Metode dan langkah-langkah pembelajaran

85 Sejarah Indonesia Perhatikan gambar di buku teks pelajaran Sejarah Indonesia halaman 22. Eugene Dubois adalah ahli anatomi dari Belanda yang melakukan ekskavasi di Trinil dan menemukan sisa-sisa manusia purba yang sangat berharga bagi dunia pengetahuan. Penggalian Dubois dilakukan pada endapan alluvial Bengawan Solo. Dari lapisan ini ditemukan atap tengkorak Pithecanthropus erectus, dan beberapa buah tulang paha utuh dan fragmen yang menunjukkan pemiliknya telah berjalan tegak. Trinil adalah sebuah desa di pinggiran Bengawan Solo, masuk wilayah administrasi Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Tinggalan purbakala telah lebih dulu ditemukan di daerah ini jauh sebelum von Koenigswald menemukan Sangiran pada 1934. Kemudian peserta didik diberikan informasi bahwa penelitian mengenai peradaban awal tidak melulu dilakukan oleh peneliti Barat, seperti dilakukan oleh seorang professor yang berasal dari Indonesia yaitu Prof dr Sangkot Marzuki, MSc, PhD, DSc, Lembaga Biologi Molekuler Eijkman di Jakarta. Ia menulis “Mapping Human Genetic Diversity in Asia” dalam jurnal Sience dan mengungkapkan bahwa upaya memahami asal-usul manusia modern bisa dilakukan dengan membaca urutan sekuen DNA deoxyribonucleic acid atau rantai panjang polimer nukleotida yang mengandung informasi genetik untuk diturunkan. Selain informasi genetic, DNA juga bisa menginformasikan riwayat kehidupan nenek moyang kita. Di sinilah perubahan dalam tubuh terekam—seiring dengan perubahan pola makan, lingkungan, ataupun aktivitasnya— dan memberikan gambaran bagaimana sebenarnya pola kehidupan yang mereka jalani. Hasil perbandingannya dengan DNA populasi di berbagai tempat lain menggambarkan proses berlangsungnya migrasi dan bagaimana hubungan kekerabatannya. 2 Kelompok I, III, dan V ditugaskan untuk melakukan kajian tentang kegiatan penelitian manusia purba di Sangiran melalui buku-buku yang tersedia termasuk ke perpustakaan. Kemudian menugasi kelompok II, IV dan VI untuk melakukan kajian tentang kegiatan penelitian di Trinil juga melalui buku-buku yang ada tersedia di perpustakaan. 3. Setiap kelompok harus membuat laporan sesuai dengan masalah yang dikaji. Hal yang perlu dilaporkan misalnya: siapa tokoh penelitinya, tahun berapa dilakukan penelitian, temuan dan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian itu. Hasil kajian itu sebaiknya didukung dengan gambar-gambar yang relevan. 86 Buku Guru Kelas X SMAMASMKMAK Edisi Revisi 4 Kelompok III ditunjuk oleh guru untuk mempresentasikan kajiannya tentang kegiatan penelitian di Sangiran dan kelompok VI untuk presentasi tentang kegiatan penelitian di Trinil. Kelompok lain yang tidak presentasi dapat mengajukan pertanyaan. 5 Hasil diskusi kelompok kemudian dikumpulkan kepada guru. Kegiatan Penutup 15 menit 1. Guru memberikan ulasan singkat tentang materi yang baru saja didiskusikan 2. Guru dapat menanyakan apakah peserta didik sudah memahami materi tersebut 3. Guru memberikan pertanyaan secara lisan secara acak kepada peserta didik untuk mendapatkan umpan balik atas pembelajaran minggu ini, misalnya: menyakan siapa tokoh von Koenigswald dan siapa E. Dubois? 4. Sebagai refleksi, guru memberikan kesimpulan tentang pelajaran yang baru saja berlangsung serta menanyakan kepada peserta didik apa manfaat yang dapat kita peroleh setelah belajar topik ini.

d. Penilaian

1. Guru memberikan penilaian melalui pengamatan terutama tentang aktivitas peserta didik, kemampuan menyampaikan pendapat, kerja sama kelompok. 2. Guru mengajukan beberapa pertanyaan untuk dijawab oleh para peserta didik: a. Mengapa para ahli banyak melakukan penelitian tentang manusia purba itu di bantaran sungai? b. Mengapa hasil penelitian fosil manusia oleh Dubois di Trinil kemudian dinamakan Pithecanthropus erectus? c. Guru menilai dan memberikan komentar. 87 Sejarah Indonesia

e. Penilaian Hasil Belajar