Format Buku Teks Pelajaran Sejarah Indonesia
60
Buku Guru Kelas X SMAMASMKMAK Edisi Revisi
BAGIAN 2
Petunjuk Khusus Pembelajaran Per Bab
Buku ini merupakan pedoman guru untuk mengelola pembelajaran terutama dalam memfasilitasi peserta didik untuk memahami materi dan mengamalkan
pesan-pesan sejarah yang ada pada Buku Siswa. Materi ajar yang ada pada Buku Siswa akan dibelajarkan selama satu tahun ajaran. Sesuai dengan desain
waktu dan materi setiap bab maka bab I akan diselesaikan dalam waktu 10 minggu pembelajaran, sedang untuk bab II dan III masing-masing dapat
diselesaikan dalam 11 minggu pembelajaran. Agar pembelajaran itu lebih efektif dan terarah, maka setiap minggu pembelajaran dirancang terdiri dari:
1 Tujuan pembelajaran, 2 Materi dan Proses pembelajaran, 3 Penilaian, 4 Pengayaan, dan Remidial, ditambah Interaksi Guru dan orang tua.
Pelaksanaan Pembelajaran
Berdasarkan pemahaman tentang KI dan KD, guru sejarah yang mengajarkan materi tersebut hendaknya dapat:
a. Menggunakan isu-isu aktual untuk dapat mengajak peserta didik
dalam mengembangkan kemampuan analisis dan evaluatif dengan mengambil contoh kasus dari situasi saat ini dengan fakta-fakta sejarah
yang ada pada masa itu.
b. Dalam melaksanakan pembelajaran guru harus memberikan motivasi
dan mendorong peserta didik secara aktif active learning untuk mencari sumber dan contoh-contoh konkrit dari lingkungan sekitarnya. Guru
harus menciptakan situasi belajar yang memungkinkan peserta didik melakukan observasi dan refleksi. Observasi dapat dilakukan dengan
61
Sejarah Indonesia
berbagai cara, misalnya membaca buku dengan kritis, menganalisis dan mengevaluasi sumber-sumber sejarah, membuat tulisan sejarah secara
sederhana, melakukan wawancara dengan pelaku sejarah atau ahli sejarah, menonton film atau dokumentasi sejarah dan mengunjungi
situs-situs sejarah yang berkaitan dengan pembahasan di lingkungan sekitar peserta didik tinggal. Dalam pelaksanaan kunjungan ke situs-
situs bersejarah, guru dapat melakukan kerjasama dengan lembaga kebudayaan yang menangani bidang kesejarahan setempat agar
peserta didik mendapatkan informasi secara lengkap. Contohnya Balai Arkeologi, Balai Pelestarian Cagar Budaya, Balai Pelestarian Nilai
Budaya, museum-museum dan lain-lain.
c. Peserta didik harus dirangsang berpikir kritis peserta didik dengan
memberikan pertanyaan-pertanyaan disetiap jam pelajaran.
d. Guru sejarah harus mampu mengaitkan konteks lingkungan tempat
tinggal peserta didik kabupaten, provinsi, pulau dengan konteks kesejarahan yang lebih luas, yaitu Indonesia. Bagaimana posisi
daerahnya di masa lampau ketika masa pra-aksara, masa klasik Hindu- Buddha, dan masa Islam.
62
Buku Guru Kelas X SMAMASMKMAK Edisi Revisi