Uji Normalitas Uji Homogenitas Uji Hipotesis Pertama

3.9.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas data bertujuan untuk menguji variabel terikat mempunyai distribusi normal. Pengujian normalitas data menggunakan uji chi kuadrat dengan rumus sebagai berikut Sudjana, 2005: 291.       k i i i i E E O 1 2 2  Keterangan: O i = frekuensi hasil pengamatan; E i = frekuensi yang diharapkan; 2  = harga Chi Kuadrat. Hipotesis peneliitiannya adalah sebagai berikut. H : data berasal dari popolasi yang berdistribusi normal. H 1 : data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. Dengan kriteria pengujian H diterima jika tabel hitung 2 2    Sudjana, 2005: 273, dengan taraf signifikan 5.

3.9.2.2 Uji Homogenitas

Uji homegenitas bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelompok sampel mempunyai varians yang sama atau tidak. Uji homogenitas menggunakan uji F sebagai berikut uji Hartley Pearson. H = 2 2 2 1    artinya data homogen. H 1 = 2 2 2 1    artinya data tidak homogen. Rumus yang digunakan yaitu Sudjana, 2005: 250: kecil Varian Ter besar Varian Ter F hitung  Dengan kriteria pengujian H diterima jika 1 1 2 1 2 1     n n tabel hitung F F F  , derajat kebebasan dk pembilang = 1 1  n dan dk penyebut = 1 2  n , 1 n adalah banyaknya sampel di kelas pertama dan 2 n adalah banyaknya sampel di kelas kedua Sudjana 2005: 250, dengan taraf signifikan 5.

3.9.2.3 Uji Hipotesis Pertama

Hipotesis pertama diuji dengan uji proporsi uji satu pihak untuk mengetahui ketuntasan klasikal pada kelas eksperimen, maka dilakukan uji proporsi sebagai berikut. Hipotesis statistikanya dan hipotesis penelitiannya adalah sebagai berikut. H : 745 ,   artinya proporsi nilai kemampuan pemecahan masalah kurang dari 75. H 1 : 745 ,   artinya proporsi nilai kemampuan pemecahan masalah mencapai 75. Untuk pengujiannya menggunakan statistik z yang rumusnya:   n n x z 1       Keterangan: o  = suatu nilai yang merupakan anggapan atau asumsi tentang nilai proporsi populasil; x = respon sampel terhadap model pembelajaran; n = jumlah sampel. H ditolak jika      5 , z z hitung , dimana     5 , z didapat distribusi normal baku dengan peluang 0,5 - Sudjana, 2005: 234 dengan taraf signifikan 5. 

3.9.2.4 Uji Hipotesis Kedua