Pelayanan Farmasi Komunitas dan Farmasi Klinik
pelayanan farmasi dilakukan oleh Asisten Apoteker, 32,2 dilakukan oleh Apoteker, dan 33,5 Puskemas memiliki formularium, sebagaimana disajikan pada Gambar 4.49 berikut
ini.
GAMBAR 4.49 HASIL SURVEI PELAYANAN FARMASI DI 31 PUSKESMAS
TAHUN 2003
3.2
87.1 33.5
20 40
60 80
10 Asisten
Apoteker Apoteker
Formularium Puskesmas
Sedangkan hasil survei pelayanan farmasi di apotik, menunjukkan bahwa secara umum dalam pelayanan farmasi di apotik sudah memberikan informasi tentang pemakaian
obat, tetapi yang mempunyai jadwal konseling dengan pasien hanya 28,5. 3. Penerapan Penggunaan Obat Esensial Generik
Kegiatan ini dimaksudkan agar terjaminnya ketersediaan, keterjangkauan, dan pemerataan obat dalam pelayanan kesehatan, yang pelaksanaannya mencakup pengadaan
buffer stock obat generik esensial, revitalisasi pemasyarakatan konsepsi obat esensial dan
penerapan penggunaan obat esensial generik pada fasilitas pelayanan pemerintah maupun swasta. Pada tahun 2003 ketersediaan obat esensial nasional sudah mencapai 90.
4. Pemberdayaan Masyarakat dalam Penggunaan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga PKRT
Kegiatan ini dimaksudkan agar masyarakat terlindungi dari penggunaan alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga yang tidak memenuhi persyaratan, mutu
dan keamanan, yang dilaksanakan melalui antara lain monitoring sarana produksi dan distribusi alat kesehatan dalam rangka Cara Pembuatan Alat Kesehatan CPAK, sampling
terhadap alat kesehatan dan PKRT yang beredar di pasar dan dijumpai 4,2 dari yang disampling tidak memenuhi syarat mutu.