Laevistrombus canarium biota perairan terancam punah cetak

106

5.10. Laevistrombus canarium

Siput Gonggong Dog conch Dideskripsi oleh Linnaeus pada tahun 1758 dengan nama Strombus canarium berdasarkan spesimen dari Ambon, Maluku-Indonesia

A. Klasifikasi

Filum : Mollusca Kelas : Gastropoda Bangsa : Mesogastropoda Suku : Strombidae Marga : Laevistrombus Spesies : Laevistrombus canarium Linnaeus, 1758 Sinonim : Strombus canarium Linnaeus, 1758; Gallinula gibba Schröter, 1788; Laevistrombus turturella Röding, 1798; Strombus isabella Lamarck, 1822; Strombus taeniatus Quoy Gaimard, 1834; Strombus vanikorensis Quoy Gaimard, 1834; Strombus taeniatus Quoy Gaimard, 1834; Strombus gibbus Issel Tapparone-Canefri, 1876. Gambar 48. Cangkang Laevistrombus canarium tampak muka dan belakang Fota : Mujiono

B. Morfologi

Cangkang cukup besar, mencapai 10 cm, umumnya 6,5 cm, berbentuk seperti belah ketupat dengan sulur kerucut tinggi. Bagian tepi mulut cangkang menebal dan melebar. Seluk pada 107 sulur cekung, memiliki rusuk yang tipis. Seluk tubuh membulat dan melebar pada bahu, halus kecuali pada beberapa lekuk spiral bagian depan. Kolumela halus, bagian luar mulut cangkang halus dan membentuk seperti sayap, sangat tebal pada bagian tepi. Saluran siphon pendek, lebar dan lurus. Warna cangkang bervariasi, coklat kekuningan atau abu-abu, dengan garis aksial jelas berwarna coklat tua. Mulut cangkang putih, kadang dengan coklat keemasan atau abu-abu metalik pada penebalan tepi luar mulut cangkang dan kalus kolumela pada individu dewasa.

C. Habitat dan Penyebaran

Habitat di pantai pasir berlumpur dan dasar yang berganggang pada daerah littoral dan sublittoral sampai kedalaman 55 cm. Persebarannya di seluruh perairan laut Indonesia. Gambar 49. Sebaran Laevistrombus canarium Sumber : Poutiers, 1998 D. Status Belum terdaftar IUCN. Belum dilindungi di Indonesia

E. Ancaman

Spesies ini banyak dieksplotasi untuk makanan dan hiasan. Di Jawa dan Riau sangat ekstensif dieksplotasi, sayangnya belum diketahui tren populasinya Nasution Siska, 2011; Viruly, 2011. Karenan itu perlu dilindungi, setidaknya pada dua pulau tersebut dan dikendalikan volume perdagangannya untuk kelestarian spesies dan pemanfaatan berkelanjutan.

F. Saran

Diusulkan masuk dalam IUCN Redlist. Diupayakan untuk bududaya dan konservasi habitat 108

5.11. Tylomelania patriarchalis