65
Untuk pengecer luar Bogor biasanya kelinci di bawa ke Depok dan Jakarta dan dijual ke tempat-tempat wisata.
Kelinci jenis pedaging, peternak menjual dalam hitungan berat tubuh kelinci bobot hidup. Biasanya kelinci langsung dijual pada koperasi pada hari
yang sama dengan pembelian kelinci anakan jenis hias lokal. Namun kelinci pedaging oleh koperasi terlebih dahulu diolah kemudian dijual sendiri koperasi
atau oleh melalui agen freezer point dalam bentuk olahan daging kelinci setengah jadi.
6.4.2. Sistem Penentuan Harga
Sistem penentuan harga jual beli yang terbentuk dalam tataniaga kelinci hias jenis lokal, luar dan pedaging antar peternak, pedagang pengumpul, koperasi,
pengecer dalam dan luar Bogor, dan Agen Freezer Point umumnya melalui :1 Sistem Tawar-menawar, dimana harga yang terbentuk merupakan kesepakatan
kedua belah pihak, harga yang telah diisepakati didasarkan dari kekuatan permintaan dan penawaran yang terjadi di pasar, 2 Sistem Penentuan Harga
Secara Sepihak, pada sistem ini penentuan harga telah ditentukan oleh pedagang pengumpul, koperasi, pengecer dalam dan luar Bogor.
Penentuan harga penjualan kelinci antara peternak dengan tengkulak dan pengecer dalam dan luar Bogor, dilakukan secara tawar-menawar dan secara
sepuhak. Penentuan harga secara tawar-menawar dimana harga beli yang ditentukan oleh lembaga tataniaga tengkulak, koperasi dan pengecer, tidak
langsung disepakati oleh peternak namun peternak akan menawar harga jual kelinci diatas harga yang ditawarkan pembeli. Sedangkan penentuan harga secara
sepihak adalah harga jual yang ditawarkan lembaga tataniaga kepada peternak langsung disepakati oleh peternak. Dalam penentuan harga, proses tawar menawar
yang terjadi antara peternak dengan tengkulak dan pengecer dalam dan luar Bogor, posisi tengkulak dan pengecer lebih dominan dalam proses tawar-menawar
tersebut, dengan maksud bahwa kesepakatan merupakan harga yang ditawarkan oleh tengkulak dan pengecer yang merujuk pada harga yang dan permintan dan
penawaran yang terjadi di pasaran. Penentuan harga penjualan antara pedagang pengumpul tengkulak
dengan pengecer terjadi melalui tawar menawar yang merujuk pada harga di
66
pasaran yang disesuaikan dengan permintaan dan penawaran kelinci. Kondisi tawar-menawar antara tengkulak dengan pengecer, posisi pengecer lebih dominan
dari pada tengkulak. Penentuan harga beli didasarkan pada kekuatan permintan dan penawaran yang terjadi di pasar.
Para peternak memperoleh informasi perubahan harga yang terjadi, biasanya dari peternak lain, kelompok tani, tengkulak dan pengecer, serta tetap
melakukan pengecekan di pasar dengan langsung melihat aktivitas jual beli yang sedang berlangsung. Informasi tersebut merupakan dasar bagi peternak dalam
meneyepakati harga yang di tawarkan oleh tengkulak, pengecer dan koperasi.
6.4.3 Sistem Pembayaran