Pencucian II Sortasi ukuran

Pengukuran suhu udang dilakukan oleh Staf QC pada waktu tertentu dengan menggunakan alat thermocouple. Udang tanpa kepala akan ditimbang dan dicatat oleh operator. Pada tahap ini dilakukan tagging yang menunjukkan bahwa udang telah mengalami potong kepala. Tagging pada tahap potong kepala dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4 Tagging pada tahap potong kepala

4.2.5 Pencucian II

Udang yang telah mengalami pemotongan kepala akan dicuci sebanyak tiga tahap. Tahap pertama pencucian menggunakan air dingin yang bertujuan menghilangkan sisa-sisa kotoran dan lendir yang ada pada tubuh udang. Pencucian yang kedua menggunakan air klorin dingin 100-150 ppm dengan tujuan menurunkan jumlah mikroba yang terdapat pada udang. Pencucian ketiga menggunakan air dingin sebagai pembilasan akhir udang serta menghilangkan efek dan bau klorin. Pencucian dilakukan dengan mengaduk udang berulang- ulang secara perlahan selama 30 detik. Air untuk pencucian tersebut diganti setelah dilakukan tiga kali pencucian, namun apabila air sudah terlihat kotor maka segera dilakukan penggantian untuk menghindari kontaminasi silang.

4.2.6 Sortasi ukuran

Pengelompokan size udang dapat dilakukan secara manual atau dengan menggunakan mesin pada area sizing. Area sizing terdiri dari area manual sizing dan conveyor sizing. Jika jumlah bahan baku hanya sedikit kurang dari 1 ton, proses sortasi dilakukan secara manual pada area manual sizing. Akan tetapi, apabila bahan baku sangat banyak maka proses sortasi dibantu dengan menggunakan mesin sortasi conveyor sizing dan selanjutnya disortasi kembali secara manual untuk menentukan size lebih spesifik. Udang disortasi ukurannya sesuai dengan kebutuhan pembeli. Pada saat sortasi berlangsung suhu pusat udang harus dijaga ≤2 o C dengan pemberian es yang cukup. Keterangan: 14 : Tanggal Penerimaan Udang BU : Kode pemasok BT : Jenis Udang Black Tiger HL : Headless Potong Kepala 14 BU BT HL Udang yang telah dikelompokkan berdasarkan ukurannya dikumpulkan di keranjang plastik dan setiap keranjang diberi etiket yang mencakup jenis udang, kode pemasok, dan tanggal penerimaan serta size udang. Setelah itu, udang dikirim ke proses sortasi final. Pada tahap ini dilakukan tagging yang menunjukkan udang telah mengalami sortasi ukuran berdasarkan jenis produk. Tagging pada tahap sortasi ukuran dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5 Tagging pada tahap sortasi ukuran

4.2.7 Sortasi final

Dokumen yang terkait

Usulan tindakan perawatan mesin pengolahan air minum dengan metode failure mode effect and criticality analysis (FMECA) di PT.Muawanah Al Masoem Bandung

0 11 43

Usulan tindakan perawatan mesin pengolahan air minum dengan metode failure mode effect and criticality analysis (FMECA) di PT.Muawanah Al Masoem Bandung

0 6 43

Optimasi sistem traceability dalam industri pengolahan udang breaded black tiger (Penaeus monodon) dengan pendekatan konsep batch dispersion

12 87 122

Evaluasi Sistem Traceability pada Produksi Chewy Candy di PT Sweet Candy Indonesia Menggunakan FMECA (Failure Mode Effects and Criticality Analysis)

1 12 69

Studi Pemeliharaan Ketel Uap dengan Metode Reability Centered Maintenance (RCM) Menggunakan Pendekatan Failure Modes And Effects Analysis Fmea pada PTPN V Unit PKS Kebun Lubuk Dalam

10 48 89

Development Of An Integrated Failure Mode Effect And Criticality Analysis (FMECA) And Analytical Hierachy Process (AHP) For Automotive Stamping Part.

0 2 24

IDENTIFIKASI FAILURE MODES

0 0 1

View of PENERAPAN METODE FAILURE MODE, EFFECT AND CRITICALITY ANALYSIS (FMECA) PADA DRIVE STATION ALAT ANGKUT KONVEYOR REL

1 4 6

Analisa Keandalan Sistem Distribusi 20kV di PT. PLN (Persero) Area Tanjung Karang Menggunakan Metode FMEA (Failure Modes and Effects Analysis) - ITS Repository

0 1 99

TUGAS AKHIR - Analisa Risiko Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Proyek Reservoir Krembangan Surabaya Menggunakan Metode FMECA (Failure Mode And Effect Criticality Analysis) - ITS Repository

0 0 99