40
Buku Guru Kelas X SMAMASMKMAK Edisi Revisi
dalam pemahaman sejarah lokal diperlukan bagi peserta didik terutama untuk menjelaskan tentang perbedaan-perbedaan
karakter dalam suatu peristiwa yang terjadi pada suatu daerah dalam konteks keindonesiaan, contoh seperti kasus Arupalaka.
Dasawasa terakhir ini adanya gugatan gelar pahlawan nasional dari masyarakat Sulawesi Selatan terhadap Sultan Hasanuddin,
sementara Arupalaka tidak mendapatkan gelar itu. Dalam konteks kerangka keIndonesiaan Hasanuddin adalah orang yang
melawan Belanda dan harus menerima dengan paksa perjanjian Bongaya. Sementara itu, Arupalaka adalah orang yang membantu
Belanda untuk melawan Hasanuddin. Bila kita lihat dari kacamata sejarah Sulawesi Selatan, maka permasalahannya tidak semudah
itu. Arupakala adalah seorang anak raja yang sudah seharusnya melawan Hasanuddin untuk melawan penyerbuan Gowa-Tallo.
Jadi Arupakala berbuat demikian karena tugas kultural yang ingin membebaskan kerajaannya. Sementara itu, perlawanan
Hasanudin terhadap pemerintah kolonial Belanda merupakan kesamaan historis dari komunitas-komunitas lokal yang kemudian
menjadi kesadaran nasional.
2. Keterampilan yang dapat dieksplor
a. Mendorong peserta didik untuk dapat menunjukkan
ketrampilannya dalam menggali dan menganalisis nilai-nilai sejarah Indonesia.
b. Mendorong peserta didik untuk dapat
mengungkapkan kemampuannya dan menjelaskan alasan-alasan secara konsekuen tentang peristiwa-
peristiwa sejarah yang ada di Indonesia sesuai dengan kondisi sosial-budaya masyarakat setempat.
c. Mendorong peserta didik untuk dapat
mengidentifikasi dalam memecahkan suatu masalah, atau isu-isu lain dari nilai-nilai yang berbeda sesuai
dengan kondisi sosial-budaya masyarakat setempat dalam tinjauan sejarah.
d. Mendorong peserta didik untuk dapat menjelaskan
tentang pentingnya posisi suatu nilai-nilai budaya pada suatu masyarakat sebagai suatu peraturan dan
acuan dalam berperilaku.
41
Sejarah Indonesia
Dalam menerapkan berbagai model pembelajaran sejarah terse- but, guru perlu menggunakan pendekatan scientific dengan
memperhatikan langkah-langkah sebagaimana yang telah dijelas- kan di atas.
Buku teks pelajaran Sejarah Indonesia kelas X terdiri dari tiga bab. Apabila mapel itu diberikan dalam waktu satu tahun akan memerlukan waktu sekitar
32 atau 36 minggu. Untuk untuk mata pelajaran Sejarah Indonesia diberikan dua jam per minggu. Terkait dengan itu, penggunaan buku teks pelajaran
Sejarah Indonesia dapat dibuat skenario sebagai berikut.
D. Penilaian Hasil Belajar
1. Prinsip-prinsip penilaian
Prinsip-prinsip penilaian dalam mata pelajaran Sejarah Indonesia kelas X antara lain:
a. Menentukan aspek dari hasil belajar Sejarah yang sudah dan belum
dikuasai peserta didik sesudah suatu proses pembelajaran. b.
Umpan balik bagi peserta didik untuk memperbaiki hasil belajar yang kurang atau belum dikuasai.
c. Umpan balik bagi guru untuk memberikan bantuan bagi peserta didik
yang mengalami memperlihatkan hasil belajar sesuai yang diharapkan, guru sudah semestinya melakukan tindakan perbaikan berupa
pembelajaran remedial, teguran, dan tugas yang mendidik, atau dalam bentuk tugas.
d. Apabila dari hasil belajar peserta didik berhasil menunjukkan suatu
perbuatan yang positif, berikan pujian pada peserta didik. e.
Lakukan penilaian yang bersifat formatif untuk perbaikan setiap saat baik ketika sedang di kelas maupun di luar kelas.
BAB I
II II
1 - 10 11 – 21
22 - 32
Pertemuan Minggu ke