BAB III KERANGKA PEMIKIRAN
3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis
Kerangka pemikiran teoritis yang digunakan dalam penelitian ini, berasal dari penelusuran teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian. Adapun
kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian ini, akan dijelaskan pada sub bab - sub bab berikut.
3.1.1. Teori Permintaan
Permintaan merupakan jumlah produk atau jasa yang diminta oleh konsumen pada setiap tingkat harga. Jumlah yang diminta menunjukkan jumlah
komoditi total, yang ingin dibeli oleh semua rumah tangga. Ada tiga hal penting yang perlu diperhatikan dari definisi permintaan Kotler, 2002, yaitu:
1. Jumlah yang diminta merupakan kuantitas yang diinginkan desired yang menunjukkan berapa banyak yang ingin dibeli oleh rumah tangga, atas
dasar harga komoditi itu sendiri, harga barang lainnya, penghasilan, selera, dll.
2. Apa yang diinginkan bukan merupakan harapan kosong, tetapi merupakan permintaan efektif, artinya permintaan yang didukung oleh daya beli.
3. Kuantitas yang diminta merupakan arus pembelian yang kontinu, sehingga kuantitas tersebut harus dinyatakan dalam banyaknya per satuan
waktu. Banyaknya komoditi yang akan dibeli oleh suatu rumah tangga pada
periode waktu tertentu, dipengaruhi oleh harga komoditi itu sendiri, rata-rata
pendapatan rumah tangga, harga komoditi yang berkaitan, selera, distribusi pendapatan rumah tangga, dan besarnya populasi. Hipotesis ekonomi dasar
menyatakan bahwa, harga suatu komoditi dan kuantitas yang diminta berhubungan negatif, dengan asumsi faktor lain dianggap tetap. Artinya semakin
rendah harga suatu komoditi, maka jumlah yang diminta akan semakin bertambah, dan sebaliknya.
Pendapatan berhubungan positif dengan permintaan, ketika pendapatan naik, maka jumlah yang diminta akan semakin bertambah, dan sebaliknya. Besarnya
populasi juga mempengaruhi permintaan, ketika jumlah penduduk naik, maka permintaan akan naik, dan sebaliknya.
Selera merupakan salah satu faktor, yang mempengaruhi keinginan konsumen, untuk membeli suatu produk. Setiap perusahaan yang memasarkan
produk, harus mengkaji atau menganalisis perilaku konsumen, karena selera konsumen berbeda-beda dan terus mengalami perubahan. Hasil analisis tersebut
dapat menujukkan, apakah produk yang dihasilkan sudah sesuai, dan dapat memenuhi selera konsumen, sehingga dapat meningkatkan permintaan Lipsey,
1995.
3.1.2. Definisi Konsumen