rencana kebutuhan tambahan tenaga tahun 2004 selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 5.34.
Berpedoman pada Indikator Indonesia Sehat 2010, telah disusun perkiraan kebutuhan tenaga kesehatan per tahun, sehingga pada tahun 2010 target tersebut diharapkan tercapai.
Perkiraan kebutuhan tenaga kesehatan tahun 2004-2010 dapat dilihat pada Lampiran 5.35. 5.
Peserta Pendidikan dan Pelatihan Pegawai
Pendidikan dan pelatihan dimaksudkan untuk membina profesionalitas pegawai dalam rangka meningkatkan kualitas tenaga kesehatan. Pelatihan bagi tenaga kesehatan terdiri atas
pelatihan prajabatan atau pratugas, pelatihan struktural, pelatihan fungsional, dan pelatihan teknis. Data pelatihan bagi tenaga kesehatan didapat dari laporan kegiatan Bapelkes dan dari
permintaan sertifikat pelatihan ke Pusdiklat. Sedangkan data pelatihan lainnya yang tidak dilaksanakan di Bapelkes dan sertifikatnya tidak diperoleh melalui Pusdiklat, tidak tersedia.
Pada tahun 2004 jumlah peserta Diklat yang dilaporkan sebanyak 9.461 orang, dengan rincian Diklat PraJabatan sebanyak 978 orang 10,34, Diklat Pimpinan sebanyak 343
orang 3,62, Diklat Fungsional sebanyak 528 orang 5,58, dan Diklat Teknis sebanyak 7.612 orang 80,46, sebagaimana disajikan pada Gambar 5.23 berikut ini.
GAMBAR 5.23 PROPORSI TENAGA KESEHATAN YANG MENGIKUTI
PELATIHAN MENURUT JENISNYA TAHUN 2004
Pelatihan Pra- Jabatan
10.3 Pelatihan
Pimpinan 3.6
Pelatihan Teknis
80.5 Pelatihan
Fungsional 5.6
Selanjutnya berikut ini disajikan perkembangan jumlah tenaga kesehatan yang mengikuti berbagai jenis pelatihan dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2004.
115
TABEL 5.3 JUMLAH DAN PROPORSI TENAGA KESEHATAN YANG MENGIKUTI
BERBAGAI JENIS PELATIHAN TAHUN 1999 – 2004
1999 2000 2001 2002 2003
2004
Jenis Pelatihan
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
Pelatihan Pra-Jabatan
5.196 17 4.368
25 2.465
22 206
5,5 428 4,8
978 10,3
Pelatihan Pimpinan
1.239 4 349 3
220 2
181 4,8
235 2,6 343
3,6
Pelatihan Fungsional
8.609 29 1.730 9
1.060 10
708 19,0
1.448 16,3 528
5,6
Pelatihan Teknis
14.929 50 16.336 63
7.228 66
2.640 70,7
6.793 76,3 7.612
80,5
Jumlah
29.973 100 22.783 100
10.973 100 3.735
100 8.904
100 9.461
100
Sumber : Pusdiklat, Depkes RI
Dari Tabel 5.3 di atas, terlihat bahwa jumlah peserta diklat mengalami penurunan sejak tahun 2001. Hal ini disebabkan karena adanya penyerahan sebagian besar Bapelkes
milik Departemen Kesehatan kepada Pemerintah Daerah. Sejak saat itu kegiatan pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan oleh Bapelkes milik Daerah tidak terpantau oleh Pusdiklat
Departemen Kesehatan. Jumlah pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan Pusdiklat dan Bapelkes nasional serta jumlah pesertanya pada tahun 2004 dapat pula dilihat pada Lampiran
5.36.
C. PEMBIAYAAN KESEHATAN
Sesuai dengan data yang berhasil dikumpulkan, untuk menggambarkan situasi pembiayaan kesehatan di Indonesia, berikut ini uraian tentang pembiayaan kesehatan oleh
pemerintah yaitu mengenai alokasi anggaran Departemen Kesehatan APBN baik rutin maupun pembangunan, alokasi anggaran bersumber APBN per kapita, dan alokasi APBD
KabupatenKota untuk kesehatan, dan juga uraian mengenai pembiayaan kesehatan oleh masyarakat yaitu mengenai pengeluaran rumah tangga untuk kesehatan dan jaminan
pemeliharaan kesehatan. 1.
Pembiayaan Kesehatan oleh Pemerintah
Berikut ini gambaran situasi pembiayaan kesehatan oleh pemerintah yang mencakup anggaran Departemen Kesehatan baik rutin maupun pembangunan dan anggaran kesehatan
yang bersumber dari APBD KabupatenKota. Jumlah alokasi anggaran rutin, pembangunan dan PHLN Departemen Kesehatan
pada tahun 2004 sebesar 7.0122,54 milyar rupiah sedangkan realisasinya sebesar 3.827,71 milyar rupiah.
Anggaran rutin dialokasikan sebesar 1.372,51 milyar rupiah, sedangkan realisasinya sebesar 1.436,45 milyar rupiah 105.
116
GAMBAR 5.24 ALOKASI DAN REALISASI ANGGARAN RUTIN DEPKES
TAHUN 2000 – 2004
500,000,000 1,000,000,000
1,500,000,000 2,000,000,000
2,500,000,000 3,000,000,000
Ribuan rupiah
Alokasi 1,380,694,850
1,511,095,708 989,069,545
1,372,514,222 Realisasi
1,950,127,181 2,613,060,056
938,407,224 1,436,450,393
2000 2001
2002 2003
2004
Sumber: Biro Keuangan dan Perlengkapan, Depkes RI
Pada tahun 2004, jumlah alokasi anggaran rutin Departemen Kesehatan sebesar 1.372,51 milyar rupiah. Alokasi terbesar adalah untuk Sekretariat Jenderal 922,13 milyar
rupiah, Badan PPSDM Kesehatan 192,03 milyar rupiah, dan Ditjen Pelayanan Medik 147,81 milyar rupiah. Sedangkan yang terendah adalah untuk Ditjen Pelayanan
Kefarmasian dan Alkes 7,87 milyar rupiah, Inspektorat Jenderal 10,54 milyar rupiah, dan Ditjen Bina Kesehatan Masyarakat 18,82 milyar rupiah.
Dari jumlah alokasi anggaran rutin Departemen Kesehatan pada tahun 2004 sebesar itu, telah berhasil digunakan realisasi sebesar 1.436,45 milyar rupiah atau sebesar 104,7.
Persentase realisasi terbesar adalah Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 129,5, Ditjen Bina Kesehatan Masyarakat 117,5, dan Inspektorat Jenderal 111,4.
Sedangkan yang terkecil adalah Ditjen Pelayanan Medik dan Ditjen PPMPL 96,1. Alokasi dan realisasi anggaran rutin Departemen Kesehatan menurut unit kerja pada tahun
2004 disajikan pada Lampiran 5.37.
Pada periode tahun 2000 – 2004, jumlah alokasi anggaran pembangunan Departemen Kesehatan yang terdiri atas rupiah murni dan PHLN baik yang dikelola oleh unit pusat
maupun yang didistribusikan untuk seluruh provinsi sebagai dana dekonsentrasi, cenderung meningkat yaitu dari 1.532,62 milyar rupiah pada tahun 2000 menjadi 1.841,28 milyar rupiah
pada tahun 2001 atau naik sebesar 20,14, naik lagi menjadi 2.451,85 milyar rupiah pada tahun 2002 atau naik sebesar 33,16, dan kemudian menjadi 5.138,55 milyar rupiah pada
tahun 2003 atau naik sebesar 109,58, dan pada tahun 2004 juga sedikit turun menjadi 4.784,19 milyar rupiah atau turun sebesar 6,9. Sedangkan realisasinya pada tahun 2000
sebesar 853,05 milyar rupiah 55,7, pada tahun 2001 sebesar 966,04 milyar rupiah 52,1, pada tahun 2002 sebesar 2.287,13 milyar rupiah 93,3, pada tahun 2003 sebesar
4.290,4 milyar rupiah 83,5, dan pada tahun 2004 sebesar 3.767,26 milyar rupiah 78,7. Alokasi dan realisasi anggaran pembangunan Departemen Kesehatan dapat dilihat pada
Gambar 5.25 di bawah ini.
117