Kupeluk rapat-rapat istriku. Rasanya bangga mendengar kata-kata arif dan menghibur keluar dari bibirnya. Belum lagi gayanya yang lembut dan kalem,
berbeda dari biasanya. Fira Basuki, 2002: 2.
Dari awal aku menyukainya. Ia beda, dalam arti sedikit
tomboy.
Cara bicaranya ceplas-ceplos, gaya duduknya dengan satu kaki dilipat dan
dipangku kaki lainnya mirip laki-laki. Belum lagi rambutnya yang keriting tapi super pendek, yang terus terang mirip sapu lidi. Aida bukan tipikal
perempuan remaja yang lembut atau kemayu, tapi dia memiliki apa yang kusebut
the X-factor
. Fira Basuki, 2002: 3.
d. Putri Kemuning memiliki perwatakan kepribadian yang sopan, jujur, pintar,
kaya raya, dan keluarga ningrat. Hal itu terlihat dari kutipan berikut: Padahal kalau dipikir-pikir ia memenuhi syarat sebagai menantu pilihan
mama, sama dengan putri. Mereka berdua orang jawa ningrat, beragama Isalam, pintar, berpenampilan ganteng, atau cantik, dan berasal dari keluarga
kaya raya. Fira Basuki, 2002: 4.
Suara putri terdengar makin sayu. Aku seperti tidak percaya apa yang kudengar. Putri tidak pernah berbohong padaku, itu aku tahu persis. Lagi pula
apa untungnya dia mengada-ada? Fira Basuki, 2002: 75.
e. June Larasati Subagio, memiliki perwatakan kepribadian yang emosional,
mudah singgung dan gampang marah, dan juga sentimentil. Hal itu terlihat pada kutipan berikut:
Aku selalu mengoda June bahwa ia labil secara emosional karena ia suka mengarang. June mudah sekali marah, senang, tertawa dalam beberapa saat.
Jiwa dan pikiran June selalu terfokus pada perasaan. Selayaknya perempuan lain, June selalu mendahulukan perasaan dari pada rasional. Namun, untuk
seorang June, porsi itu terkadang berlebihan. Fira Basuki, 2002: 118.
Kamu
mbok
ya yang sabar dan
ngalah
sedikit sama Mbak Erna….” “June tidak begeming. “Mas, bukannya yang tua seharusnya lebih banyak
mengalah?” jawabnya dingin. Fira Basuki, 2002: 73.
f. Paris Anderson memiliki perwatakan kepribadian suka berbohong atau tidak
jujur, dan bukan wanita baik-baik suka selingkuh. Hal itu terlihat pada kutipan berikut:
Paris berbohong kepadaku. Ia tidak sendiri. Perempuan ini telah menikah. Nama belakangnya Anderson, nama si suami. Ia bukan pelayan restoran di
kota, ia bekerja diperpustakaan kampus. Paris satu universitas denganku, jurusan sastra Inggris dengan minor pelajaran seni lukis. Fira Basuki, 2002:
111. Pendek kata, Paris dan aku kemudian bersama. Lebih dari itu, hari-harinya
diluar sebagai istri tertindas, dihabiskan bersamaku. “I like yoy, B,” ujarnya berulang kali.
Aku mengangguk. “I know what you really want to say,” ujarku. Paris tersenyum dan mengangguk. “tapi aku tidak bisa mengatakannya.” Fira
Basuki, 2002: 112.
g. Erna Damayanti memiliki perwatakan kepribadian yang kurang baik suka
berbohong, suka marah-marah, fitnah, wanita penggoda, tidak gampang marah dan suka memaksakan kehendak Hal itu terlihat pada kutipan berikut:
Aku tersinggung. Erna yang tadinya kukenal datar tanpa emosi, kini meledak- ledak bagai orang kesurupan. Ia mengeluarkan kopor dan mulai memasukkan
baju-bajunya Fira Basuki, 2002: 74.
“Sepertinya
nggak
cukup, Erna bahkan datang ke rumah Mas. Coba to Mas,
kok
bisa-bisanya dia datang ke rumahku? Dia datang pas orang tuaku ada dirumah. Dia bilang supaya aku jangan menganggu suaminya...hik..” Fira
Basuki, 2002: 75.
h. Mama memiliki perwatakan kepribadian yang baik, keibuan, kadang
terkadang emosian. Hal itu terlihat pada kutipan berikut: “
Nyuwun duko,
Ma, Pa,” kataku sambil bersujud dihadapan mereka.” “Mama-Papa tahu kamu
nggak
mungkin ‘mbunuh orang, ya ‘kan Bowo?” tanya mama miris. Fira Basuki, 2002: 51.
i. Papa memiliki perwatakan kepribadian yang tenang dalam menghadapi