Alopias pelagicus biota perairan terancam punah cetak

26

3.5. Alopias pelagicus

Ikan hiu tikus, hiu monyet. Pelagic thresher shark

A. Klasifikasi

Filum : Chordata Kelas : Chondrichthyes Sub–Kelas : Elasmobranchii Bangsa : Carcharhiniformes Suku : Alopiidae Marga : Alopias Spesies : Alopias pelagicus Nakamura, 1935 Gambar 5. Alopias pelagicus Sumber: Fahmi., 2011

B. Morfologi

1. ekor bagian atas hampir sepanjang ukuran tubuhnya 2 bentuk kepala melengkung di bagian antara mata, tidak terdapat lekukan yang dalam di bagian tengkuk 3 mata agak lebar, posisinya hampir ditengah-tengah bagian sisi kepala 4 pangkal sirip punggung pertama lebih dekat dengan ujung belakang sirip dada dari pada dengan dasar sirip perut 5 warna putih pada bagian perut tidak sampai ke dasar sirip dada

C. Habitat dan Penyebaran

Merupakan spesies ikan hiu oseanik yang hidup di lapisan permukaan hingga kedalaman 152 m White et al., 2006. Sebaran spesies hiu ini diketahui sangat luas di wilayah perairan Indo Pasifik. Di perairan Indonesia, spesies hiu ini tercatat ditemukan di perairan Samudera 27 Indonesia, mulai dari barat Sumatera hingga selatan Nusa Tenggara, Laut Cina Selatan, Laut Pasifik, Selat Makassar, Laut Sulawesi, Laut Banda dan Laut Arafura.

D. Status

Di Indonesia, Alopias pelagicus sudah ditetapkan sebagai salah satu satwa yang dilindungi sejak tanggal 30 Juni 2012 dengan mengadopsi resolusi Indian Ocean Tuna Comission, IOTC 1012; IUCN – Vulnerable.

E. Ancaman

Alopias pelagicus merupakan salah satu spesies ikan hiu yang umum tertangkap sebagai hasil tangkapan sampingan di dalam perikanan tuna dan pelagis besar. Secara umum, terjadi penurunan jumlah hasil tangkapan terhadap spesies ikan hiu ini secara nasional dalam kurun sepuluh tahun 2002-2011 yaitu mencapai 300. Penurunan jumlah hasil tangkapan tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor seperti jumlah armada penangkapan yang menurun hingga adanya dugaan penurunan populasi. Karena sifat biologi hiu yang pada umumnya berumur panjang, pertumbuhannya lambat, jumlah anak yang dihasilkan sedikit dan membutuhkan waktu yang lama untuk mencapai dewasa, maka keberadaan populasinya di alam sangat mudah terancam apabila terjadi tangkapan lebih overfishing.

F. Saran

Diperlukan adanya pengawasan terhadap penegakan peraturan perundangan yang sudah dibuat dan peningkatan kesadaran bagi masyarakat nelayan untuk tidak melakukan penangkapan terhadap spesies ikan ini. 28

3.6. Alopias superciliosus