Pencucian Potong Kepala PK Pencucian II
mikrobiologi dan uji antibiotik. Jika tahap ini tidak dilakukan, maka efek global yang ditimbulkan adalah Mengetahui kualitas bahan baku serta mencegah
diterimanya udang yang seudah mengalami dekomposisi serta efek global yang ditimbulkan adalah tidak diketahuinya kualitas bahan baku yang diterima oleh
perusahaan. Menurut CAC 2010, bahwa ketika tahap penerimaan bahan baku maka
potential hazards yang dapat terjadi adalah kontaminasi mikrobiologi,
antioksidan, sulfit, pestisida dan minyak bakar fuel oil merupakan kontaminasi kimia dan potential defects yang dapat terjadi adalah kualitas batch yang tidak
seragam variable batch quality, pencampuran spesies udang, taints, blackspot, kemunduran mutu yang disebabkan enzim dari cephalotorax udang softening
from head enzyms dan dekomposisi. Maka seharusnya perusahaan harus
mengetahui sejarah bahan baku udang untuk mencegah kemungkinan adanya residu antibiotik atau kimia yang terkandung pada udang.
Adanya pengujian mikrobiologi terhadap bahan baku berkaitan dengan keamanan pangan. Ketika perusahaan melakukan pengujian mikrobiologi, maka
hal tersebut dapat dijadikan bahwa bahan baku yang diterima oleh perusahaan memiliki kualitas prima. Selain itu, pengujian mikrobiologi pada tahap akhir
proses produksi udang dapat dijadikan sebagai acuan bahwa udang yang diproses oleh perusahaan dilakukan dibawah proses sanitasi dan higiene yang baik.
Menurut Venogupal 2006, produk perikanan yang tidak dilakukan dibawah pengawasan kondisi higiene yang ketat dapat mengakibatkan patogen.
Berdasarkan pemeriksaan terhadap 1264 sampel udang Individuaaly Quick Frozen IQF kupas dan pembuangan usus mentah dan 914 sample udang ready-to-eat
yang sudah dimasak yang diproduksi secara komersial dari hasil tambak black tiger
P. monodon menunjukkan bahwa terkontaminasi oleh E. coli, koagulase positif Staphylococcus dan Salmonella spp. Selan itu, dari udang beku mentah
yang diuji juga positif mengandung bakteri patogen tersebut.