Nilai Pendidikan Sosial dalam Novel

b. Nilai Pendidikan Sosial dalam Novel

Pintu Tokoh Aku Bowo memilki jiwa, empati dan perilaku yang terkait dengan kehidupan sosial. Hal itu terlihat pada kutipan berikut: Aku berniat tulus ingin membantunya. Aku lalu minta beberapa bantuan empat teman Indonesia yang percaya kata-katanya. Rata-rata mereka adalah pesilat seperti aku. Diantara meraka adalah Mas Eko, salah satu pesilat yang kebetulan tinggal di Chicago. Bersama mereka aku melakukan sembahyang tahlilan spesial untuk Anna Fira basuki, 2002: 64. Tokoh Aku Bowo merasa kehilangan dengan kehadiran Anna. Anna adalah sosok yang ikut memberikan warna kehidupan pribadi tokoh Aku. Sehingga sampai akhir hayatnya hubungan itu sampai terjalin, yaitu mengunjungi pusara dan membersihkannya. Hal itu terlihat pada kutipan: Malamnya Anna tidak datang lagi. Aku sedikit kehilangan juga, walaupun pertemuan kami seperti merasa dekat dengannya. Aku seperti merasakan penderitaanya. Yang pasti aku seperti masih rindu ingin melihat wajah aslinya Fira basuki, 2002: 64. Bowo sebagai tokoh utama Aku dalam novel ini juga terlihat digambarkan seorang yang berjiwa sosial, welas asih, dan perhatian kepada orang-orang yang dikenalnya bahkan yang memfitnahnya. Hal itu terlihat pada kutipan berikut: Aku menjual semua barangnya dan memberikan baju-bajunya ke Salvation Army, sebuah badan sosial tempat penampungan sumbangan. Aku mengirimkan uangnya lewat pos. Aku bahkan pindah tinggal dengan Mas Eko dan Mas Dadang. Fira basuki, 2002: 76. Tokoh Bowo bukan saja berjiwa sosial kepada orang lain tetapi ia juga perhatian kepada keluarganya khususnya June adiknya yang sekolah di Singapura. Tokoh Aku membantu uang SPP. Hal itu terlihat pada kutipan berikut: Aku berhasil lulus sarjana dibidang komputer. Jadi, kini aku harus menyimpan uang untuk meneruskan master, seperti impian Mama. Oya aku juga membantu uang sekolah June setiap bulannya. Orang tuaku benar-benar tidak lagi mengirimku uang, mereka hanya membayar sekolah June Fira basuki, 2002: 86.

b. Nilai Pendidikan Budaya