17 terhadap laju reaksi, pengaruh suhu terhadap laju reaksi, dan pengaruh katalis
terhadap laju reaksi. Pada model ini, guru harus memberikan pengarahan dan bimbingan kepada
peserta didik dalam melakukan kegiatan-kegiatan. Pelaksanaannya, guru memberikan bimbingan serta arahan yang cukup jelas dan rinci kepada peserta
didik, sehingga sebagian dari perencanaannya dibuat oleh guru Fathurrohman, 2015: 106. Peserta didik tidak merumuskan masalahnya sendiri. Dengan
demikian akan terjadi keselarasan kegiatan dalam pembelajaran kepada peserta didik yang berpikir lambat maupun peserta didik yang berpikir lebih cepat. Pada
petunjuk praktikum berbasis cookbook ini menampilkan seluruh petunjuk kegiatan yang akan dilakukan peserta didik sehingga peserta didik dapat
langsung mengikuti petunjuk yang tersedia. Guru tidak melepas peserta didik melakukan kegiatan-kegiatan tersebut begitu saja, namun guru tetap
memberikan pengarahan pada setiap langkah yang dilakukan.
d. Kemampuan Investigasi
Investigasi atau investigative berasal dari bahasa Latin vestigum yang berarti “jejak-jejak kaki” yang menyiratkan berbagai bukti fakta, berbentuk data
dan keterangan dari sebuah peristiwa Santana, 2009: 7. Menurut KBBI online 2016, investigasi merupakan penyelidikan dengan mencatat atau merekam fakta
melalui peninjauan, percobaan, dan sebagainya dengan tujuan memperoleh jawaban atas pertanyaan. Kemampuan menurut KBBI online 2016 merupakan
suatu kecakapan atau kesanggupan yang dimiliki diri sendiri. Dengan demikian kemampuan investigasi merupakan suatu kecakapan yang dimiliki seseorang untuk
melakukan penyelidikan dengan mencatat berbagai bukti fakta melalui peninjauan,
18 percobaan, dan sebagainya yang berbentuk data dengan tujuan memperoleh
jawaban atas pertanyaan. Kemampuan investigasi mendorong siswa untuk belajar lebih aktif dan
lebih bermakna. Dalam hal ini peserta didik dituntut agar selalu berfikir tentang suatu persoalan dan mereka mencari sendiri cara penyeselaiannya sehingga peserta
didik akan lebih terlatih dalam menggunakan pengetahuan yang dimilikinya. Dengan demikian pengetahuan dan pengalaman belajar yang dimiliki oleh peserta
didik akan tertanam dalam jangka waktu yang lama. Menurut Santana 2009: 67- 70, langkah-langkah investigasi yang dikemukakan sebagai berikut:
1 Conception Konsepsi Peserta didik diharapkan dapat menemukan pokok permasalahan pada
materi praktikum yang diberikan. 2 Feasibility Study Studi Kelayakan
Peserta didik diberikan pertanyaan untuk menggali pengetahuan awal yang telah dimilikinya. Hal ini dilakukan untuk mengukur seberapa besar kesiapan
peserta didik untuk mengikuti materi yang akan disampaikan. Selain itu, peserta didik mampu menyiapkan perlengkapan yang dibutuhkan.
3 Go-No-Go Decision Memutuskan Apabila kemampuan yang dimiliki serta kesiapan perlengkapan sudah
terpenuhi peserta didik membuat kerangka berfikir.
4 Basebuilding Dasar Investigasi
19 Peserta didik mencari landasan teori yang berkaitan dengan materi yang
akan dipelajari. 5 Planning Merencanakan
Pada tahap ini, peserta didik dapat merangkai alat yang akan digunakan selama kegiatan praktikum berlangsung. Peserta didik merumuskan prosedur yang
dilakukan sesuai dengan uraian penyelidikan. Pada tipe guided inquiry prosedur kerja dirumuskan oleh guru.
6 Original Research Riset Peserta didik melakukan praktikum sesuai pada prosedur kerja yang ditulis.
Untuk peserta didik yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan tipe guided inquiry prosedur kerja sudah tersedia pada lembar kerja.
7 Reevaluation Reevaluasi Peserta didik mengolah atau menganalisis data sesuai dengan fakta pada
pengamatan selama praktikum. 8 Filling the Gaps Mencari Fakta yang Belum Terliput
Peserta didik mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan fakta yang ditemukan selama kegiatan praktikum berlangsung yang belum tercantum pada
landasan teori. 9 Final Evaluation Evaluasi Akhir
Peserta didik menyimpulkan hasil pengamatan yang dilakukan selama praktikum. Kesimpulan yang ditulis sesuai dengan hasil yang diperoleh yang sudah
dianalisis.
10 Writing and Rewriting Pelaporan
20 Seluruh data dan penemuan yang menggambarkan selama kegiatan
praktikum berlangsung, dilaporkan dalam satu tulisan. Pada tahap ini peserta didik diminta untuk membuat laporan praktikum.
11 Publication and Follow-up Stories Mempublikasikan dan Mengembangkan Tahap terakhir mempublikasikan laporan yang telah ditulis. Peserta didik
mempresentasikan laporan praktikumnya secara berkelompok. Menurut Amin, Arsyad, dan Minggi 2015: 39, pengukuran kemampuan
investigasi meliputi aspek sebagai berikut: 1 Membuat estimasi atau prediksi;
2 Mengumpulkan data, memeriksa data, dan menayangkan hasil; 3 Membuat kesimpulan yang sesuai dengan fakta yang mereka peroleh;
4 Menyatakan asumsianggapan mereka dan mengidentifikasi kemungkinan kesalahan dari metode atau data yang dikumpulkan;
5 Mengomunikasikan secara efektif hasil temuan dari investigasi. Teknik pengukuran kemampuan investigasi menggunakan angket
kemampuan investigasi dan portofolio berupa laporan praktikum. Menurut Suryani dan Agung 2012, lembar angket atau kuesioner merupakan suatu daftar
pernyataan yang terbagi dalam beberapa bentuk kategori. Bila ditinjau dari segi menjawabnya terdapat kuesioner tertutup dan kuesioner terbuka. Pada penelitian
ini, angket yang digunakan berupa kuesioner tertutup, penjawab hanya memberikan tanda cek pada jawaban yang dianggap paling sesuai. Berdasarkan pengukuran
kemampuan investigasi, angket digunakan untuk mengukur kemampuan
21 investigasi aspek nomor 1 sampai dengan nomor 5 dan teknik pengukuran
portofolio juga digunakan untuk mengukur kemampuan investigasi aspek nomor 1 sampai dengan nomor 5. Pada penilaian portofolio, dikhususkan untuk penilaian
laporan praktikum. Portofolio merupakan suatu wujud benda fisik atau suatu kumpulan hasil
dari suatu kegiatan berupa kumpulan dokumentasi atau hasil pekerjaan peserta didik yang disimpan dalam suatu bendel Arifin, 2014: 197-198. Salah satu
keunggulan penilaian portofolio adalah memberikan kesempatan kepada peserta didik lebih banyak terlibat dalam proses pembelajaran sehingga peserta didik
sendiri mudah megontrol perkembangan kemampuan yang telah diperolehnya Arifin, 2014: 198. Dengan demikian, portofolio merupakan suatu kumpulan hasil
suatu kegiatan yang berbentuk tulisan yang memiliki keunggulan untuk mengontrol perkembangan kemampuan peserta didik. Menurut Arifin 2014: 201, fungsi
penilaian portofolio adalah sebagai informasi bagi guru, alat pembelajaran, alat penilaian autentik, dan sebagai self-assessment bagi peserta didik.
Penilaian portofolio dinyatakan dalam bentuk skor atau dinilai menggunakan rubrik penskoran. Isi portofolio seharusnya mewakili apa yang
dikerjakan peserta didik di kelas. Setiap jenis portofolio akan memberikan instrumen penilaian yang berbeda pula. Jika dilihat dari banyaknya peserta didik,
portofolio dapat dibedakan menjadi portofolio kelompok dan portofolio individu. Menurut jenisnya, portofolio ada dua yaitu portofolio proses dan portofolio produk
Arifin, 2014: 206-212. Portofolio yang digunakan dalam penelitian ini adalah portofolio produk yang menekankan pada penguasaan materi dari tugas yang
22 dituntut dalam standar kompetensi, kompetensi dasar, dan sekumpulan indikator
pencapaian.
e. Prestasi Belajar Peserta Didik