tataniaga, 2 efisiensi dari pengadaan jasa-jasa tataniaga, 3 jumlah dan kualitas jasa-jasa tataniaga dan 4 perubahan stuktur pasar dan teknologi. Oleh karena itu perubahan dari komponen diatas dapat mengubah margin tataniaga. Besarnya margin tataniaga sangat bervariasi diantara berbagai komoditas.

3.1.6.2 Konsep Bagian Harga yang Diterima Peternak Farmer’s Share