2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Udang
Udang merupakan salah satu produk perikanan yang istimewa, memiliki aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi tinggi Purwaningsih 1995. Udang
merupakan salah satu ikan ekonomis penting dalam komoditas perikanan di Indonesia KKP 2010.
2.1.1. Deskripsi dan klasifikasi udang
Udang diklasifikasikan ke dalam filum Crustacea dan genus Penaeus. Setiap udang kemudian dibagi-bagi kembali atas suku, marga dan jenis yang
berbeda-beda. Udang juga dibedakan menurut tempat hidupnya yaitu udang laut dan udang darat Purwaningsih 1995. Klasifikasi udang menurut Bailey-Brock
dan Shaun 1992: Filum
: Crustacea Kelas
: Malacostraca Sub-kelas
: Eucarida Ordo
: Decapoda Sub-Ordo
: Natantia Famili
: Penaeidae Genus
: Penaeus
Gambar 1 Morfologi udang secara umum
Sumber : King 2007 dalam Gillett 2008 Ordo Decapoda memiliki 3 pasang apendik pada thorax pertama, sepasang
maxiliped yang termodifikasi untuk memasukkan makanan ke dalam mulut, serta
5 pasang apendik yang berfungsi sebagai kaki jalan pereipod, sehingga dinamakan Decapoda bearati “10 kaki”. Abdomen udang terdiri dari 6 ruas dan
memiliki 5 pasang kaki yang berfungsi sebagai kaki renang pleopods, sepasang uropod yang berfungsi untuk mendayung udang saat berenang serta memiliki
telson Bailey-Brock dan Shaun 1992. Penyatuan bagian kepala dengan beberapa ruas thorax ruas abdomen pada
Crustacea dinamakan cephalothorax. Seluruh abdomen udang tertutup oleh kerangka luar yang disebut eksoskeleton, yang terbuat dari bahan kitin. Kerangka
tersebut mengeras, kecuali pada sambungan-sambungan antara dua ruas tubuh yang berdekatan sehingga memudahkan udang bergerak. Bagian kepala-dada
tertutup oleh sebuah kelopak yang dinamakan kelopak kepala atau cangkang kepala carapaceae. Pada bagian anterior cephalothorax terdapat cucuk kepala
rostrum yaitu berupa “gigi” yang meruncing dan pinggirnya bergerigi Suyanto dan Ahmad 2004.
Udang merupakan hewan nokturnal yaitu sifat binatang yang aktif mencari makan pada waktu malam. Pada waktu siang mereka lebih suka beristirahat, baik
membenamkan diri di dalam lumpur maupun menempel pada suatu benda yang terbenam dalam air Suyanto dan Ahmad 2004.
Udang merupakan salah satu ikan ekonomis penting dalam komoditas perikanan di Indonesia KKP 2010. Tiga pangsa pasar utama ekspor produk
udang Indonesia adalah Jepang, United States, dan UE Gillet 2008. Data ekspor perikanan Indonesia yang diperoleh dari Kementerian Kelautan dan Perikanan
menunjukkan bahwa terdapat 665.274 ton atau 4.628.729.000 dolar AS udang dikirim ke berbagai negara di Uni Eropa, AS dan Jepang KKP 2010.
Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa ekspor udang Indonesia mengalami naik turun selama tahun 2005 hingga 2009. Data pada Tabel 1 menunjukkan bahwa
negara penghasil devisa terbesar bagi Indonesia adalah Amerika Serikat yaitu 2.080.839.000 US. Data produksi udang di Indonesia dari tahun 2005
– 2009 dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Volume dan nilai ekspor udang Indonesia
Tahun Negara tujuan
Total Jepang
Amerika Serikat Uni Eropa
Volume Ton
Nilai US
1.000 Volume
Ton Nilai
US 1.000
Volume Ton
Nilai US
1.000 2005
46.051 373.534
50.698 327.819
27.179 159.292
984.573 2006
50.581 420.252
61.235 418.556
35.232 196.430
1.182.286 2007
40.334 334.982
60.399 420.720
28.845 178.195
1.063.475 2008
39.582 337.681
80.479 550.773
26.825 177.855
1.213.195 2009
35.875 264.861
62.173 362.971
19.786 104.808
850.474 Total
212.423 1.731.310
314.984 2.080.839
137.867 816.580
Sumber: KKP 2010
2.1.2 Komposisi kimia udang