Batagur borneoensis biota perairan terancam punah cetak

67

4.5. Batagur borneoensis

Tuntong, Kura Semangka Painted Batagur, Painted Terrapin, Saw-Jawed Turtle, Three-Striped Batagur

A. Klasifikasi

Filum : Chordata Kelas : Reptilia Bangsa : Testudinata Suku : Geoemydidae Marga : Batagur Spesies : Batagur borneoensis Schlegel Müller, 1844 Sinonim : Emys borneoensis Schlegel Müller, 1844 Batagur borneensis Hubrecht, 1881 Callagur picta Boulenger, 1889 Kachuga brookei Bartlett, 1895 Gambar 24. Kura Semangka, Batagur borneoensis Schlegel Müller, 1844. Kiri betina, kanan jantan. Foto: J. Guntoro

B. Morfologi

Karapas panjang dewasa dapat mencapai 62 cm sedangkan anakan yang baru menetas berukuran 3,5 cm. Jantan dewasa lebih kecil dari betina dengan ekor yang lebih panjang dan tebal. Ciri-ciri yang khas berupa alur-alur hitam yang terdiri atas garis lebar sebanyak 3 buah pada karapas. Perbandingan keping vertebral adalah keping pertama hingga ketiga dan keping 68 kelima lebar daripada panjangnya keping. Keping vertebral keempat lebih kecil dari pada keping vertebral ketiga. Panjang keping dada dengan urutan keping abdominal femoral pektoral anal humeral gular. Jari kaki depan bercakar, sedangkan jari kaki belakang berselaput penuh. Pada individu anakan, terlihat adanya lunas keel pada keping vertebral. Lunas ini akan semakin menghilang seiring dengan meningkatnya umur. Saat musim musim kawin, bagian dorsum kepala individu jantan berwarna putih dengan keping frontal hingga nostrilnya berwarna merah.

C. Habitat dan Penyebaran

Umumnya mendiami habitat yang berbeda berdasarkan tingkatan umurnya, individu anak akan tinggal di perairan tawar dan saat dewasa lebih menyukai perairan berair payau di daerah muara-muara sungai besar atau perairan pasang surut air. Induk betina membuat sarang untuk bertelur di pantai berpasir dan seringkali menggunakan sarang penyu hijau. Daerah sebarannya di Sumatera dan Kalimantan.

D. Status

Dilindungi PP 71999; IUCN–Critically Endangered; CITES–Appendiks II.

E. Ancaman

Karena habitat hidupnya kebanyakan di muara-muara sungai besar dan daerah rawa-rawa dekat sungai besar, maka seringkali terganggu dengan adanya lalu lintas kapal dan perahu. Disamping itu ancaman datang dari perdagangan illegal dan pemanfaatan telur.

F. Saran

Berdasarkan ancaman tersebut di atas maka spesies ini perlu dilindungi secara penuh disamping itu juga dicarikan lokasi sebagai kawasan konservasinya, misalnya di Hutan Lindung Seruway di Propinsi Aceh yang merupakan salah satu habitat peneluran spesies ini. 69

4.6. Chelodina gunaleni