karena novel ini merupakan novel yang bersetting Timur Tengah dan juga bersetting Amerika. Selain pengarangnya berbeda, novel ini juga termasuk novel masa kini.
Kajian atau penelitian ini merupakan kelanjutan dari pendekatan strukturalisme atau penelitian terdahulu. Unsur-unsur kedua novel ini akan dikaji struktur baik persamaan
dan perbedaanya. Dan dalam kajian ini selain menemukan nilai-nilai pendidikan juga mengkaji bagaimana memanfaatkan kedua novel ini sebagai bahan pembelajaran
Bahasa dan sastra Indonesia di jenjang SMA, karena penelitian-penelitian yang terdahulu ditidak mengkaji keterkaitan dengan pemanfaatan untuk sarana pembelajaran
sastra di sekolah. Jadi penelitian ini mengkaitkan kedua novel ini sebagai sarana pembelajaran sastra di SMA selain kajian intertekstualitas.
G. Kerangka Berpikir
Dilihat dari segi teks bahwa kedua novel
PBS
dan
PT
merupakan teks yang berdiri sendiri-sendiri karena masing-masing merupakan kesatuan isi, sintaksis, dan
paragmatik. Namun kedua novel tersebut tidak mempunyai pertautan cerita. Masing- masing teks
PBS
dan
PT
, mempunyai struktur sendiri-sendiri. Kedua teks tersebut dapat dipertautkan dengan pendekatan intertekstualitas.
Hubungan intertekstualitas dua novel tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : a.
Novel
PBS
dan
PT
mempunyai struktur naratif sendiri-sendiri b.
Novel
PBS
dan
PT
masing-masing mempunyai unsur-unsur struktur: tema, alur, plot, perwatakan dan penokohan, setting dan
point of view
yang padu. c.
Secara intertekstualitas novel
PBS
dan
PT
mempunyai persamaan dan perbedaan unsur-unsur strukturnya.
d. Dalam novel
PBS
dan
PT
terkandung pendidikan nilai sosial, budaya, kemanusiaan, religius, dan moral.
Kajian Intertekstualitas
Novel Perempuan Berkalung Sorban
Karya Abidah El Khalieqy
Novel Pintu
Karya Fira Basuki
Struktur Novel
a. Tema
b. Alur plot
c. Penokohan dan
perwatakan d.
Setting e.
Point of view
Struktur Novel
a. Tema
b. Alur plot
c. Penokohan dan
perwatakan d.
Setting e.
Point of view
Novel
Nilai Pendidikan
Gambar 2: Kerangka Berpikir Kajian Intertekstualitas Novel
PBS
dan
Pintu
Persamaan dan perbedaan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Kajian sastra dengan pendekatan intertekstualitas termasuk jenis penelitian kualitatif. Menurut Gogdan dan Taylor dalam Lexy J. Moleong 1998: 3, metodologi
kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Menurutnya,
pendekatan kualitatif diarahkan pada latar individu atau organisasi ke dalam variabel atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan.
Kajian sastra dengan pendekatan intertekstualitas merupakan kajian sastra sebagai kelanjutan dari kajian sastra dengan pendekatan strukturalisme. Kajian sastra
yang mengaitkan analisis struktur karya sastra yang menghubungkan teori sastra dengan pengetahuan yang lebih luas, seperti: psikologi, ilmu sosial, filsafat sejarah, dan lain-
lain termasuk kajian sastra pascastrukturalisme Teeuw, 1984: 144. Teeuw juga berpendapat bahwa pendekatan struktural terhadap karya sastra merupakan perolehan
ilmu sastra yang
langgeng
. Analisis karya sastra apapun pendekatan yang digunakan harus melalui analisis struktur karya sastra, baru dihubungkan, dan dikaitkan dengan
teori dan pendekatan yang lain 1984: 139. Sebagai jenis penelitian kualitatif, telaah sastra dengan pendekatan
intertekstualitas pada penelitian ini berusaha memberikan makna keterjalinan terhadap novel
Perempuan Berkalung Sorban
dan
Pintu
. Pemberian makna pada artefak sastra oleh Teeuw 1984: 106 disebut konkretisasi sastra atau naturalisasi dan dapat juga
disebut rekuperasi perebutan makna Teeuw, 1983: 4.