Analisis Lingkungan Usaha dan Bauran Pemasaran

berpengaruh terhadap keputusan pemilihan restoran fast food yaitu, variabel harga makanan, areal parkir dan rasa makanan yang dihidangkan. Ketiga variabel ini kemudian digunakan untuk membentuk fungsi diskriminan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, ada beberapa hal yang dapat disarankan untuk restoran KFC, agar dapat mempertahankan kualitas atribut produk dan atribut restorannya. Sehingga pelanggan lama lebih loyal terhadap produk KFC dan pihak KFC sendiri dapat menarik pelanggan baru. Adapun atribut yang paling membedakan pilihan restoran terhadap restoran KFC dan restoran AW adalah atribut harga, rasa dan areal pakir. Oleh karena itu ketiga produk ini harus lebih ditingkatkan kualitasn dan kinerjanya oleh pihak restoran KFC, sehingga restoran ini dapat lebih unggul jika bersaing dengan kompetitornya.

2.2.2. Analisis Lingkungan Usaha dan Bauran Pemasaran

Hanum D 2000, dalam penelitiannya mengenai lingkungan usaha dan bauran pemasaran, dalam strategi bersaing produk kopi bubuk. Penelitian ini mengambil kasus pada PT. Ayam Merak di Jakarta. Alat analisis yang digunakan adalah analisis SWOT, untuk mengetahui posisi persaingan produk kopi bubuk. Berdasarkan hasil penelitian, faktor-faktor yang menjadi peluang cukup besar, bagi pengembangan usaha kopi Ayam Merak adalah: 1 pasar domestik yang besar; 2 jumlah penduduk yang meningkat; 3 jumlah penduduk usia dewasa dan tua mendominasi di masa mendatang; 4 kecenderungan masyarakat yang menyukai produk praktis; 5 kemajuan teknologi; 6 perkembangan dalam bisnis eceran; 7 jumlah pemasok; 8 adanya hambatan masuk industri yang tinggi; dan 9 pola persaingan yang bersifat lokal. Sedangkan faktor-faktor yang menghambat antara lain: 1 adanya kecenderungan tingkat inflasi yang tinggi; 2 pandangan negatif akan efek kopi; 3 produk substitusi dari jenis yang berbeda; 4 pesaing yang cukup aktif melancarkan strategi promosi; 5 meluncurkan produk pemasok tinggi; 6 pembeli tidak terikat pada satu penjual dan 7 biaya peralihan ke produk substitusi relatif kecil. Faktor-faktor yang menjadi kekuatan perusahaan adalah: 1 struktur organisasi dan sumberdaya yang telah memadai; 2 proses produksi telah menggunakan teknologi yang cukup maju; 3 pengendalian mutu dilakukan pada setiap tahap produksi; 4 produk perusahaan telah lama beredar di pasaran; 5 telah dikenal oleh masyarakat; 6 harga produk perusahaan cukup bersaing dan 7 memiliki merek yang disesuaikan dengan pasar sasaran. Faktor-faktor yang menjadi kelemahan perusahaan antara lain: 1 belum adanya divisi penelitian dan pengembangan maupun divisi pembinaan dan pelatihan; 2 bahan baku sebagian besar dari luar jawa dan sangat bervariasi dari segi kualitas, serta 3 variasi formula kopi masih sedikit dimiliki perusahaan. Berdasarkan hasil analisis matriks pertumbuhan pangsa pasar BCG, kopi bubuk Ayam merak berada pada tipe Question Marks, dimana laju pertumbuhan pasar tinggi, dan pangsa pasar relatif cukup rendah. Strategi produk yang diterapkan adalah, mengasilkan produk yang mengikuti kecenderungan konsumen, yang menyukai produk praktis. Strategi harga adalah menerapkan harga, yang lebih rendah dari pesaing, promosi dilakukan dengan penekanan pada below the line, yang mempunyai target pasar utama adalah, masyarakat kelas menengah ke bawah. Strategi distribusi yang digunakan adalah distribusi langsung dan tidak langsung. 2.2.3. Analisis Pangsa Pasar dan Tataniaga Kopi Arabika di Kabupaten Tana Toraja dan Enrekang, Sulawesi Selatan Penelitian yang dilakukan oleh Sallatu pada tahun 2006 berjudul Analisis Pangsa Pasar dan Tataniaga Kopi Arabika di kabupaten Tana Toraja dan Enrekang, Sulawesi Selatan. Penelitian tersebut bertujuan untuk menganalisis tingkat pangsa pasar pada usahatani kopi arabika serta struktur, perilaku dan kinerja lembaga tataniaga kopi arabika di Kabupaten Tana Toraja dan Enrekang. Untuk menjawab tujuan tersebut, analisis pangsa pasar dilakukan dengan metode Markov Chain. Sedangkan struktur, perilaku dan kinerja pasar kopi arabika dilakukan dengan pendekatan Structure-Conduct-Performance. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada awalnya pangsa pasar terbesar kopi arabika di Sulawesi Selatan, diraih oleh Kecamatan Rinding Allo. Akan tetapi sebaran keseimbangan rantai Markov menyebabkan terjadinya dinamika pasar sehingga Kecamatan Allo memiliki peluang untuk meraih posisi terbesar, dalam hal pangsa pasar. Sedangkan pangsa pasar terendah, peluangnya akan bergeser dari Kecamatan Sesean ke Kecamatan Rinding Allo. Banyaknya pelaku pasar yang terlibat serta besarnya hambatan untuk keluar masuk pasar, telah menyebabkan terbentuknya struktur pasar kopi arabika di Kabupaten Tana Toraja dan Enrekang. Struktur pasar mengarah pada pasar persaingan tidak sempurna Imperfect Competitive Market. Sementara perilaku pasar diwarnai oleh praktek penentuan harga yang didominasi oleh eksportir dan pedagang besar. Struktur dan perilaku pasar kopi arabika di dua kabupaten ini tidak memberikan alternatif kepada petani, untuk dapat memilih saluran pemasaran yang lebih efisien, walaupun saluran pemasaran ini dapat memberikan bagian harga yang lebih tinggi kepada petani. Struktur pasar yang tidak bersaing sempurna, perilaku pasar yang cenderung meningkatkan ketergantungan petani, transmisi harga yang inelastis, serta keterpaduan pasar yang mengukuhkan dominasi eksportir dan pedagang besar, telah menyebabkan posisi tawar bargaining position petani kopi arabika di Kabupaten Tana Toraja dan Enrekang semakin lemah. Perlu dukungan dari pemerintah pusat dan daerah, untuk mengantisipasi peluang pergeseran pangsa pasar dari beberapa daerah produsen, untuk memperbaikan sarana transportasi dan infrastruktur pemasaran lainnya. Sehingga dapat mengurangi tingkat ketergantungan petani kepada pedagang dan eksportir. Perlu diupayakan adanya lembaga keuangan yang mampu menyediakan kebutuhan modal kepada petani, dalam waktu cepat tanpa prosedur yang rumit dan berbelit-belit. Dengan demikian petani memiliki alternatif untuk memilih saluran pemasaran yang lebih efisien dan menguntungkan bagi mereka. Sedangkan untuk meningkatkan kekuatan posisi tawar petani, usaha yang dapat ditempuh adalah dengan mendorong tumbuh dan berkembangnya asosiasi petani kopi arabika, atau organisasi petani yang mandiri.

2.2.4. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Minuman Teh Merek Freshtea