Adryanichthys ooporus Adryanichthys poptae

51

3.17. Adryanichthys ooporus

Ikan Pembawa telur Eggcarrying buntingi Spesies ini merupakan anggota dari suku Adryanichthydae , Spesies ini dideskripsi oleh Dr. Maurice Kottelat ini sangat menarik perhatian, karena ikan betinanya membawa telur diluar tubuh yaitu diantara sirip perutnya. Nama yang diberikan dalam bahasa latin, maupun bahasa Inggris yang berarti ikan pembawa telur.

A. Klasifikasi:

Filum : Chordata Kelas : Teleostei Pisces Bangsa : Cyprinodontiformes Suku : Adryanichthydae Marga : Adrianichthys Spesies : Adrianichthys ooporus Kottelat 1990 Gambar 17. Adrianichthys ooporus, atas betina, bawah jantan Sumber: G Ott 2013 52

B. Morfologi

Tubuhnya gilig memanjang, sisik di sisi tubuhnya sekitar 58-65. Berbeda dengan A. kruyti, rahang atas dan bawahnya hampir sama panjangnya. Diameter mata hampir sama dengan panjang moncongnya,yaitu sekitar 33-35 dari panjang kepala. Semua sirip ditubuhnya berupa jari-jari lemah, sirip punggung terdiri dari 8 - 10, sirip anal berkisar 20 - 22. Panjang total maksimal mencapai 8,5 cm, namun umumnya panjang standar berukuran 6,5 cm.

C. Habitat dan Penyebaran

Habitat berupa Danau air tawar, pH sekitar 7,5 – 8,5, suhu sekitar 24°C - 29°C. Penyebarannya hanya dijumpai di Danau Poso, Sulawesi.

D. Status : Belum dilindungi Undang – Undang – RI, IUCN Red List Status: Endangered E A2e.

E. Ancaman:

Berupa perdagangan, karena termasuk komoditi perdagangan ikan hias.

F. Saran:

Jenis ini endemik dan hanya di danau Poso, perlu segera ditetapkan status perlindungan baik habitat maupun spesies tersebut, selain endemik spesies ini sebarannya terbatas dan terancam punah di habitatnya 53

3.18. Adryanichthys poptae

Popta’s Buntingi Spesies ini merupakan anggota dari suku Adryanichthydae yang dideskripsi oleh Prof. Dr. MC Wilhelm Weber dan Prof. Dr. Lieven Ferdinand de Beaufort pada tahun 1922. Spesies in mempunyai beberapa kesamaan dengan kerabatnya A ooporus.

A. Klasifikasi:

Filum : Chordata Kelas : Teleostei Pisces Bangsa : Cyprinodontiformes Suku : Adryanichthydae Marga : Adrianichthys Spesies : Adrianichthys poptae Weber de Beaufort 1922. Gambar 18. Adrianichthys poptae, atas: jantanfoto: Kottelat 1993, bawah: betina foto: LR Paremti 54

B. Morfologi

Tubuhnya gilig memanjang, sisik di sisi tubuhnya sekitar 75-85. Sama halnya dengan A. ooporus, rahang atas dan bawahnya hampir sama panjangnya. Diameter mata jelas terllihat lebih kecil dari panjang moncongnya,yaitu sekitar 33-35 dari panjang kepala. Semua sirip ditubuhnya berupa jari-jari lemah, sirip punggung terdiri dari 11-13, sirip anal berkisar 24-27. Panjang total maksimal mencapai 17,1 cm. Telur melekat ditubuh, diantara sirip perut.

C. Habitat dan Penyebaran

Habitat berupa Danau air tawar, pH sekitar 7,5 – 8,5, suhu sekitar 24°C - 29°C. Penyebarannya hanya dijumpai di Danau Poso, Sulawesi. D. Status : Belum dilindungi Undang – Undang – RI; IUCN Red List Status: Critically Endangered CR A1ae.

E. Ancaman:

Berupa perdagangan, karena termasuk komoditi perdagangan ikan hias.

F. Saran:

Jenis ini endemik dan hanya di danau Poso, perlu segera ditetapkan status perlindungan baik habitat maupun spesies tersebut, selain endemik spesies ini sebarannya terbatas dan terancam punah di habitatnya 55

3.19. Adryanichthys roseni