Kemampuan Pemecahan Masalah Pengaruh Meningkat Ketuntasan Klasikal Belajar

ini yaitu kelancaran fluency, keluwesan flexibility, keaslian originality, dan kemampuan untuk memperinci, memperkaya dan mengembangkan elaboration.

2.6 Kemampuan Pemecahan Masalah

Kemampuan pemecahan masalah yang diukur adalah kemampuan menyelesaikan masalah menggunakan langkah-langkah pemecahan masalah menurut Polya yaitu: 1 memahami masalah understanding the problem; 2 membuat rencana devising a plan; 3 melaksanakan rencana carrying out the plan; dan 5 melihat kembali looking back.

2.7 Pengaruh

Pengaruh artinya daya yang ada atau timbul dari sesuatu orang, benda yang ikut membentuk watak kepercayaan atau perbuatan seseorang KBBI, 2008. Dalam penelitian ini, yang dimaksud adalah bagaimana pengaruh kemampuan berpikir kreatif siswa terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa.

2.8 Meningkat

Meningkat artinya membuat jadi lebih tinggi KBRI, 2008. Kemampuan berpikir kreatif siswa meningkat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah rata- rata selisih antara pre-test dan post test kemampuan berpikir kreatif siswa yang menggunakan model PBL berbantuan multimedia lebih baik daripada rata-rata selisih antara pre-test dan post test kemampuan berpikir kreatif siswa yang menggunakan pembelajaran ekspositori.

2.9 Ketuntasan Klasikal

Menurut Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007, Kriteria Ketuntasan Minimal KKM adalah kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan. KKM di SMP Negeri 4 Kudus untuk mata pelajaran matematika kelas VII adalah 75. Sehingga KKM yang digunakan dalam penelitian ini adalah 75. Ketuntasan klasikal tercapai apabila sekurang-kurangnya 75 dari siswa yang berada pada kelas tersebut nilai kemampuan pemecahan masalah  KKM 75.

1.6 Sistematika Skripsi

1.6.1 Bagian Pendahuluan

Bagian pendahuluan meliputi: judul, pernyataan, lembar pengesahan, motto dan persembahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran.

1.6.2 Bagian Isi

BAB I Pendahuluan Berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah dan sistematika skripsi. BAB II Landasan Teori Berisi belajar, teori belajar, model Problem Based Learning, pembelajaran ekspositori, kemampuan berpikir kreatif, kemampuan pemecahan masalah, multimedia, kriteria ketuntasan minimal KKM, uraian materi segitiga, penelitian terkait, kerangka berpikir dan hipotesis penelitian. BAB III Metode Penelitian Berisi jenis penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, metode pengumpulan data, instrumen penelitian, desain penelitian, prosedur penelitian, analisis instrumen, metode analisi data. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Berisi semua hasil penelitian dan pembahasan. BAB V Penutup Berisi simpulan dan saran.

1.6.3 Bagian Akhir

Berisi daftar pustaka dan lampiran-lampiran. 13 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Belajar

Menurut Piaget, sebagaimana dikutip oleh Sanjaya 2007: 124, belajar merupakan proses individu mengkontruksi atau membangun pengetahuan sendiri berdasarkan pengalaman. Menurut Morgan, sebagaimana dikutip oleh Dalyono 2009: 211, belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil latihan atau pengalaman. Sedangkan Menurut Rifai Anni 2012: 137, menyatakan bahwa belajar adalah proses penemuan discovery dan transformasi informasi kompleks yang berlangsung pada diri seseorang itu sendiri. Dari ketiga pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa konsep belajar secara umum merupakan proses kegiatan individu membangun atau menciptakan pengetahuan berdasarkan pengalaman yang berlangsung pada diri seseorang itu sendiri. Banyak teori dan prinsip-prinsip belajar namun terdapat beberapa prinsip yang berlaku umum yang dapat digunakan sebagai dasar dalam upaya pembelajaran. Menurut Dimyati Mudjiono 2009: 42, ada beberapa prinsip belajar yaitu: 1 perhatian dan motivasi, 2 keaktifan, 3 ketelibatan langsung berpengalaman, 4 pengulangan, 5 tantangan, 6 balikan dan penguatan, dan 7 perbedaan individual. Penjelasan secara rinci sebagai berikut. 1 Perhatian dan motivasi Perhatian mempunyai peranan yang penting dalam belajar. Tanpa adanya perhatian tidak mungkin terjadi belajar. Motivasi juga mempunyai peranan yang penting. Perhatian dan motivasi adalah tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang. Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya. Apabila bahan pelajaran itu dirasakan sebagai sesuatu yang dibutuhkan, diperlukan untuk belajar lebih lanjut dan akan membangkitkan motivasi untuk mempelajari. 2 Keaktifan Belajar hanya mungkin terjadi apabila anak aktif mengalami sendiri karena belajar menyangkut apa yang harus dikerjakan siswa untuk dirinya sendiri, maka inisiatif harus datang dari siswa sendiri sedangkan guru sekadar pembimbing dan pengarah. 3 Ketelibatan langsung berpengalaman Belajar melalui pengalaman langsung siswa tidak sekedar mengamati secara langsung tetapi siswa harus menghayati, terlibat langsung dalam perbuatan, dan bertanggungjawab terhadap hasilnya. 4 Pengulangan Belajar adalah melatih daya-daya yang ada pada manusia yang terdiri atas daya mengamat, menanggap, mengingat, mengkhayal, merasakan, berpikir, dan sebagainya. Mengadakan pengulangan maka daya-daya tersebut akan berkembang. 5 Tantangan Situasi belajar siswa menghadapi suatu tujuan yang ingin dicapai selalu terdapat hambatan yaitu mempelajari bahan belajar, maka timbullah motif untuk mengatasi habatan itu telah diatasi, artinya tujuan belajar telah tercapai, maka siswa akan masuk dalam medan baru dan tujuan baru, demikian seterusnya. 6 Balikan dan penguatan Format sajian berupa tanya jawab, diskusi, eksperimen, metode penemuan, dan sebagainya merupakan cara belajar mengajar yang memungkinkan terjadinya balikan dan penguatan. Balikan yang segera diperoleh siswa setelah belajar melalui penggunaan metode-metode ini akan membuat siswa terdorong untuk belajar lebih giat dan bersemangat. 7 Perbedaan individual Perbedaan individual akan berpengaruh pada cara dan hasil belajar siswa. Perbedaan individu perlu diperhatikan oleh guru dalam upaya pembelajaran.

2.2 Teori Belajar