Alopias superciliosus biota perairan terancam punah cetak

28

3.6. Alopias superciliosus

Hiu lutung, hiu pahitan. Bigeye Thresher Shark

A. Klasifikasi

Filum : Chordata Kelas : Chondrichthyes Sub–Kelas : Elasmobranchii Bangsa : Carcharhiniformes Suku : Alopiidae Marga : Alopias Spesies : Alopias superciliosus Lowe, 1840 Gambar 6. Alopias superciliosus Sumber: White, et al., 2006

B. Morfologi

1. ekor bagian atas hampir sepanjang ukuran tubuhnya 2 bentuk kepala hampir lurus di bagian antara mata, terdapat lekukan yang dalam di bagian tengkuk 3 mata sangat besar, dengan bagian atasnya hampir mencapai bagian atas kepala 4 sirip punggung pertama lebih dekat dengan sirip perut daripada ujung belakang sirip dada 5 warna putih di bagian perut tidak melewati bagian atas dasar sirip dada

C. Habitat dan Penyebaran

Merupakan spesies ikan hiu oseanik yang hidup mulai dari perairan pantai hingga laut lepas, dari lapisan permukaan hingga kedalaman 600 m White et al., 2006. Di perairan Indonesia, 29 spesies hiu ini tercatat ditemukan di perairan Samudera Indonesia, mulai dari barat Sumatera hingga selatan Nusa Tenggara, Laut Pasifik, Selat Makassar, Laut Sulawesi dan Laut Banda.

D. Status

Di Indonesia, Alopias superciliosus sudah ditetapkan sebagai salah satu satwa yang dilindungi sejak tanggal 30 Juni 2012 dengan mengadopsi resolusi Indian Ocean Tuna Comission, IOTC 1012; IUCN – Vulnerable.

E. Ancaman

Alopias superciliosus diketahui merupakan salah satu spesies ikan hiu yang tertangkap sebagai hasil tangkapan sampingan di dalam perikanan tuna dan pelagis besar. Secara umum telah terjadi penurunan populasi A. superciliosus secara global, terutama di wilayah perairan Samudera Hindia. Karena sifat biologi hiu yang pada umumnya berumur panjang, pertumbuhannya lambat, jumlah anak yang dihasilkan sedikit dan membutuhkan waktu yang lama untuk mencapai dewasa, maka keberadaan populasinya di alam sangat mudah terancam apabila terjadi tangkapan lebih overfishing.

F. Saran

Diperlukan adanya pengawasan terhadap penegakan peraturan perundangan yang sudah dibuat dan peningkatan kesadaran bagi masyarakat nelayan untuk tidak melakukan penangkapan terhadap spesies ikan ini. 30

3.7. Manta birostris