Fenerropenaeus indicus biota perairan terancam punah cetak

166

6.7. Fenerropenaeus indicus

Udang kelong, udang popet Banana Prawn, white prawn, Indian Prawn

A. Klasifikasi

Filum : Arthropoda Anak Kelas : Crustacea Kelas : Malacostraca Bangsa : Decapoda Suku : Penaeidae Marga : Fenneropenaeus Péres Farfante, 1969 Spesies : Fenneropenaeus indicus H. Milne Edwards, 1837 Sinonim : Penaeus indicus longirostris De Man, 1892 Gambar 85. Fenneropenaeus indicus H. Milne Edwards, 1837 www.maritime.co.za.diakses 18 Juni, 2013

B. Morfologi Rostrum tanduk, cucuk jumlah gigi bagian atas 8, sedangkan pada bagian bawah 5. Rostrum

dengan Rumus gigi 85. Rostrum sangat kuat baik yang muda maupun dewasa. Kulit putih bersih, lebih tebal dibandingkan Penaeus merguiensis. Antennule pendek belang-belang berwarna kuning coklat. Ukuran lebih kecil dari Penaeus merguiensis, yaitu 13 cm di alam. Di Aceh paling banyak ditemukan di tambak.

C. Habitat dan Penyebaran

Habitat: Kedalaman 10- 45 m. Dasar substrat lumpur. Pesisir pantai dan laut. Udang bersifat benthik, hidup pada permukaan dasar laut. Habitat yang disukai adalah dasar laut yang lunak soft yang terdiri dari campuran pasir dan lumpur. Perairan berbentuk teluk dengan aliran sungai yang besar merupakan daerah udang yang sangat baik, seperti di Indonesia daerah 167 pemusatan fishing ground adalah di: Sumatera Timur mendapat aliran sungai Asaha, sungai Rokan, sungai Kampar, sungai Indragiri, sedangkan Kepulauan Bangka dan Riau memberi lindungan terhadap perairan tersebut dari arus laut Cina selatan yang terbuka dan lewat Laut Jawa. Walaupun sedikit menyerupai teluk dan sungai yang mengalir hanya kecil, pantai utara Jawa antara Cirebon dan Jawa tengah dapat memenuhi kesuburan dan merupakan daerah penting pemusatan udang Unar, 1965. Penyebaran: Sebaran di dunia Indo-West Pacific: mulai dari Teluk Persian ke Thailand, Hong Kong, Philippines. Indonesia, New Guinea, New Caledonia dan utara Australia north of 29°S. Di Indonesia mulai dari Selat Malaka, pantai utara pulau Jawa, pantai selatan pulau Jawa Cilacap khususnya, Maluku dan laut Aru selatan Papua, penangkapan udang telah melampaui lestari. Pantai selatan Nusa Tenggara dan pantai selatan Kalimantan, penangkapan udang belum dilakukan secara memadai. Daerah potensial untuk udang adalah di laut sekitar Sulawesi Teluk Bone, Teluk Tomini, Selat Makasar dan laut Sulawesi, sebelah utara Nusa Tenggara laut Flores dan pantai selatan Nusa Tenggara Unar, 1965. Menurut Naamin 1977 udang ini tersebar hampir di seluruh perairan laut yang relatif dangkal, terutama sepanjang pantai timur pulau Sumatera, di beberapa daerah pantai selatan pulau Jawa Cilacap serta Pangandaran, pantai utara Jawa, pantai Kalimantan, pantai Sulawesi Selatan, serta perairan Aru dan Arafuru.

D. Status

Telah dilindungi SK. Mentan No. 214KptsUmV1973. Penaeus indicus Milne Edwards, Indian Prawn dilarang untuk dieksport untuk induk dan calon induk. Belum terdaftar dalam list IUCN.

E. Ancaman

Dari banyaknya spesies udang laut yang terdapat diperairan Indonesia, ada 11 spesies yang dapat dikategorikan mempunyai nilai niaga penting. Marga Penaeus merupakan komoditi eksport terpenting, marga Metapeaeus merupakan spesies penting yang kedua dan disusul oleh udang air tawar yaitu Macrobrachium dan Panulirus Lobster Toro Soegiarto, 1979. Diperkirakan populasinya kian menurun, karenanya perlu dilindungi untuk kelestarian spesies dan pemanfaatan berkelanjutan.

F. Saran Dimasukan dalam list IUCN: Fenerropenaeus indicus Milne Edwards, dilarang eksport untuk

induk dan calon induk. 168

6.8. Fenerropenaesus merguiensis