Pengertian Tujuan dan Hasil dari Model Pembelajaran Berbasis

27 Sejarah Indonesia

C. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Berbasis Masalah

a. Menekankan pada strategi proyek. b. Responsibility: Pembelajaran ini menekankan pada responsibility dan answerability para peserta didik dan panutannya. c. Realisme: kegiatan peserta didik difokuskan pada pekerjaan yang serupa dengan situasi yang sebenarnya. Aktifitas ini mengintegrasikan tugas otentik dan menghasilkan sikap profesional. d. Active-learning: menumbuhkan isu yang berujung pada pertanyaan dan keinginan peserta didik untuk menemukan jawaban yang relevan, sehingga dengan demikian telah terjadi proses pembelajaran yang mandiri. e. Umpan Balik: diskusi, presentasi, dan evaluasi terhadap para peserta didik menghasilkan umpan balik yang berharga. Ini mendorong ke arah pembelajaran berdasarkan pengalaman. f. Keterampilan Umum: model ini dikembangkan tidak hanya pada keterampilan pokok dan pengetahuan saja, tetapi juga mempunyai pengaruh besar pada keterampilan yang mendasar seperti pemecahan masalah, kerja kelompok, dan self-management.

g. Driving Questions: PBL Project Based Learning

difokuskan pada pertanyaan atau permasalahan yang memicu peserta didik untuk berbuat menyelesaikan permasalahan dengan konsep, prinsip dan ilmu pengetahuan yang sesuai.

h. Constructive Investigations: sebagai titik pusat,

proyek harus disesuaikan dengan pengetahuan para peserta didik.

i. Autonomy: proyek menjadikan aktifitas peserta

didik sangat penting. 28 Buku Guru Kelas X SMAMASMKMAK Edisi Revisi

D. Langkah-Langkah Operasional

Pembelajaran suatu materi pelajaran dengan menggunakan pembelajaran berbasis masalah sebagai basis model dilaksanakan dengan cara mengikuti lima langkah dengan bobot atau kedalaman setiap langkahnya disesuaikan dengan mata pelajaran yang bersangkutan.

a. Konsep Dasar Basic Concept

Dalam hal ini guru atau fasilitator dapat memberikan konsep dasar, petunjuk, referensi, dan keterampilan yang diperlukan dalam pembelajaran sejarah. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik lebih cepat masuk dalam suasana pembelajaran dan mendapatkan ‘peta’ yang akurat tentang arah dan tujuan pembelajaran. Lebih jauh, hal ini diperlukan untuk memastikan peserta didik memperoleh kunci utama materi pembelajaran, sehingga segera mendapatkan berbagai masalah yang relevan dengan topik pembelajaran. b. Pendefinisian Masalah Defining the Problem Dalam langkah ini fasilitator menyampaikan skenario atau permasalahan dan peserta didik di masing-masing kelompok diminta melakukan berbagai kegiatan. 1. Melakukan curah pendapat brainstorming yang dilaksanakan dengan cara semua anggota kelompok mengungkapkan pendapat, ide, dan tanggapan terhadap skenario secara bebas, sehingga dimungkinkan muncul berbagai macam alternatif pendapat. Kalau muncul pendapat atau masalah yang dapat dipecahkan di kelompok segera didiskusikan, sedang pendapat atau masalah yang tidak dapat dipecahkan di kelompok dicatat sebagai masalah kelompok. 2. Melakukan seleksi alternatif untuk memilih pendapat atau masalah yang lebih fokus. 3. Menentukan permasalahan dan melakukan pembagian tugas dalam kelompok sehingga masing-masing anggota memahami tugasnya. Fasilitator memvalidasi pilihan-pilihan yang diambilmasalah yang akan dipecahkan peserta didik.