Fenerropenaesus merguiensis biota perairan terancam punah cetak

168

6.8. Fenerropenaesus merguiensis

Udang jerbung, udang putih, peci, pepet, penganten, perempuan, pesayan besar, manis, kertas dan udang banana Banana prawn, white prawn, banana shrimp

A. Klasifikasi

Filum : Arthropoda Anak Kelas : Crustacea Kelas : Malacostraca Bangsa : Decapoda Suku : Penaeidae Marga : Fenneropenaeus Péres Farfante, 1969 Spesies : Fenneropenaeus merguiensis de Man, 1888 Sinonim : Penaeus merguiensis de Man, 1888 Gambar 86. Fenneropenaeus merguiensis de Man, 1888 www.babyshrimp.net., diakses 18 Juni, 2013

B. Morfologi Rostrum tanduk, cucuk jumlah gigi bagian atas 7-8, sedangkan pada bagian bawah 4-6.

Rostrum dengan Rumus gigi 7-84-6, umumnya 75. Rostrum disaat udang muda relatif kecil, kuat, panjang. Saat dewasa rostrum lurus dan pendek dengan bagian pangkal besar berbentuk segitiga. Warna putih polos sedikit gelap yang hidup di laut lebih bersih dan berwarna putih bening kemerah-merahan, pada bagian ekor kipasnya terdapat belang hijau bersih. Kulit sangat tipis, halus dan licin serta mudah sekali mati. Ukuran panjang total 25 cm di alam.

C. Habitat dan Penyebaran

Habitat: Kedalaman 10- 45 m. Dasar substrat lumpur. Pesisir pantai dan laut. Udang bersifat benthik, hidup pada permukaan dasar laut. Habitat yang disukai adalah dasar laut yang lunak 169 soft yang terdiri dari campuran pasir dan lumpur. Perairan berbentuk teluk dengan aliran sungai yang besar merupakan daerah udang yang sangat baik, seperti di Indonesia daerah pemusatan fishing ground adalah di: Sumatera Timur mendapat aliran sungai Asaha, sungai Rokan, sungai Kampar, sungai Indragiri, sedangkan Kepulauan Bangka dan Riau memberi lindungan terhadap perairan tersebut dari arus laut Cina selatan yang terbuka dan lewat Laut Jawa. Walaupun sedikit menyerupai teluk dan sungai yang mengalir hanya kecil, pantai utara Jawa antara Cirebon dan Jawa tengah dapat memenuhi kesuburan dan merupakan daerah penting pemusatan udang Unar, 1965. Penyebaran: Sebaran di dunia Indo-West Pacific: mulai dari Teluk Persian ke Thailand, Hong Kong, Philippines. Indonesia, New Guinea, New Caledonia dan utara Australia north of 29°S. Di Indonesia mulai dari Selat Malaka, pantai utara pulau Jawa, pantai selatan pulau Jawa Cilacap khususnya, Maluku dan laut Aru selatan Papua, penangkapan udang telah melampaui lestari. Pantai selatan Nusa Tenggara dan pantai selatan Kalimantan, penangkapan udang belum dilakukan secara memadai. Daerah potensial untuk udang adalah di laut sekitar Sulawesi Teluk Bone, Teluk Tomini, Selat Makasar dan laut Sulawesi, sebelah utara Nusa Tenggara laut Flores dan pantai selatan Nusa Tenggara Unar, 1965. Menurut Naamin 1977 udang ini tersebar hampir di seluruh perairan laut yang relatif dangkal, terutama sepanjang pantai timur pulau Sumatera, di beberapa daerah pantai selatan pulau Jawa Cilacap serta Pangandaran, pantai utara Jawa, pantai Kalimantan, pantai Sulawesi Selatan, serta perairan Aru dan Arafuru.

D. Status

Belum dilindungi undang-undang RI. Fenerropenaeus merguiensis de Haan. Dilarang eksport untuk induk dan calon induk. Belum terdaftar dalam list IUCN.

E. Ancaman

Dari banyaknya spesies udang laut yang terdapat diperairan Indonesia, ada 11 spesies yang dapat dikategorikan mempunyai nilai niaga penting. Marga Penaeus merupakan komoditi eksport terpenting, marga Metapeaeus merupakan spesies penting yang kedua dan disusul oleh udang air tawar yaitu Macrobrachium dan Panulirus Lobster Toro Soegiarto, 1979. Diperkirakan populasinya kian menurun, karenanya perlu dilindungi untuk kelestarian spesies dan pemanfaatan berkelanjutan.

F. Saran Perlu dilindungi dan diatur dalam undang-undang RI. Dimasukan dalam list IUCN:

Fenerropenaeus merguiensis de Haan dilarang eksport untuk induk dan calon induk 170

6.9. Penaeus monodon