22 dituntut dalam standar kompetensi, kompetensi dasar, dan sekumpulan indikator
pencapaian.
e. Prestasi Belajar Peserta Didik
Hakikat belajar adalah proses mental yang tidak dapat dilihat yang terjadi dalam diri seseorang, sehingga munculnya perubahan perilaku yang terjadi karena
adanya proses interaksi individu dengan lingkungan Sanjaya, 2009: 112. Untuk membuat peserta didik mengalami perubahan perilaku, guru hendaknya memahami
teori-teori yang menjelaskan bagaimana terjadinya suatu proses perubahan perilaku pada peserta didik yang dikenal dengan teori belajar Arifin, 2012: 14. Teori
belajar hendaknya menjadi prinsip pada proses pembelajran agar mempermudah dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Pada suatu pembelajaran untuk mengetahui tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran digunakan suatu alat untuk mengukur hasil pembelajaran yaitu
evaluasi. Dengan adanya evaluasi pembelajaran, prestasi belajar peserta didik dapat diketahui apakah meningkat atau menurun. Pada KBBI online 2017, prestasi
bermakna hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya. Jadi, prestasi belajar adalah suatu hasil yang telah dicapai sebagai
akibat dari tindakan yang telah dilakukan yang menyebabkan terjadinya perubahan tingkah laku peserta didik yang ditunjukkan dengan nilai tes. Tes yang digunakan
untuk mengukur prestasi belajar peserta didik adalah tes prestasi belajar. Gronlund 1997 dalam Azwar 2007: 18-22 mengungkapkan beberapa prinsip dasar dalam
pengukuran prestasi sebagai berikut: 1 Tes prestasi harus mengukur hasil belajar yang telah dibatasi secara jelas sesuai
dengan tujuan instruksional.
23 2 Tes prestasi harus mengukur sampel yang representatif dari hasil belajar dan
dari materi yang dicakup oleh program instruksional atau pengajaran. 3 Tes prestasi harus berisi aitem-aitem dengan tipe yang paling cocok guna
mengukur hasil belajar yang diinginkan. 4 Tes prestasi harus dirancang sedemikan rupa agar sesuai dengan tujuan
penggunaan hasilnya. 5 Reliabilitas tes prestasi harus diusahakan setinggi mungkin dan hasil ukurnya
harus ditafsirkan dengan hati-hati. 6 Tes prestasi harus dapat digunakan untuk meningkatkan belajar peserta didik.
Banyak faktor yang memengaruhi terjadinya perubahan dalam belajar. Menurut Purwanto 1991:102-107, faktor
–faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu :
1 Faktor dari dalam individu a Faktor psikologis, yaitu bakat, minat, kecerdasan, motivasi, dan kemampuan
kognitif. b Faktor Fisiologi, yaitu kondisi fisik dan panca indra.
2 Faktor dari luar individu a Faktor lingkungan, yaitu alam dan sosial.
b Faktor Instrumental, yaitu guru, sarana dan prasarana, dan administrasi. Pada penelitian ini, salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah
sarana pembelajaran. Sarana pembelajaran tersebut berupa buku petunjuk praktikum. Buku petunjuk praktikum berbasis inquiry science laboratory
24 menggunakan tipe modified inquiry dan buku petunjuk praktikum berbasis
cookbook menggunakan tipe guided inquiry. Pengukuran prestasi belajar peserta didik dilakukan dengan ujian yang
diberikan pada akhir pembelajaran. Bentuk ujian yang dilakukan berupa tes objektif, yaitu pilihan ganda multiple choice. Menurut Suryani dan Agung 2012:
172-173, soal bentuk pilihan ganda dapat digunakan untuk mengukur prestasi belajar yang lebih kompleks dan berkenaan dengan aspek ingatan C1, pengertian
C2, aplikasi C3, analisis C4, sintesis C5, dan evaluasi C6. Penelitian ini digunakan untuk mengukur prestasi belajar yang berkenaan dengan aspek ingatan
C1, pengertian C2, aplikasi C3, dan analisis C4.
f. Materi Laju Reaksi