Metode FMECA Identifikasi titik kritis traceability menggunakan metode pendekatan Failure Modes Effects and Criticality Analysis (FMECA) pada industri pengolahan udang breaded di PT Y

kebutuhan tenaga kerja, waktu pengaplikasian kode yang cepat serta efisien Regattieri et al. 2007.

2.6 Metode FMECA

Titik kritis traceability adalah tahapan proses produksi, yang tidak dilakukan proses pelabelan dan dokumentasi saat pelaksanaan sistem traceability di dalam perusahaan. Identifikasi terhadap titik kritis traceability digunakan untuk menganalisis dan mengidentifikasi titik kritis pada implementasi internal traceability dalam proses produksi di perusahaan dengan menggunakan metode Failure Modes, Effects and Criticality Analysis FMECA. Hasil dari identifikasi titik kritis metode FMECA dapat digunakan sebagai acuan perusahaan untuk mengambil tindakan koreksi terhadap pelaksanaan internal traceability serta membuat pelaksanaan traceability menjadi efektif dan efisien Bertolini et al. 2006. Keefektifan sistem misalnya, kemampuan dalam mengumpulkan informasi penting dan keefisienan sistem misalnya seberapa cepat kemampuan perusahaan untuk melakukan perbaikan recover dan penggunaan kembali informasi yang dihasilkan tersebut memberikan keuntungan kompetitif bagi perusahaan sehingga dapat bersaing dengan kompetitor lainnya dalam memberi jaminan keamanan produk, transparansi dan perlindungan terhadap kesehatan konsumen Bertolini et al. 2006; Schroder 2008. FMECA yang bagus menolong seorang analis mengidentifikasi kemungkinan titik kegagalan potensial, kegagalan yang umum yang terjadi serta penyebab dan efek-efek yang ditimbulkan dengan cara memberi skala prioritas pada titik-titik kegagalan yang berhasil diidentifikasi dan melakukan tindakan koreksi. Seorang analis menggunakan FMECA adalah mencegah terjadinya kemungkinan-kemungkinan kegagalan tersebut sebelum tiba di pelanggan konsumen Kwai-Sang et al. 2009. Bertolini et al. 2006, analisis titik kegagalan failure mode menyediakan informasi penting dalam: - Subsistem dan barang produk akhir sistem dalam susunan hierarki analisis fungsional skema produksi - Berbagai kegagalan „failure’ atau „malfunctioning’ yang umum terjadi, serta daftar dan deskripsi seluruh titik kegagalan failure mode yang dianalisis berpotensi terjadi selama proses; - Peluang kejadian probability, tingkat kepelikan severity dan sampai sejauh mana masing-masing titik kegagalan tersebut dapat dideteksi; - Analisis kritikal Criticality Analysis CA, yang mengklasifikasikan keseluruhan titik kegagalan tersebut berdasarkan kepentingannya. Keuntungan penggunaan metode FMECA adalah metode ini merupakan visibility tool yang dapat dengan mudah dimengerti dan digunakan Braglia 2000. Metode FMECA merupakan metode yang mudah dioperasikan serta alat yang efektif untuk mengidentifikasi dan menilai bagaimana potensi terjadinya kegagalan dapat mempengaruhi kinerja proses atau produk. Analisis dengan metode FMECA memiliki dua macam pendekatan utama yang dapat digunakan untuk dapat melakukan FMECA yaitu hardware approach dan functional apprach. Hardware appraoch umumnya digunakan ketika komponen-komponen mesin senjata dapat diidentifikasikan secara unik dengan menggunakan bagan alur proses, gambaran secara umum, dan desain data mesin lainnya. Hardware approach juga disebut bottom-up approach digunakan untuk mengidentifikasi kegagalan pada setiap tahapan proses berdasarkan klasifikasi tingkat kepelikan yang nantinya akan digunakan untuk menetapkan prioritas saat melakukan tindakan koreksi. Functional approach umumnya digunakan ketika komponen- komponen mesin senjata tidak dapat diidentifikasikan secara unik atau ketika kompleksitas sistem membutuhkan analisis dari awal dan dilakukan mengarah ke bawah top-down approach. Functional approach digunakan untuk menganalisis akibat-akibat yang ditimbulkan hanya pada sistem-sistem utama yang ada US Military Standard 1983. Metode FMECA dibedakan menjadi dua tahapan, yaitu: i Analisis awal, dikenal sebagai FMEA Failure Modes and Effect Analysis, yaitu mengidentifikasi penyebab-penyebab terjadinya kegagalan cause of failures ; ii Tahap kedua, dikenal sebagai CA Criticality Analysis, untuk menilai resiko kegagalan, serta menentukan peluang kejadian dan tingkat kepelikan, berdasarkan pada masing-masing titik kegagalan failure mode yang telah ditetapkan pada tahap sebelumnya. Evaluasi terhadap titik kegagalan failure mode dapat dilakukan dengan menggunakan 2 pendekatan yang berbeda yaitu Criticality Number CN atau mengembangkan Risk Priority Number RPN Bertolini et al. 2006; Braglia 2000. Metode FMECA dapat digunakan jika sejarah data dan data statistik tidak tersedia di perusahaan. Pengaplikasian metode ini memerlukan perhatian khusus ketika menggunakan pendapat seseorang sehingga perlu dicegah hasil yang membahayakan dikarenakan subyektifitas hasil analisis Carmignani 2009. Metode FMECA menggunakan sistem Pakar. Pakar adalah orang yang ahli dalam masalah dan siapa saja yang setuju dalam menjawab kuesioner Marimin 2004. Penggunaan Pakar pada penelitian ini didasarkan pada penilaian orang yang dianggap ahli tentang traceability. Penilai tersebut didukung oleh keahlian, pengalaman, pengetahuan dan wawasan yang luas sehingga penilaian yang diberikan tepat terhadap variabel keputusan yang dijadikan sebagai parameter Eriyatno dan Fadjar 2007. Pada proses akuisisi pengetahuan maka penetapan sumber informasi atau responden, yaitu pakar atau ahli terkait, didasarkan atas pertimbangan dan kriteria: 1 keberadaan responden, keterjangkauan dan kesediaan untuk diwawancarai, 2 reputasi, kedudukan , dan telah menunjukkan kredibilitasnya sebagai pakar, dan 3 pengalaman pribadi yang menunjukkan bahwa orang tersebut mampu memberikaan saran yang benar dan membantu memecahkan masalah. Seorang pakar dalam menyelesaikan suatu persoalan mempunyai tiga karakteristik, yaitu: efektif, efisien dan sadar akan keterbatasan. Metoda utama yang digunakan dalam menyerap pengetahuan dari seorang ahli adalah melalui wawancara secara langsung dan mendalam in depth interview Eriyatno dan Fadjar 2007. 3 METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Dokumen yang terkait

Usulan tindakan perawatan mesin pengolahan air minum dengan metode failure mode effect and criticality analysis (FMECA) di PT.Muawanah Al Masoem Bandung

0 11 43

Usulan tindakan perawatan mesin pengolahan air minum dengan metode failure mode effect and criticality analysis (FMECA) di PT.Muawanah Al Masoem Bandung

0 6 43

Optimasi sistem traceability dalam industri pengolahan udang breaded black tiger (Penaeus monodon) dengan pendekatan konsep batch dispersion

12 87 122

Evaluasi Sistem Traceability pada Produksi Chewy Candy di PT Sweet Candy Indonesia Menggunakan FMECA (Failure Mode Effects and Criticality Analysis)

1 12 69

Studi Pemeliharaan Ketel Uap dengan Metode Reability Centered Maintenance (RCM) Menggunakan Pendekatan Failure Modes And Effects Analysis Fmea pada PTPN V Unit PKS Kebun Lubuk Dalam

10 48 89

Development Of An Integrated Failure Mode Effect And Criticality Analysis (FMECA) And Analytical Hierachy Process (AHP) For Automotive Stamping Part.

0 2 24

IDENTIFIKASI FAILURE MODES

0 0 1

View of PENERAPAN METODE FAILURE MODE, EFFECT AND CRITICALITY ANALYSIS (FMECA) PADA DRIVE STATION ALAT ANGKUT KONVEYOR REL

1 4 6

Analisa Keandalan Sistem Distribusi 20kV di PT. PLN (Persero) Area Tanjung Karang Menggunakan Metode FMEA (Failure Modes and Effects Analysis) - ITS Repository

0 1 99

TUGAS AKHIR - Analisa Risiko Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Proyek Reservoir Krembangan Surabaya Menggunakan Metode FMECA (Failure Mode And Effect Criticality Analysis) - ITS Repository

0 0 99