Analisis Hipotesis Ketiga Analisis Data Akhir

rata post test kemampuan berpikir kreatif siswa yang menggunakan pembelajaran ekspositori. Kriteria pengujian adalah terima H jika tabel hitung t t  . Hasil uji kesamaan dua rata- rata uji satu pihak, pihak kanan dapat dilihat pada Tabel 4.20 di bawah ini. Tebel 4.20 Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-rata Post test hitung t  tabel t Kesimpulan Artinya 30,68 5 1,67 tabel hitung t t  ada perbedaan signifikan Berdasarkan Tabel 4.20 terlihat bahwa 68 , 30  hitung t dengan 5   diperoeh 67 , 1 95 ,   t t tabel . Hal ini menunjukkan bahwa tabel hitung t t  . Jadi H ditolak artinya rata-rata post test kemampuan berpikir kreatif siswa yang menggunakan model PBL berbantuan multimedia lebih baik daripada rata-rata post test kemampuan berpikir kreatif siswa yang menggunakan pembelajaran ekspositori. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 71.

4.1.5.5 Analisis Hipotesis Ketiga

4.1.5.6.1 Persamaan Regresi Linear Analisis ini digunakan untuk meramalkan bagaimana hubungan antara kemampuan berpikir kreatif siswa X dan kemampuan pemecahan masalah siswa Y yang menggunakan model PBL berbantuan multimedia digunakan analisis regresi linear. Kemampuan berpikir kreatif siswa sebagai variabel bebas dan kemampuan pemecahan masalah siswa sebagai variabel terikat. Persamaan regresi linear adalah X Y     , dari perhitungan didapatkan nilai  dan  sebagai berikut.                   2 2 2 i i i i i i i X X n Y X X X Y              2 2012 123826 34 168660 2012 123826 2812 6795 , 54               2 2 i i i i i i X X n Y X Y X n  2 2012 123826 . 34 2812 2012 235456 34    4736 ,  Jadi untuk regresi X dan Y ditafsirkan oleh X Y 4736 , 6795 , 54    . Sehingga harga konstan sebesar 54,6795. Artinya ketika X = 0, maka harga Y sebesar 54,6795. Sedangkan koefisien arah regresi sebesar 0,4736. Artinya untuk setiap nilai X bertambah satu, maka nilai Y bertambah sebesar 0,4736. 4.1.5.6.2 Uji Keberartian Regresi Linear Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah koefisien-koefisien arah regresi linear berarti atau tidak. Hipotesis yang digunakan adalah: H :   koefisien arah regresi tidak berarti; H 1 :   koefisien arah regresi berarti. Kriteria pengujian adalah tolak H jika    2 , 1 1    n hitung F F  . Hasil analisis varians untuk regresi linear dapat dilihat pada Tabel 4.21 di bawah ini. Tabel 4.21 Hasil Analisis Varians untuk Regresi Linear Sumber Variasi dk JK KT F Total 34 235456 235456 - Regresi a 1 232568,9 232568,9 18,79696 Regresi ba 1 10686,33 10686,33 Residu 32 1818,729 1818729 Tuna Cocok 12 870,262 72,52183 1,682168 Kekeliuran 22 948,4667 43,11212 Berdasarkan Tabel 4.21 terlihat bahwa 79696 , 18  hitung F dengan 5   , dk pembilang = 1, dk penyebut = 32 diperoeh 15 , 4 32 , 1 95 ,   F F tabel . Hal ini menunjukkan bahwa tabel hitung F F  . Jadi H ditolak artinya dengan demikian dalam hubungan linear nilai kemampuan berpikir kreatif siswa dapat dipakai untuk meramalkan nilai kemampuan pemecahan masalah siswa. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 74. 4.1.5.6.3 Uji Kelinearan Regresi Uji Kelinieran digunakan untuk menguji apakah model linear yang telah diambil betul-betul cocok dengan keadaannya atau tidak. Hipotesis yang digunakan adalah: H : model regresi linear; H 1 : model regresi tidak linear. Kriteria pengujian adalah tolak H jika    k n k hitung F F     , 2 1  . Berdasarkan Tabel 4.21 terlihat bahwa 682168 , 1  hitung F dengan 5   , dk pembilang = 12, dk penyebut =22 diperoeh 23 , 2 32 , 1 95 ,   F F tabel . Hal ini menunjukkan bahwa tabel hitung F F  . Jadi H diterima artinya dengan demikian persamaan regresi linear yang digunakan benar-benar cocok. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 74. 4.1.5.6.4 Koefisien Korelasi Koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui derajat hubungan antara variable-variabel. Untuk menghitung koefisien korelasi digunakan rumus:                       2 2 2 2 i i i i i i i Y Y n X X n Y X Y X n r 6083 ,  r . Dari hasil perhitungan didapat korelasi positif antara nilai kemampuan berpikir kreatif dan nilai kemampuan pemecahan masalah. Berarti meningkatnya kemampuan berpikir kreatif meningkat pula nilai kemampuan pemecahan masalah. 4.1.5.6.5 Uji Signifikasi Koefisien Korelasi Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah antara nilai kemampuan berpikir kreatif dan nilai kemampuan pemecahan masalah terdapat hubungan yang independen atau tidak. Hipotesis yang digunakan adalah: H :   koefisien korelasi tidak berarti; H 1 :   koefisien korelasi berarti. Kriteria yang digunakan adalah terima H jika                    2 1 1 2 1 1 t t t . Hasil uji signifikasi koefisien korelasi dapat dilihat pada Tabel 4.23 di bawah ini. Tabel 4.22 Hasil Uji Signifikasi Koefisien Korelasi hitung t  dk tabel t kesimpulan Artinya 4,3356 5 32 2,037 tabel hitung t t  koefisien korelasi berarti Berdasarkan Tabel 4.22 terlihat bahwa 3356 , 4  hitung t dengan 5   , dk = 34 diperoeh 037 , 2 975 ,   t t tabel . Hal ini menunjukkan bahwa tabel hitung t t  . Jadi H ditolak artinya koefisien korelasi berarti. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 74. 4.1.5.6.6 Kofisien Determinasi Harga koefisien determinasi 2 r digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kemampuan berpikir kreatif siswa terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa. perhitungannya adalah sebagai berikut.        37 , 2 2 2          i i i i i Y Y N Y X Y X n b r Jadi besar kontribusi kemampuan berpikir kreatif terhadap kemampuan pemecahan masalah adalah 37. Artinya kemampuan pemecahan masalah dipengaruhi 37 kemampuan berpikir kreatif dan 63 dipengaruhi oleh faktor- faktor lain. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 74.

4.1.5.6 Analisis Hipotesis Keempat