pendapatan rumah tangga, harga komoditi yang berkaitan, selera, distribusi pendapatan rumah tangga, dan besarnya populasi. Hipotesis ekonomi dasar
menyatakan bahwa, harga suatu komoditi dan kuantitas yang diminta berhubungan negatif, dengan asumsi faktor lain dianggap tetap. Artinya semakin
rendah harga suatu komoditi, maka jumlah yang diminta akan semakin bertambah, dan sebaliknya.
Pendapatan berhubungan positif dengan permintaan, ketika pendapatan naik, maka jumlah yang diminta akan semakin bertambah, dan sebaliknya. Besarnya
populasi juga mempengaruhi permintaan, ketika jumlah penduduk naik, maka permintaan akan naik, dan sebaliknya.
Selera merupakan salah satu faktor, yang mempengaruhi keinginan konsumen, untuk membeli suatu produk. Setiap perusahaan yang memasarkan
produk, harus mengkaji atau menganalisis perilaku konsumen, karena selera konsumen berbeda-beda dan terus mengalami perubahan. Hasil analisis tersebut
dapat menujukkan, apakah produk yang dihasilkan sudah sesuai, dan dapat memenuhi selera konsumen, sehingga dapat meningkatkan permintaan Lipsey,
1995.
3.1.2. Definisi Konsumen
Konsumen sebagai individu atau kelompok, yang berusaha untuk memenuhi atau mendapatkan barang atau jasa, untuk kehidupan pribadi atau kelompoknya
Kotler, 2000.
3.1.3. Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen merupakan suatu aspek penting, yang harus diperhatikan oleh perusahaan, yang menganut konsep pemasaran, dengan tujuan
memberikan kepuasan kepada konsumen. Mempelajari perilaku konsumen, berarti mempelajari bagaimana konsumen membuat keputusan. Konsumen menggunakan
sumberdaya yang dimilikinya waktu, uang, dan usaha, untuk memperoleh produk atau jasa yang mereka inginkan. Didalamnya tercakup pembahasan
mengenai jenis, alasan, waktu, tempat, dan frekwensi pembelian yang dilakukan, serta frekwensi pemakaian suatu produk atau jasa.
Perkembangan jaman telah mengubah sikap konsumen menjadi lebih bebas, dalam memilih produk yang akan dibeli. Pasar menyediakan berbagai
pilihan produk. Namun keputusan untuk membeli ada pada diri konsumen. Konsumen membeli produk, sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkannya.
Sehingga pemasar berkewajiban untuk memahami perilaku konsumen, dan dapat memproduksi suatu produk, yang dapat memenuhi kebutuhan dan kualifikasi
konsumen. Menurut Engel 1994, perilaku konsumen adalah, tindakan dalam
mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului, dan menyusuli tindakan ini. Perilaku
konsumen dipengaruhi dan dibentuk oleh banyak faktor. Perilaku konsumen dipengaruhi dan dibentuk oleh faktor pengaruh lingkungan, perbedaan individu,
serta proses psikologis.
3.1.4. Atribut Produk
Atribut produk merupakan penilaian tersendiri, bagi konsumen yang akan mempengaruhi penilaian mereka seutuhnya, terhadap produk yang bersangkutan.
Konsumen melakukan penilaian, dengan mengadakan evaluasi terhadap atribut produk, dan memberikan kekuatan kepercayaan konsumen, terhadap atribut yang
dimiliki oleh suatu produk. Dalam mengevaluasi atribut produk, ada dua sasaran pengukuran yang
penting, yaitu, 1 mengidentifikasi kriteria evaluasi yang mencolok, dan 2 memperkirakan saliensi relatif dari masing-masing atribut produk Engel, 1994.
Kriteria evaluasi yang mencolok ditentukan dengan menggunakan atribut, yang menduduki peringkat tertinggi. Saliensi biasanya diartikan sebagai kepentingan,
dan berbagai kriteria evaluasi. Kekuatan kepercayaan konsumen terhadap atribut produk, dicerminkan oleh pengetahuan konsumen terhadap suatu produk, atau
manfaat yang diberikan oleh suatu produk.
3.1.5. Proses Keputusan Konsumen