sempurna, perilaku pasar yang cenderung meningkatkan ketergantungan petani, transmisi harga yang inelastis, serta keterpaduan pasar yang mengukuhkan
dominasi eksportir dan pedagang besar, telah menyebabkan posisi tawar bargaining position petani kopi arabika di Kabupaten Tana Toraja dan Enrekang
semakin lemah. Perlu dukungan dari pemerintah pusat dan daerah, untuk mengantisipasi
peluang pergeseran pangsa pasar dari beberapa daerah produsen, untuk memperbaikan sarana transportasi dan infrastruktur pemasaran lainnya. Sehingga
dapat mengurangi tingkat ketergantungan petani kepada pedagang dan eksportir. Perlu diupayakan adanya lembaga keuangan yang mampu menyediakan
kebutuhan modal kepada petani, dalam waktu cepat tanpa prosedur yang rumit dan berbelit-belit. Dengan demikian petani memiliki alternatif untuk memilih
saluran pemasaran yang lebih efisien dan menguntungkan bagi mereka. Sedangkan untuk meningkatkan kekuatan posisi tawar petani, usaha yang dapat
ditempuh adalah dengan mendorong tumbuh dan berkembangnya asosiasi petani kopi arabika, atau organisasi petani yang mandiri.
2.2.4. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Minuman Teh Merek Freshtea
Penelitian yang dilakukan oleh Kartikawati pada tahun 2005, mengenai Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian minuman teh
merek freshtea. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengkaji karakteristik konsumen, menganalisis proses keputusan pembelian dan menganalisis faktor-
faktor dominan dalam keputusan pembelian minuman teh merek Freshtea. Untuk menjawab tujuan tersebut, digunakan analisis deskriptif dan analisis faktor.
Hasil penelitian tersebut yaitu, konsumen minuman teh freshtea adalah pria dan wanita pada rentang usia 23 tahun sampai 25 tahun. Konsumen tersebut
berstatus belum menikah, bertempat tinggal bersama orang tua dan menyewa kamar kost. Pada proses pencarian informasi, sumber informasi konsumen
mengenai minuman teh Freshtea di peroleh dari iklan TV dan radio media elektronik, sedangkan bentuk promosi yang dianggap paling menarik bagi
konsumen adalah promosi melalui potongan harga dan hadiah melalui tutup botol. Pengaruh iklan dan promosi bagi konsumen adalah membuat konsumen tertarik
untuk mencoba. Dasar pertimbangan konsumen dalam memilih dan mengkonsumsi pada
proses evaluasi alternatif adalah, rasa dari minuman teh Freshtea. Alasan konsumen memilih minuman teh Freshtea adalah karena aroma melati yang khas
dan kemudahan minuman tersebut untuk didapatkan. Hampir sebagian dari konsumen mengkonsumsi minuman teh Freshtea menyatakan bahwa, frekwensi
mereka membeli dan mengkonsumsi minuman teh Freshtea adalah lebih dari satu minggu satu kali.
Dalam melakukan proses keputusan pembelian, konsumen tidak merencanakan terlebih dahulu kapan dan di mana mereka akan membeli minuman
teh Freshtea. Sedangkan mereka biasa membeli minuman tersebut di toko atau warung terdekat.
Proses perilaku setelah pembelian memperlihatkan bahwa konsumen merasa biasa saja apabila tidak membeli dan mengkonsumsi minuman tersebut,
sedangkan apabila minuman teh Freshtea tidak tersedia di tempat penjualan, maka konsumen akan membeli merek lain yang tersedia di tempat penjualan. Apabila
harga mengalami kenaikan, maka konsumen akan membeli produk lain sejenis yang harganya lebih murah. Konsumen merasa puas setelah mengkonsumsi
minuman teh Freshtea dan mereka menyatakan akan melakukan pembelian di waktu yang akan datang.
Berdasarkan hasil analisis faktor dapat disimpulkan bahwa 23 variabel yang dapat diproses lebih lanjut dapat diekstraksi atau diperkecil menjadi 7 faktor.
Faktor pertama adalah faktor daya tarik kemasan, mewakili variabel bentuk dan desain kemasan yang menarik, warna gambar atau logo pada kemasan, ukuran
kemasan, merek terkenal, iklan dan promosi. Faktor kedua adalah faktor manfaat produk dan kemudahan memperoleh mewakili variabel kesesuaian diminum
bersama berbagai jenis makanan. Ketersediaan atau kemudahan memperoleh produk, dan kesesuaian diminum untuk pelepas dahaga. Faktor ketiga adalah
faktor pengaruh lingkungan mewakili variabel pengaruh keluarga, pengaruh teman dan pengaruh wiraniaga. Faktor keempat adalah faktor kualitas produk
mewakili variabel keaslian bahan-bahan. Kebersihan kemasan, harga, rasa teh, dan volume atau isi minuman. Faktor kelima adalah faktor kualitas teh, mewakili
variabel kepekatan teh dan kekuatan warna teh. Faktor keenam adalah faktor kesehatan mewakili variabel produk bebas pengawet dan kandungan atau
komposisi produk. Faktor ketujuh adalah faktor panca indera yang diwakili oleh variabel kekuatan aroma melati dan kemanisan. Penelitian terdahulu dapat dilihat
pada Tabel 5.
Tabel 5. Penelitian Terdahulu
Topik Peneliti Metode
Hasil Analisis pangsa
pasar dan tataniaga kopi
arabika di Kabupaten Tana
Toraja dan Enrekang,
Sulawesi Selatan Sallatu,
2006 Tesis
Markov Chain.
Structure- Conduct
Performance Membagi daerah
berdasarkan tinggi atau rendah pangsa pasarnya,
hal yang menyebabkan lemahnya posisi tawar
petani, serta rekomendasi untuk memperbaiki pasar
dan tataniaga kopi arabika
Analisis sikap dan faktor-faktor
yang mempengaruhi
konsumen dalam memilih restoran
fast food Kasus pada restoran
KFC Pajajaran dan AW Botani
Square Bogor Friza,
2007 Skripsi
Fishbein Menjelaskan preferensi
konsumen terhadap atribut produk di restoran AW
dan KFC dan Menjelasakan faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan konsumen AW dan KFC
Analisis faktor- faktor yang
mempengaruhi keputusan
pembelian minuman teh
merek freshtea Kartikawati,
2005 Skripsi
Analisis Deskriptif dan
analisis faktor Konsumen teh freshtea
terbagi berdasarkan usia, jenis kelamin, latar
belakang, pendidikan, pekerjaan. Pada analisis
faktor, membagi 23 variabel ke dalam 7 faktor.
Analisis perilaku konsumen kopi
Banyuatis, serta implikasinya
terhadap strategi pemasaran
Wirakusuma, 2006
Skripsi Analisis
tabulasi deskriptif,
analisis Fishbein dan
Importance Performance
Analysis Konsumen kopi terbagi
berdasarkan usia, jenis kelamin, latar belakang,
pendidikan, pekerjaan. Konsumen memutuskan
pembelian kopi berdasarkan pengaruh
lingkungan, kepribadian dan gaya hidup, pengaruh
psikologis, serta merinci atribut produk kopi
banyuatis yang diharapkan oleh konsumen.
Tabel 5. Penelitian Terdahulu
Topik Peneliti Metode
Hasil Pola konsumsi
kopi bubuk konsumen rumah
tangga di kabupaten cilacap
Ernawatie, 2005
Skripsi Regresi
berganda, metode
sikap Fishbein,
dan analisis deskriptif
dengan tabulasi
sederhana Menjelaskan alasan
berbagai atribut kopi bubuk, mempunyai nilai
kepercayaan yang besar dan kecil, tingkat
pengeluaran konsumen serta jumlah konsumsi kopi
Analisis lingkungan usaha
dan bauran pemasaran dalam
strategi bersaing produk kopi
bubuk Hanum,
2000 Skripsi
Analisis SWOT
Menjelaskan faktor-faktor yang menjadi peluang,
hambatan, kekuatan, serta kelemahan bagi
pengembangan usaha kopi ayam merak.
Merekomendasikan strategi produk yang diterapkan
agar menghasilkan produk yang mengikuti
kecenderungan konsumen
Diantara beberapa tinjauan pustaka tersebut, penelitian ini paling menyerupai dengan penelitian Kartikawati. Namun perbedaan terhadap penelitian
ini adalah produk yang dianalisis dengan analisis faktor berbeda, yaitu kopi bubuk instan 3in1 dan 4in1, sementara kartikawati meneliti produk teh merek Freshtea
minuman teh dalam kemasan botol. Penelitian ini belum pernah dilakukan dan lokasi yang diteliti juga berbeda dengan penelitian sebelumnya. Penelitian ini
menggunakan program SPSS 15.
BAB III KERANGKA PEMIKIRAN