B. MORBIDITAS
Data angka kesakitan penduduk yang berasal dari masyarakat community based data yang diperoleh melalui studi morbiditas, dan hasil pengumpulan data dari Dinas Kesehatan
KabupatenKota serta dari sarana pelayanan kesehatan facility based data yang diperoleh melalui sistem pencatatan dan pelaporan.
Gambaranpola 10 penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan di rumah sakit adalah data tahun 2004 disajikan pada Tabel 3.13 berikut ini.
TABEL 3.13 POLA 10 PENYAKIT TERBANYAK PADA PASIEN RAWAT JALAN
DI RUMAH SAKIT TAHUN 2004
No Golongan Sebab Sakit
Jumlah Kunjungan
1 Infeksi saluran napas bagian atas akut lainnya
1. 040.505 7,3
2 Penyakit kulit dan jaringan subkutan lainnya
419.724 2,9
3 Hipertensi esensial primer
411.355 2,9
4 Cedera YDT lainnya , YTT dan daerah badan multipel
339.885 2,4
5 Diare gastroenteritis oleh penyebab infeksi tertentu kolitis infeksi
336.263 2,4
6 Tuberkulosis paru
328.739 2,3
7 Diabetes melitus
326.462 2,3
8 Penyakit pulpa dan periapikal
288.025 2
9 Gastritis dan duodenitis
218.508 1,5
10 Faringitis akut
214.781 1,5
Sumber: Ditjen Yanmedik, Depkes RI
Sedangkan pola 10 penyakit terbanyak pada pasien rawat inap di rumah sakit tahun 2004 dapat dilihat pada Tabel 3.14 di bawah ini.
TABEL 3.14 POLA 10 PENYAKIT TERBANYAK PASIEN RAWAT INAP
DI RUMAH SAKIT TAHUN 2004
No Golongan Sebab Sakit
Jumlah Pasien 1
Diare gastroenteritis oleh penyebab infeksi tertentu kolitis infeksi 166.538
7,7 2
Demam tifoid dan paratifoid 77.555
3,6 3
Penyulit kehamilan dan persalinan lainnya 59.908
2,8 4
Demam berdarah dengue 49.644
2,3 5
Cedera intrakranial 48.665
2,3 6
Cedera YDT lainnya, YTT dan daerah badan multipel 39.620
1,8 7
Demam yang sebabnya tidak diketahui 38.696
1,8 8
Pneumonia 37.873 1,8
9 Infeksi saluran napas bagian atas akut lainnya
35.321 1,6
10 Malaria termasuk semua malaria
33.672 1,6
Sumber: Ditjen Yanmedik, Depkes RI
Kedua tabel tersebut di atas menunjukkan bahwa penyakit infeksi masih merupakan penyakit terbanyak yang ditemukan pada pasien rawat jalan dan rawat inap di rumah sakit,
walaupun beberapa penyakit tidak menular seperti Diabetes Melitus, Hipertensi, dan cedera juga berada di peringkat atas.
22
Selanjutnya berikut ini akan diuraikan situasi beberapa penyakit menular yang perlu mendapatkan perhatian, termasuk situasi penyakit menular yang dapat dicegah dengan
imunisasi PD3I, penyakit potensial KLBwabah, situasi penyakit tidak menular, dan situasi penyalahgunaan NAPZA.
1. Penyakit Menular
Penyakit menular yang disajikan dalam bagian ini antara lain penyakit Malaria, TB Paru, HIVAIDS, Infeksi Saluran Pernafasan Akut ISPA, Kusta, penyakit menular yang
dapat dicegah dengan imunisasi PD3I, penyakit potensial wabah, Rabies, Filariasis, Frambusia, dan Antraks.
a. Penyakit Malaria
Penyakit Malaria masih menjadi permasalahan kesehatan masyarakat di Indonesia. Perkembangan penyakit Malaria dipantau melalui Annual Parasite Incidence API untuk Jawa-Bali
dan Annual Malaria Incidence AMI untuk luar Jawa-Bali, yang dapat dilihat pada Gambar 3.4 berikut ini
.
GAMBAR 3.4 ANNUAL PARASITE INCIDENCE MALARIA ‰
DAN ANNUAL MALARIA INCIDENCE ‰, TAHUN 1989 – 2004
0.1 0.2
0.3 0.4
0.5 0.6
0.7 0.8
0.9
5 10
15 20
25 30
35
API 0.21
0.17 0.14
0.12 0.19
0.17 0.07
0.08 0.12
0.3 0.52
0.81 0.62
0.47 0.22
0.15 AMI 28.06 24.1
27 22.79 20.51 22.22 19.38 21.72 16.06 21.97 24.9 31.09 26.2
22.3 21.8
21.2 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004
Sumber: Ditjen PPM-P, Depkes RI
Gambar di atas menunjukkan bahwa peningkatan insidens Malaria terjadi dalam periode 1997 – 2000. Pada bulan April tahun 2000 mulai dilaksanakan Gerakan Berantas Kembali Malaria
Gebrak Malaria. Pada tahun 2001 – 2004 angka kesakitan Malaria kembali menurun. Pada tahun 2001 angka kesakitan Malaria untuk pulau Jawa dan Bali sebesar 0,62 per 1.000 penduduk, pada
tahun 2002 menjadi 0,47, tahun 2003 menjadi 0,22 per 1.000 penduduk dan tahun 2004 menjadi 0,15 per 1.000 penduduk. Sedangkan untuk luar Jawa-Bali, angka kesakitan Malaria termasuk
penderita klinis pada tahun 2001 sebesar 26,20 per 1.000 penduduk menjadi 22,30 pada tahun 2002, 21,80 per 1.000 penduduk pada tahun 2003 dan menjadi 21,20 per 1.000 penduduk pada
tahun 2004.
Pada tahun 2004, terjadi KLB Malaria di 6 kabupaten yang berada di 5 provinsi dengan 1.959 kasus dan 33 kasus di antaranya meninggal. sumber: Profil PPM-PL 2004
Target yang ingin dicapai secara nasional pada tahun 2010, yaitu sebesar 5 per 1.000 penduduk. Untuk wilayah Jawa dan Bali dapat dikatakan target sudah tercapai. Sedangkan untuk
wilayah di luar Jawa dan Bali, diperkirakan masih belum mencapai target. Bahkan beberapa
23