69 Kelemahan tipe modified inquiry adalah peserta didik yang memiliki
inteligensi tinggi dapat menerima pembelajaran dengan lebih cepat dibandingkan dan peserta didik yang memiliki inteligensi rendah. Peserta didik yang tidak dapat
bekerja sama dan kurang percaya diri dalam menentukan keputusan juga mempengaruhi kegiatan pembelajaran. Hal ini disebabkan karena pada tipe ini
memberikan kebebasan peserta didik dalam memecahkan masalah. Guru hanya membantu jika peserta didik mengalami hambatan atau masalah dalam
menyelesaikan masalah.
2. Pelaksanaan Pembelajaran Petunjuk Praktikum Berbasis Cookbook Tipe
Guided Inquiry di Kelas pembanding
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran berlangsung selama 8 kali pertemuan dengan total alokasi waktu pembelajaran 14 jam pelajaran pada kelas XI IPA 2.
Selama 12 jam pelajaran digunakan untuk kegiatan pembelajaran dan 2 jam pelajaran digunakan untuk melaksanakan post-test. RPP yang digunakan dalam
pembelajaran tipe guide inquiry dapat dilihat pada Lampiran 2. Pada pertemuan pertama, selama 2 jam pelajaran guru mengulangi materi
stoikiometri, menjelaskan konsep laju dan melaksanakan kegiatan praktikum yaitu pengaruh luas permukaan bidang sentuh terhadap laju reaksi Gambar 8. Pada
pertemuan ini peserta didik mengalami kesulitan dalam menggunakan nerasca ohauss Gambar 9. Kendala lain adalah beberapa alat-alat praktikum yang tidak
berfungsi dengan baik, seperti termometer. Meskipun terdapat kendala, peserta didik antusias mengikuti kegiatan praktikum.
70 Pertemuan kedua, selama 2 jam pelajaran digunakan untuk mengulas
kembali materi sebelumnya dan melaksanakan praktikum yaitu pengaruh suhu terhadap laju reaksi. Kegiatan praktikum berjalan dengan lancar Gambar 10.
Gambar 8. Peserta didik melakukan kegiatan praktikum
Gambar 9. Peserta didik menggunakan neraca ohauss
Gambar 10. Peserta didik melakukan kegiatan praktikum pengaruh suhu
71 Kendala pada pertemuan ini adalah kurangnya alat yang digunakan untuk
praktikum, yaitu pembakar spiritus atau spiritus. Pembakar spiritus yang bisa digunakan hanya 2 buah, sehingga digunakan secara bergantian. Pertemuan ketiga,
selama 1 jam pelajaran digunakan untuk melaksanakan praktikum yaitu pengaruh katalis terhadap laju reaksi.
Pada kelas ini juga mendapatkan lembar petunjuk praktikum yang berbeda dari kelas satunya. Lembar petunjuk praktikum pada kelas ini tidak tersedia
pertanyaan sebelum melakukan praktikum, hipotesis, serta tidak terdapat informasi penyelidikan Lampiran 4, sehingga terlihat seperti petunjuk praktikum pada
umumnya. Kegiatan praktikum berjalan dengan lancar dan tidak menyita waktu Gambar 11. Setelah melakukan praktikum, peserta didik diminta untuk menulis
laporan hasil praktikum secara mandiri. Pada kelas ini tidak ada diskusi hasil praktikum yang telah dilaksanakan seperti kelas sebelumnya. Guru hanya
membahas pertanyaan-pertanyaan setelah melakukan kegiatan praktikum yang tersedia di dalam lembar petunjuk praktikum dan tidak ada pembahasan lebih lanjut
tentang laporan yang mereka buat.
Gambar 11. Peserta didik melakukan kegiatan praktikum pengaruh katalis
72 Pada pertemuan keempat, selama 2 jam pelajaran digunakan untuk
memasuki materi baru yaitu teori tumbukan. Guru meminta peserta didik untuk mengaitkan materi ini dengan praktikum yang telah dilaksanakan sebelumnya,
kemudian guru memberikan materi tentang teori tumbukan dengan metode diskusi informasi. Kegiatan pembelajaran ini didukung dengan buku pelajaran kimia dan
LKS yang tersedia di sekolah. Pertemuan kelima, selama 1 jam pelajaran digunakan guru untuk
menyampaikan materi katalisator dan energi pengaktifan dengan metode diskusi informasi. Pada pertemuan keenam, selama 2 jam pelajaran, guru memberikan
materi baru yaitu penentuan orde reaksi dan waktu reaksi dengan mengulas sedikit materi pada pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan ini peserta didik diberikan
konsep penentuan laju reaksi, kemudian diberi contoh soal. Peserta didik mendapatkan kesulitan untuk memahami materi yang disampaikan, sehingga untuk
mempermudah guru memberikan bimbingan langkah demi langkah agar peserta didik paham. Kemudian untuk melatih pemahaman peserta didik, guru
memberikan beberapa soal latihan yang terdapat di LKS yang tersedia dari sekolah. Pertemuan ketujuh, selama 2 jam pelajaran pada 1 jam pelajaran pertama
digunakan guru untuk membahas tugas yang diberikan pada pertemuan sebelumnya. Pada 1 jam pelajaran berikutnya, guru memberikan materi baru yaitu
peranan laju reaksi dalam kehidupan sehari-hari. Pada pembelajaran ini didukung dengan LKS dan buku pelajaran yang tersedia di sekolah. Pertemuan kedelapan,
sama seperti kelas eksperimen, digunakan peserta didik untuk mengerjakan post- test selama 60 menit dan mengisi angket kemampuan investigasi selama 30 menit.
Kegiatan ini dapat dilihat pada Gambar 12.
73
Gambar 12. Peserta didik mengerjakan post-test dan angket kemampuan
investigasi
Kelebihan tipe guided inquiry adalah peserta didik yang berpikir lambat tetap mampu mengikuti kegiatan-kegiatan yang sedang dilaksanakan dan peserta
didik yang berpikir cepat tidak memonopoli kegiatan. Hal ini disebabkan karena guru tidak melepas kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik. Guru
selalu mengontrol kegiatan peserta didik. Kelemahan tipe guided inquiry adalah pengalaman belajar yang didapatkan
oleh peserta didik kurang. Peserta didik tidak diberi kebebasan untuk menggali kemampuan yang dimilikinya. Hal ini disebabkan karena pembelajaran yang
dilaksanakan sesuai dengan arahan yang diberikan oleh guru.
3. Perbedaan Kemampuan Investigasi Peserta Didik Kelas Pembanding dan