Provinsi dengan persentase tertinggi rumah tangga yang menggunakan sumber air minum terlindung adalah DKI Jakarta, yaitu sebesar 99,62, Bali 93,97, dan DI
Yogyakarta 90,31. Sedangkan yang terendah adalah Provinsi Kalimantan Tengah, yaitu sebesar 50,56, Bengkulu 55,99, dan Papua 56,19.
Persentase rumah tangga menurut sumber air minum per provinsi dapat dilihat pada Lampiran 2.19.
4. Sarana Pembuangan Air Besar pada Rumah Tangga
Persentase rumah tangga yang mempunyai sarana pembuangan air besar milik sendiri sebesar 61,62, milik bersama sebesar 11,05, milik umum sebesar 5,25, dan yang tidak
mempunyai sarana sebesar 22,08. Sarana pembuangan air besar yang digunakan penduduk dibedakan ke dalam empat macam, yaitu jamban leher angsa, jamban plengsengan, jamban
cemplungcubluk, dan tidak menggunakan jamban. Statistik Kesejahteraan Rakyat BPS tahun 2004 memberikan gambaran tentang sarana pembuangan air besar di daerah perkotaan
dan daerah perdesaan. Persentase rumah tangga yang memakai jamban leher angsa di daerah perkotaan sebesar 80,25 dan di daerah perdesaan sebesar 48,01. Rumah tangga yang
menggunakan jamban plengsengan, di daerah perkotaan 11,90 dan di daerah perdesaan 12,04. Sedangkan rumah tangga yang menggunakan jamban cemplungcubluk di daerah
perkotaan 6,14 dan di daerah perdesaan 31,35. Selebihnya, yang tidak menggunakan jamban di daerah perkotaan 1,72 dan di daerah perdesaan 8,6.
Bila dilihat secara keseluruhan perkotaan dan perdesaan rumah tangga yang memakai jamban leher angsa sebesar 63,85, jamban plengsengan 11,97, jamban
cemplungcubluk 18,96, dan yang tidak menggunakan jamban 5,22. Provinsi dengan persentase tertinggi dengan rumah tangga yang menggunakan jamban leher angsa adalah
Bali, yaitu sebesar 91,89, menyusul DKI Jakarta 82,90, dan Maluku Utara 81,22. Sedangkan yang terendah di Provinsi Nusa Tenggara Timur 30,05, Kalimantan Tengah
41,91, dan Sumatera Selatan 44,16. Gambaran persentase rumah tangga di Indonesia menurut sarana pembuangan air besar dapat dilihat pada Gambar 2.2 berikut ini.
GAMBAR 2.2 PERSENTASE RUMAH TANGGA MENURUT
SARANA PEMBUANGAN AIR BESAR TAHUN 2004
L. Angsa 64
Plengsengan 12
Cemplung 19
Tdk. Pakai 5
Sumber: Statistik Kesejahteraan Rakyat, 2004
Data persentase rumah tangga menurut sarana pembuangan air besar per provinsi dapat dilihat pada Lampiran 2.20.
9
5. Tempat Penampungan Akhir KotoranTinja pada Rumah Tangga
Menurut Statistik Kesejahteraan Rakyat BPS tahun 2004, rumah tangga di Indonesia menggunakan tempat penampungan akhir kotorantinja berupa tangki septik, kolamsawah,
sungaidanau, lobang tanah, pantaitanah terbuka, dan lainnya. Persentase rumah tangga yang sudah menggunakan tangki septik sebesar 42,71 di
wilayah perkotaan sebesar 66,01 dan di wilayah perdesaan sebesar 25,47. Sebesar 5,16 yang menggunakan kolamsawah, menggunakan sungaidanau sebesar 20,22, menggunakan
lubang tanah sebesar 24,41, memanfaatkan pantaitanah terbuka sebesar 5,38, dan lainnya 2,12. Persentase rumah tangga menurut tempat penampungan akhir kotorantinja dapat
dilihat pada Gambar 2.3 berikut ini.
GAMBAR 2.3 PERSENTASE RUMAH TANGGA MENURUT
TEMPAT PENAMPUNGAN AKHIR KOTORANTINJA, TAHUN 2004
T a n g k i S e p tik 4 4
K o la m s a w a h 5
S u n g a id a n a u 2 0
L u b a n g ta n a h 2 4
P a n ta ita n a h te rb u k a 5
L a in n y a 2
Sumber: Statistik Kesejahteraan Rakyat, 2004
Persentase rumah tangga menurut tempat pembuangan akhir kotorantinja per provinsi
pada tahun 2004 dapat dilihat pada Lampiran 2.21. E. KEADAAN PERILAKU MASYARAKAT
Untuk menggambarkan keadaan perilaku masyarakat yang berpengaruh terhadap derajat kesehatan, akan disajikan beberapa indikator yaitu : persentase penduduk yang
mempunyai keluhan kesehatan menurut cara pengobatan, persentase penduduk yang berobat jalan menurut tempat berobat, persentase anak 2-4 tahun yang pernah disusui, kebiasaan
merokok, persentase penduduk yang melakukan aktivitas fisik, dan kebiasaan mengkonsumsi jenis makanan berserat. Indikator yang disajikan merupakan hasil SUSENAS 2004 yang
diselenggarakan Badan Pusat Statistik BPS. 1.
Cara Pengobatan bagi Penduduk yang Mempunyai Keluhan Kesehatan
Hasil SUSENAS 2004 menunjukkan bahwa persentase penduduk yang mempunyai keluhan kesehatan selama sebulan yang lalu waktu survei sebesar 26,51. Dari
penduduk yang mempunyai keluhan kesehatan, sebesar 38,21 di antaranya berobat jalan
10