3.9.2.4 Uji Hipotesis Kedua
Hipotesis kedua diuji dengan uji kesamaan dua rata-rata uji satu pihak, pihak kanan ini dilakukan untuk mengetahui manakah yang lebih baik nilai rata-
rata antara kelas eksperimen atau kelas kontrol pada kemampuan berpikir kreatif siswa. Pengujian ini dapat dilakukan dengan cara membandingkan manakah yang
lebih baik antara rata-rata post test kemampuan berpikir kreatif siswa yang menggunakan model PBL berbantuan multimedia
1
dengan rata-rata post test kemampuan berpikir kreatif siswa yang menggunakan pembelajaran ekspositori
2
. Hipotesis dalam uji kesamaan dua rata-rata adalah sebagai berikut.
2 1
μ μ
: H
rata-rata post test kemampuan berpikir kreatif siswa yang
menggunakan model PBL berbantuan multimedia kurang dari atau sama dengan rata-rata post test kemampuan berpikir kreatif siswa
yang menggunakan pembelajaran ekspositori.
2 1
1
μ μ
: H
rata-rata post test kemampuan berpikir kreatif siswa yang
menggunakan model PBL berbantuan multimedia lebih dari rata- rata post test kemampuan berpikir kreatif siswa yang menggunakan
pembelajaran ekspositori. Untuk varians sama menggunakan rumus uji statistik sebagai berikut
Sudjana, 2005: 239.
2 1
2 1
1 1
n n
s x
x t
,
dengan
2 1
1
2 1
2 2
2 2
1 1
2
n n
s n
s n
s
. Terima H
jika
2 1
1 2
1 1
t
t t
di mana t
1 ½
didapat dari daftar
distribusi t dengan
2
2 1
n
n dk
dan peluang 1 ½.
Tetapi jika varians tidak sama, maka rumus uji statistiknya adalah sebagai berikut Sudjana: 2005: 241.
2 2
2 1
2 1
2 1
n s
n s
x x
t
H diterima jika
2 1
2 2
1 1
2 1
2 2
1 1
w w
t w
t w
t w
w t
w t
w
dengan
1 2
1 1
n s
w
,
2 2
2 2
n s
w
, dan
1 ,
1 1
1 2
1
n
t t
dan
1 ,
1 2
2 2
1
n
t t
. 3.9.2.5
Uji Hipotesis Ketiga
3.9.2.6.1 Persamaan Regresi linear
Analisis regresi digunakan untuk meramalkan bagaimana hubungan antara kemampuan berpikir kreatif siswa X dan kemampuan pemecahan masalah siswa
Y yang menggunakan model PBL berbantuan multimedia digunakan analisis regresi linear. Kemampuan berpikir kreatif siswa sebagai variabel bebas dan
kemampuan pemecahan masalah siswa sebagai variabel terikat. Persamaan regresi yang digunakan adalah
X Y
; dengan:
Y
dibaca Y topi : variabel tak bebas; X
: variabel bebas;
: harga Y
bila X = 0;
: angka arah atau koefisisen regresi.
Koefisisen dinamakan koefisien arah regresi linear dan menyatakan
perubahan rata-rata variabel Y untuk setiap perubahan variabel X sebesar satu unit. Perubahan ini merupakan pertambahan apabila
bertanda positif dan penurunan atau pengurangan jika koefisien
bertanda negatif Sudjana, 2005: 318. Koefisien-koefisien regresi
dan dihitung dengan rumus:
2 2
2 i
i i
i i
i i
X X
n Y
X X
X Y
2 2
i i
i i
i i
X X
n Y
X Y
X n
Sudjana, 2005: 315.
Setelah ditemukan persamaan regresi selanjutnya melakukan uji heterokedastisitas untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka
disebut homoskedastisitas yang berarti model regresi baik. 3.9.2.6.2
Uji Keberartian Regresi Linear dan Uji Kelinearan Regresi Untuk uji keberartian regresi linear dan uji kelinieran regresi digunakan
analisis varian ANAVA Sudjana, 2005: 332.
Tabel 3.7 Daftar Analisis Varians untuk Regresi Linear Sumber Variasi
dk JK
KT F
Total n
2
i
Y
2
i
Y
- Regresi a
1
n Y
i 2
n Y
i 2
res reg
S S
2 2
Regresi ba 1
JK
reg
= JK ba S
2 reg
= JKba Residu
n - 2
Y Y
JK
i res
2
2
n Y
Y S
i res
Tuna Cocok k - 2
JK TC
2
2
k TC
JK S
TC e
TC
S S
2 2
Kekeliuran n - k
JKE
k n
E JK
S
e
2
Sumber: Sudjana, 2005: 332 1
Uji Keberartian Regresi Linear Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah koefisien-koefisien arah regresi
linear berarti atau tidak. Hipotesis statistikanya dan hipotesis penelitian sebagai berikut.
H :
koefisien arah regresi tidak berarti. H
1
:
koefisien arah regresi berarti.
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.
res reg
S S
F
2 2
Tolak H jika
2 ,
1 1
n
F F
Sudjana, 2005: 332, dengan taraf signifikan 5.
2 Uji Kelinearan Regresi
Uji Kelinieran digunakan untuk menguji apakah model linear yang telah diambil betul-betul cocok dengan keadaannya atau tidak.
Hipotesis statistikanya dan hipotesis penelitian sebagai berikut. H
: model regresi linear. H
1
: model regresi tidak linear. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.
e TC
S S
F
2 2
Tolak H jika
k n
k
F F
, 2
1
Sudjana, 2005: 332, dengan taraf signifikan 5.
3.9.2.6.3 Menghitung koefisien korelasi
Koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui derajat hubungan antara variable-variabel. Untuk menghitung koefisien korelasi digunakan rumus:
2 2
2 2
i i
i i
i i
i i
Y Y
n X
X n
Y X
Y X
n r
,
Keterangan: r
: koefisien korelasi; n
: jumlah subjek; X
i
: variabel bebas; Y
i
: variabel terikat.
Koefisien korelasi terletak dalam interval - 1 ≤ r ≤ 1 dengan tanda negatif
menyatakan adanya korelasi tak langsung atau korelasi negatif dan tanda positif menyatakan korelasi langsung atau korelasi positif. Untuk r = 0 menyatakan tidak
terdapat hubungan antara variabel-variabel x dan y Sugiyono, 2010: 250.
3.9.2.6.4 Uji Signifikasi Koefisien Korelasi
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah antara nilai kemampuan berpikir kreatif dan nilai kemampuan pemecahan masalah terdapat hubungan yang
independen atau tidak. Hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut.
H :
koefisien korelasi tidak berarti.
H
1
:
koefisien korelasi berarti.
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.
2
1 2
r n
r t
Sudjana, 2005: 380.
Terima H jika
2 1
1 2
1 1
t t
t , di mana distribusi t yang digunakan
dk = n – 2 Sudjana, 2005: 380, dengan taraf signifikan 5.
3.9.2.6.5 Koefisien Determinasi
Harga koefisien determinasi
2
r digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kemampuan berpikir kreatif siswa terhadap kemampuan
pemecahan masalah siswa. Besarnya koefisien determinasi adalah
2
r , digunakan rumus:
2 2
2 i
i i
i i
i
Y Y
N Y
X Y
X n
b r
, Sudjana, 2005: 370.
3.9.2.6 Uji Hipotesis Keempat