80
4.10. Pelochelys cantorii
Sorak , Serak Cantors giant softshell turtle
A. Klasifikasi
Filum : Chordata
Kelas : Reptilia
Bangsa : Testudinata
Suku : Trionychidae
Marga : Pelochelys Gray, 1864
Spesies : Pelochelys cantorii Gray, 1864
Gambar 30. Labi-labi Sorak, Pelochelys cantorii Gray, 1864. Foto: Mumpuni
B. Morfologi
Karapas berbentuk bulat berwarna kecoklatan, panjang mencapai 150 cm. Terdapat bintil-bintil tersebar di bagian depan karapas. Bagian plastron berwarna kekuningan. Kepala dan tengkuk
berwarna hijau kecoklatan, leher keputihan dengan bercak warna gelap. Mata terletak sangat dekat dengan moncongnya yang serupa corong pendek. Kaki dengan selaput penuh. Ekor
pendek. Anakan berwarna coklat orange dengan bercak warna kuning dan ditutupi dengan bintil-bintil dan terdapat lunas di bagian vertebral.
C. Habitat penyebaran di Indonesia
Hidup di sungai besar yang berpasir di Sumatera sungai Siak, Indragiri dan Kalimantan sungai Berau.
81
D. Status
Belum dilindungi Undang-Undang RI; IUCN–Endangered; CITES–Appendiks II.
E. Ancaman
Kerusakan habitat akibat perubahan penggunaan lahan maupun penggalian pasir sungai selain itu juga perdagangan illegal.
F. Saran Mengingat status dan ancaman yang dihadapi spesies ini perlu dilindungi penuh dan studi
biologi beserta ekologinya perlu lebih digalakkan
82
4.11. Amyda cartilaginea
Labi-Labi Asia Asiatic Softshell Turtle
A. Klasifikasi
Filum : Chordata
Kelas : Reptilia
Bangsa : Testudinata
Suku : Trionychidae
Marga : Amyda Geoffroy Saint –Hilaire, 1809a
Spesies : Amyda cartilaginea Boddaert, 1770
Sinonim : Trionyx cartilagieous Boddaert, 1770
Gambar 31. Labi-Labi Asia, Amyda cartilaginea. A. Dewasa. B. Anakan. Foto: A. Riyanto.
B. Morfologi
Berperisai lunak tulang rawan, dari atas tubuh berbentuk oval dan melebar pada bagian belakang, ukuran dapat mencapai 83 cm. Tepi perisai punggung bagian depan dilengkapi
dengan benjolan-benjolan dalam satu atau dua baris, benjolan-benjolan mengecil ke arah belakang. Perisai punggung berwarna cokelat, hijau-cokelat atau kehitaman biasanya
terpengaruh oleh warna perairan habitat. Hidung relatif pendek mengacung ke depan, lubang hidung di ujung. Kepala terkadang dengan bercak kuning. Masing-masing anggota gerak
dengan tiga jari bercakarkuku. Jantan mempunyai ekor yang lebih panjang.
83
C. Habitat dan Penyebaran
Hidup pada habitat perairan berlumpur baik rawa-rawa, sungai, persawahan, bahkan saluran irigasi. Daerah persebaran di Indonesia cukup luas meliputi Sumatera dan pulau kecil di
sekitarnya, Kalimantan, Jawa, Bali dan Lombok serta introduksi di Sulawesi tepatnya di sungai Gumbasa, sungai Palu, Sulawesi Tengah.
D. Status
Belum dilindungi Undang-Undang RI; IUCN–Vulnerable; CITES–Appendiks II.
E. Ancaman
Eksploitasi cukup besar disertai perdagangan illegal yang disinyalir cukup besar pula, penggunaan bahan kimia di perairan baik langsung maupun tak langsung yaitu dengan
membunuh mangsa akan mempengaruhi kelestariannya.
F. Saran
Mengingat spesies ini mempunyai sebaran yang cukup luas dengan habitat yang cukup bervariasi tetapi mendapat ancaman dari perdagangan illegal dan polusi perairan maka spesies
ini disarankan untuk dilindungi secara terbatas yaitu dengan mengatur jumlah dan ukuran yang diijinkan untuk ditangkap. Ukuran yang diijinkan untuk ditangkap adalah dibawah 5 kg dan
diatas 15 kg, adapun jumlah di tiap provinsi setiap tahunnya mengikuti mekanisme kuota tangkap tahunan. Lokasi tangkap di setiap provinsi disarankan untuk dilakukan mekanisme
pergiliran setiap dua tahun.
84
4.12. Cuora amboinensis