Syntripsa flavichela biota perairan terancam punah cetak

221

6.34. Syntripsa flavichela

Kepiting Capit Putih White Claw Crab, Weißarm Leopardkrabbe

A. Klasifikasi

Filum : Arthropoda Anak filum : Crustacea Kelas : Malacostraca Bangsa : Decapoda Anak Bangsa : Brachyura Suku : Gecarcinucidae Marga : Syntripsa Spesies : Syntripsa flavichela Chia Ng, 2006 Sinonim : - Gambar 112. Syntripsa flavichela Foto: D. Wowor, koleksi pribadi

B. Morfologi

Karapas berbentuk trapezium menyempit sampai seperti kotak, cembung, dan permukaannya agak kasar. Lekukan servik dangkal tetapi jelas. Tonjolan-tonjolan epigastrik dan postorbital menyambung, jelas, subparalel dengan sisi frontal, tidak mencapai sisi anterolateral dan berhenti sebelum dasar gigi pertama epibranchial. Tangkai mata berwarna putih-kekuningan. Gigi-gigi epibrachial besar, berbentuk segitiga, nyata dan mengarah keluar. Kaki bercapit tidak simetris; kaki bercapit besar sangat kekar, menggembung, terdapat sepasang gigi molar besar berwarna putih pada pangkal jari capit. Karapas berwarna bercak-bercak merah dengan dasar putih kekuningan, dan kaki bercapit berwarna emas putih kekuningan dengan jari-jari berwarna hitam semasa hidupnya. 222

C. Habitat dan Penyebaran

Syntripsa flavichela mendiami substrat pasir dimana terdapat tanaman air Otelia sp. Biasanya kepiting ini bersembunyi di antara akar-akar Otelia sp. Kepiting Syntripsa flavichela adalah endemik Danau Towuti dan Danau Mahalona di Sulawesi Selatan.

D. Status IUCNlindungan

Di Indonesia Syntripsa flavichela belum dilindungi undang-undang; IUCN – Least Concern; CITES – non-appendiks.

E. Ancaman

Penangkapan yang berlebihan terhadap kepiting hias jenis ini, potensi dampak pencemaran air dari pertambangan nikel dan pembuangan bahan organik akibat lajunya pertambahan penduduk di sekitar danau. Jenis kepiting ini paling laris di perdagangan ikan hias internasional.

F. Saran

Segera ditetapkan status perlindungannya oleh undang-undang RI baik habitat maupun spesies untuk kepiting endemik sistim Danau Malili termasuk Danau Matano, Danau Mahalona dan Danau Towuti. Hal ini mengingat penangkapannya di alam dan pengaruh kualitas air danau dapat mengancam keberadaan jenis kepiting endemik ini. 223

6.35. Nautilothelphusa zimmeri