Kemampuan Berpikir Kreatif IMPLEMENTASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 KUDUS PADA MATERI SEGITIGA

2.5 Kemampuan Berpikir Kreatif

Menurut Munandar 1999: 47, kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data, informasi, atau unsur-unsur yang ada. Menurut Hurlock, sebagaimana dikutip oleh Siswono 2004: 77, menjelaskan kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menghasilkan komposisi, produk atau gagasan apa saja yang pada dasarnya baru dan sebelumnya siswa tidak dikenalnya. Pengertian dari kreativitas dalam matematika adalah kemampuan berpikir kreatif dalam menyelesaikan masalah matematika. Berpikir kreatif merupakan suatu kegiatan untuk menemukan ide baru yang sesuai dengan tujuan, dengan cara membangun ide-ide, mensintesis ide-ide tersebut dan menerapkannya Siswono, 2004: 79. Berpikir kreatif merupakan salah satu ranah kognitif yang digambarkan dalam revisi taksonomi Bloom, yaitu menciptakan create. Krathwohl 2002: 215 menyebutkan bahwa: Create - Putting elements together to form a novel, coherent whole or make an original product. 1 Generating. 2 Planing. 3 Producing. Menurut Anderson, sebagaimana dikutip oleh Pickard 2007: 48, menyatakan contoh dari proses kognitif create adalah memasang, mengkonstruk, menciptakan, mendesain, mengembangkan, merumuskan, dan menulis. Sumber: http:net.educause.eduirlibrarypdfeli08105a.pdf Menurut DePorter Hernacki 2008: 301, proses kreatif mengalir melalui lima tahap, sebagai berikut. 1 Persiapan yaitu mendefinisikan masalah, tujuan, atau tantangan. 2 Inkubasi yaitu mencerna fakta-fakta dan mengolahnya dalam pikiran. 3 Iluminasi yaitu memunculkan gagasan-gagasan baru. 4 Verifikasi yaitu memastikan apakah solusi itu benar-benar memecahkan masalah. 5 Aplikasi yaitu mengambil langkah-langkah untuk menindaklanjuti solusi tersebut. Menurut Isaksen et al., sebagaimana dikutip oleh Mahmudi 2010: 3, berpendapat bahwa berpikir kreatif sebagai proses kontruksi ide yang menekankan pada aspek kelancaran, keluwesan, kebaruan, dan keterincian. Menurut Silver, sebagaimana dikutip oleh Siswono 2011: 549, menunjukkan creating evaluating analysing applying understanding remembering Gambar 2.1 Revisi Taksonomi Bloom indikator untuk mengidentifikasi berpikir kreatif siswa adalah kefasihan, fleksibilitas, dan kebaruan dengan menggunakan pemecahan masalah. Menurut Munandar 2009: 59, penilaian kreativitas diukur meliputi dimensi kognitif berpikir kreatif, dimensi afektif sikap dan kepribadian, dan dimensi psikomotor keterampilan kreatif. Dimensi kognitif dari kreativitas mencakup antara lain, kelancaran, kelenturan, orisinalitas dalam berpikir, dan kemampuan untuk merinci elaborasi. Menurut Dwijanto 2007: 11-12, berpikir kreatif adalah kemampuan dalam matematika yang meliputi 4 empat kemampuan, sebagai berikut. 1 Kelancaran fluency yaitu kemampuan menjawab masalah matematika secara tepat. 2 Keluwesan flexibility yaitu kemampuan menjawab masalah matematika melalui cara yang tidak baku. 3 Keaslian originality yaitu kemampuan menjawab masalah matematika dengan menggunakan bahasa, cara, atau ide sendiri. 4 Elaborasi elaboration yaitu kemampuan memperluas jawaban masalah, memunculkan masalah baru atau gagasan. Dalam penelitian ini, indikator kemampuan berpikir kreatif adalah kemampuan berpikir yang dapat menciptakan banyak gagasan, ide, jawaban, penyelesaian masalah atau pertanyaan yang menekankan pada kelancaran fluency, keluwesan flexibelity, keaslian originality, dan kemampuan untuk memperinci, memperkaya dan mengembangkan elaboration dalam menghasilkan suatu produk dalam hubungannya dengan pembelajaran matematika.

2.6 Kemampuan Pemecahan Masalah