Masalah Kesehatan Gigi dan Mulut
kunjungan, tahun 1999 meningkat mencapai 8.823 kunjungan, tahun 2000 ada 4.667 kunjungan, tahun 2001 mencapai 5.683 kunjungan dan tahun 2002 jumlah kunjungan
menurun menjadi 4.160. Tahun 2003-2004 jumlah kunjungan rawat jalan RSKO meningkat lagi menjadi 4.420 kunjungan dan 4.515 kunjungan. Jumlah kunjungan pasien NAPZA ke
RSKO dalam kurun waktu 1997 – 2004 dapat dilihat dalam Gambar 3.17 dan Tabel 3.36 di bawah ini. Perlu diketahui bahwa jumlah kunjungan RSKO baik rawat jalan maupun rawat
inap tidak menggambarkan jumlah penyalahguna sesungguhnya, dimana seorang pasien NAPZA dapat berkunjung ke RSKO lebih dari satu kali.
GAMBAR 3.17 JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN RSKO RAWAT JALAN + RAWAT
INAP TAHUN 1997 - 2004
5,000 10,000
Kunjungan Pasien Rawat Jalan 3,652
5,008 8,823
4,667 5,683
4,160 4,420
4,515 Kunjungan Pasien Rawat Inap
655 733
891 753
712 534
506 379
1997 1998
1999 2000
2001 2002
2003 2004
Data rinci mengenai jumlah pasien rawat jalan dan rawat inap di RSKO tahun 1997- 2004 disajikan pada Tabel 3.36.
TABEL 3.36 JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN RAWAT JALAN DAN RAWAT INAP DI RSKO JAKARTA
TAHUN 1997 – 2004 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003
2004 Rawat
Jalan 3.652 5.008 8.823 4.667 5.683 4.160 4.420 4.515
Rawat Inap 655 733 891 753 712 534 506
379 Sumber: RSKO Jakarta, 2005
Selanjutnya, dari pengumpulan data SIP2NAPZA Pusdatin Depkes, jumlah penyalahguna NAPZA di institusi yang menangani NAPZA pada tahun 2001 adalah 5.321
orang dari 10 institusi dan pada tahun 2002 adalah 3.860 orang dari 28 institusi RS, RSU, RSJ, Puskesmas, Panti Rehabilitasi, Lapas dan Ponpes serta 881 orang dari 2 LSM. Jumlah
penyalahguna tahun 2003 adalah 3.583 orang dari 42 institusi dan 727 orang dari 2 LSM. Kemudian tahun 2004 jumlah penyalahguna NAPZA yang tercatat di 70 institusi 6.218 orang
dan 484 orang di 1 LSM.
Data jumlah penyalahguna NAPZA dari SIP2NAPZA tahun 2001 – 2004 disajikan pada Tabel 3.37.
44
TABEL 3.37 JUMLAH PENYALAHGUNA NAPZA
TAHUN 2001 – 2004
Jumlah Penyalahguna NAPZA Tahun
Institusi LSM Keterangan
2001 5.321 10
institusi 2002
3.860 881
28 inst.+ 2 LSM 2003
3.583 727
42 inst.+ 2 LSM 2004
6.218 484
70 inst.+ 1 LSM
Bila dilihat pola penyalahgunaan NAPZA menurut jenis kelamin dan jenis NAPZA yang digunakan Tabel 3.38, dari 2.530 penyalahguna NAPZA berjenis kelamin laki-laki
pada tahun 2003 hampir separuhnya 40,6 menggunakan opiatheroinputau, kemudian 24,6 menggunakan ganjacannabis, 6,9 menggunakan amphetaminsabu-sabuecstasy,
6,8 menggunakan alkohol, dan selebihnya menggunakan sedativehipnotika, inhalasi, multipelcampuran, dan lain-lain. Demikian juga dari 210 penyalahguna NAPZA berjenis
kelamin perempuan pada tahun yang sama hampir separuhnya 45,2 juga menggunakan opiatheroinputau, namun proporsi penyalahguna NAPZA perempuan terbesar kedua adalah
pengguna amphetaminsabu-sabuecstasy 13,8, kemudian 5,2 ganjacannabis, dan selebihnya menggunakan sedativehipnotika, inhalasi, alkohol, multipelcampuran, dan lain-
lain.
Tahun 2004, dari 3.686 penyalahguna NAPZA berjenis kelamin laki-laki, 29,1 menggunakan opiatheroinputau, kemudian 20,3 menggunakan ganjacannabis, 12,2
menggunakan amphetaminsabu-sabuecstasy dan 13,9 menggunakan multipelcampuran. Kemudian dari 323 penyalahguna perempuan 45,2 merupakan pengguna amphetaminsabu-
sabuecstasy, 17 menggunakan opiatheroinputau dan 10,5 menggunakan multipelcampuran.
Selanjutnya pada Tabel 3.39 juga dapat dilihat lebih dalam pola pengguna NAPZA dari masing jenis zat NAPZA yang digunakan menurut proporsi laki-laki dan perempuan.
Tahun 2003, sebagian besar penyalahguna NAPZA adalah laki-laki 92,3 dan hanya sebagian kecil adalah perempuan 7,7. Namun bila dilihat menurut masing-masing jenis
zat NAPZA yang digunakan, proporsi pengguna NAPZA perempuan untuk beberapa jenis zat NAPZA cukup besar, di antaranya proporsi pengguna NAPZA perempuan untuk jenis zat
inhalasi sebesar 50 atau seimbangsama antara laki-laki dan perempuan, kemudian penggunaan zat amphetaminshabu-shabuecstasy 14,2 dan jenis zat NAPZA lainnya
35,1.
45
Tahun 2004, perbandingan yang cukup besar menurut jenis kelamin adalah penggunaan amphetaminsabu-sabuecstasy yang proporsinya antara penyalahguna laki-laki
dan penyalahguna perempuan adalah 3:1 75,5 penyalahguna laki-laki dan 24,5 penyalahguna perempuan.
Gambar 3.18
25 50
75 100
OpiatHeroinPutau GanjaCannabis
AmphetSabuEcstasy SedativeHipnotika
CampuranMultiple
GAMBAR 3.18 PROPORSI LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DALAM PENYALAHGUNAAN NAPZA
TAHUN 2004
Perempuan 4.88
1.32 24.5
2.34 6.24
Laki-laki 95.12
98.68 75.5
97.66 93.76
OpiatHeroinPutau GanjaCannabis
AmphetSabuEcstasy SedativeHipnotika
CampuranMultiple
TABEL 3.38 PENYALAHGUNA NAPZA MENURUT JENIS KELAMIN DAN JENIS NAPZA YANG DIGUNAKAN
TAHUN 2003 - 2004
Jumlah Penyalahguna NAPZA di 42 institusi tanpa RSKO dan YPI
Jumlah Penyalahguna NAPZA di 69 institusi tanpa RSKO dan KI Atmajaya
2003 2004 Laki-laki Perempuan
Laki-laki+ Perempuan
Laki-laki Perempuan
Laki-laki+ Perempuan
Zat
Jml Jml
Jml Jml
Jml Jml
OpiatHeroinPutau
1.028 40,6 95 45,2 1.123 41,0
1.073 29.1 55 17.0 1.128
28.1
GanjaCannabis
622 24,6 11 5,2 633 23,1 747 20.3 10 3.1 757 18.9
Amphetamin Sabu- sabuEcstasy
175 6,9 29 13,8 204 7,4 450 12.2 146 45.2 596 14.9
SedativeHipnotika
84 3,3 2 1,0 86 3,1 167 4.5 4 1.2 171 4.3
Inhalasia
2 0,1 2 1,0 4 0,1 4 0.1 0 0.0 4 0.1
Alkohol
171 6,8 2 1,0 173 6,3 179 4.9 6 1.9 185 4.6
Kokain
0 0,0 0 0,0 0 0,0 1 0.0 1 0.3 2 0.0
MultipelCampuran
398 15,7 42 20,0 440 16,1 511 13.9 34 10.5 545 13.6
Lain-lain
50 2,0 27 12,9 77 2,8 554 15.0 67 20.7 621
15.5
Jumlah
2.530 100 210 100 2.740 100
3.686 100 323 100 4.009
100
Catatan: Data RSKO, YPI dan Kios Informasi Atmajaya merupakan data rekapitulasi dan tidak memisahkan laki-laki dan perempuan pada setiap jenis NAPZA
46
TABEL 3.39 PENYALAHGUNA NAPZA MENURUT PROPORSI LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN
DAN JENIS NAPZA YANG DIGUNAKAN TAHUN 2003 - 2004
Jumlah Penyalahguna NAPZA di 42 institusi tanpa RSKO dan YPI
Jumlah Penyalahguna NAPZA di 69 institusi tanpa RSKO dan KI Atmajaya
2003 2004 Laki-laki Perempuan
Laki-laki+ Perempuan
Laki-laki Perempuan Laki-laki+
Perempuan Zat
Jml Jml
Jml Jml
Jml Jml
OpiatHeroinPutau 1.028 91,5 95
8,5 1.123 100 1.073 95.12 55 4.88 1.128 100
GanjaCannabis 622 98,3
11 1,7 633 100 747
98.68 10 1.32 757 100 Amphetaminn
Sabu- sabuEcstasy 175
85,8 29
14,2 204 100 450 75.5 146 24.5 596 100 SedativeHipnotika
84 97,7 2 2,3 86 100 167
97.66 4 2.34 171 100
Inhalasia 2
50,0 2 50,0 4
100 4 100 0 0 4
100 Alkohol
171 98,8 2 1,2 173 100 179
96.76 6 3.24 185 100
Kokain 0,0
0,0 0 0 1
50.00 1 50.00 2
100 MultipelCampuran
398 90,5 42 9,5 440 100 511 93.76 34 6.24 545 100
Lain-lain 50 64,9 27 35,1 77 100 554
89.21 67 10.79 621 100
Jumlah 2.530 92,3
210 7,7
2.740 100 3.686
91.94 323 8.06 4.009 100
Catatan : Data RSKO, YPI dan Kios Informasi Atmajaya merupakan data rekapitulasi dan tidak memisahkan laki –laki dan perempuan pada setiap jenis NAPZA
Faktor penyebab penyalahgunaan NAPZA sangat kompleks yang diakibatkan interaksi antara faktor-faktor yang terkait dengan individu, lingkungan dan tersedianya zat
NAPZA. Tidak ada penyebab tunggal single cause yang mempengaruhi terjadinya penyalahgunaan NAPZA.
Gambaran penyalahguna NAPZA tahun 2004 dari 71 institusi yang berhasil dikumpulkan selama tahun 2005 dapat dilihat dalam lampiran 3.20, lampiran 3.21, lampiran
3.22, dan lampiran 3.23. Gambaran penyalahguna NAPZA tersebut meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan dan status penggunaan.
47