Penyusunan tray Penimbangan Pemeriksaan akhir

penarikan produk maka tidak dapat diketahui pekerja grup pekerja yang melakukan tahapan stretching.

4.4.17 Pemberian batter dan breadcrumb

Pada tahapan pemberian batter dan breadcrumb dengan function ID 17.10 seharusnya dilakukan pelabelan terhadap nomor pekerja nomor grup pekerja, sebab jika tidak adanya pelabelan yang mencakup nomor pekerja nomor grup pekerja dapat mengakibatkan kemungkinan kegagalan pada proses traceback saat dilakukannya penarikan produk dan mengakibatkan efek lokal yaitu sulit melakukan pengecekan terhadap karyawan yang menyebabkan produk menjadi terkontaminasi serta efek global yang ditimbulkan adalah pada saat dilakukannya penarikan produk maka tidak dapat diketahui pekerja grup pekerja yang melakukan tahapan stretching.

4.4.18 Penyusunan tray

Pada tahap penyusunan tray dengan function ID 18.10, terjadi kegagalan di lapangan yaitu tidak diberikan label dan menimbulkan efek lokal yaitu tidak adanya informasi mengenai bahan baku serta efek global kehilangan informasi sehingga sulit dilakukan pelacakan asal-usul udang jika terjadi penarikan produk.

4.4.19 Penimbangan

Pada tahap penimbangan dengan function ID 19.10, dapat terjadi kemungkinan kegagalan tidak diketahuinya berat akhir udang setelah proses breaded maka dapat menimbulkan efek lokal yaitu produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan spesifikasi produk. Efek global yang ditimbulkan bagi konsumen adalah terjadinya penipuan terhadap konsumen yang dapat digolongkan ke dalam economic fraud.

4.4.20 Pemeriksaan akhir

Pada tahapan pemeriksaan akhir, tidak hanya dilakukan pengecekan terhadap kemungkinan kegagalan pada proses pelabelan. Kemungkinan kegagalan juga dapat terjadi jika tidak ada pengecekan terhadap kadar mikrobiologi produk dengan function ID 20.10. Pengecekan terhadap kandungan mikroiologi akan menentukan produk tersebut terkontaminasi atau tidak selama proses produksi. Pada saat dilakukan asessment traceability, perusahaan akan melakukan pengujian terhadap jumlah mikrobiologi yang terdapat pada udang segar yaitu pada tahap penerimaan bahan baku dan pada tahap akhir pengolahan sebelum proses pengemasan produk. Pengujian jumlah mikroba pada tahap penerimaan bahan baku dilakukan untuk mengendalikan jumlah mikroba yang terdapat dalam udang. Pengujian mikrobiologi penting dilakukan karena saat pengolahan ikan dapat menyebabkan terjadinya pertumbuhan mikroflora ikan. Selain itu, beberapa tambahan mikroflora dapat terjadi akibat kontaminasi silang selama pengolahan Connell 1980 dalam Thaheer 2005. Pengujian terhadap jumlah mikrobiologi juga dilakukan untuk mencegah kemungkinan terjadinya penarikan produk. Pada tahap pemeriksaan akhir dengan kemungkinan kegagalan yaitu tidak diberikannya label function ID 20.10 dan menimbulkan efek lokal yaitu tidak adanya informasi mengenai bahan baku serta efek global kehilangan informasi sehingga sulit dilakukan pelacakan asal-usul udang jika terjadi penarikan produk.

4.4.21 Pembekuan

Dokumen yang terkait

Usulan tindakan perawatan mesin pengolahan air minum dengan metode failure mode effect and criticality analysis (FMECA) di PT.Muawanah Al Masoem Bandung

0 11 43

Usulan tindakan perawatan mesin pengolahan air minum dengan metode failure mode effect and criticality analysis (FMECA) di PT.Muawanah Al Masoem Bandung

0 6 43

Optimasi sistem traceability dalam industri pengolahan udang breaded black tiger (Penaeus monodon) dengan pendekatan konsep batch dispersion

12 87 122

Evaluasi Sistem Traceability pada Produksi Chewy Candy di PT Sweet Candy Indonesia Menggunakan FMECA (Failure Mode Effects and Criticality Analysis)

1 12 69

Studi Pemeliharaan Ketel Uap dengan Metode Reability Centered Maintenance (RCM) Menggunakan Pendekatan Failure Modes And Effects Analysis Fmea pada PTPN V Unit PKS Kebun Lubuk Dalam

10 48 89

Development Of An Integrated Failure Mode Effect And Criticality Analysis (FMECA) And Analytical Hierachy Process (AHP) For Automotive Stamping Part.

0 2 24

IDENTIFIKASI FAILURE MODES

0 0 1

View of PENERAPAN METODE FAILURE MODE, EFFECT AND CRITICALITY ANALYSIS (FMECA) PADA DRIVE STATION ALAT ANGKUT KONVEYOR REL

1 4 6

Analisa Keandalan Sistem Distribusi 20kV di PT. PLN (Persero) Area Tanjung Karang Menggunakan Metode FMEA (Failure Modes and Effects Analysis) - ITS Repository

0 1 99

TUGAS AKHIR - Analisa Risiko Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Proyek Reservoir Krembangan Surabaya Menggunakan Metode FMECA (Failure Mode And Effect Criticality Analysis) - ITS Repository

0 0 99