Latar Belakang Pengendalian Kinerja Pada Kemitraan Bank Bukopin dan Koperasi Dengan Balanced Scorecard (Studi Kasus : Swamitra Kilat Tahun 2006 )

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kebijakan ekonomi nasional kini memfokuskan pada pemberdayaan ekonomi kerakyatan. Salah satu perwujudannya adalah keberpihakan kepada pengusaha kecil melalui Peraturan Bank Indonesia dalam Pakto No. 27 Tahun 1998, menyatakan bahwa 20 persen dari total kredit yang diberikan oleh bank umum nasional harus dialokasikan untuk pengusaha kecil. Perubahan pun terjadi pada perencanaan strategis perbankan nasional yang mulai memfokuskan pelayanan kepada pengusaha Mikro Kecil dan Menengah UMKM. Hal ini merupakan hasil pembelajaran pada saat krisis, ditandai dengan masalah kredit macet yang tinggi yaitu sekitar 55-70 persen dari nilai pinjaman, negatif NIM perbankan nasional sebesar Rp 73 triliun, 77 bank kondisi negatif CAR, bahkan terpaksa beroperasi dengan kondisi negatif spread Alfiansi, 2003. Kondisi ini berakibat pada penutupan 16 bank swasta nasional oleh pemerintah. Meski merasakan dampak krisis, lembaga jasa keuangan yang fokus pembiayaannya kepada UMKM yang dikenal dengan Lembaga Keuangan Mikro LKM, relatif lebih mudah dalam proses pemulihan. Misalnya Bank BRI dapat menurunkan Non Performing Loan NPL dari 52,92 persen tahun 1998 hingga 21,38 persen tahun 1999. Bahkan 40 persen keuntungan Bank BRI kontribusi dari kredit mikro Deuster, 2002. Sebab segmen UMKM yang dituju memiliki daya tahan yang relatif lebih baik dibandingkan perusahaan besar. Lembaga keuangan mikro lainnya yang juga membantu permodalan pengusaha kecil adalah Swamitra. Swamitra merupakan nama kemitraan antara Bank Bukopin dengan koperasi dan lembaga keuangan mikro yang memiliki usaha simpan pinjam. Sejak diperkenalkan pada pertengahan tahun 1997, Swamitra banyak mengalami perkembangan. Jumlah kantor Swamitra sebanyak 272, dengan jumlah total pinjaman yang diberikan sebesar Rp 167 milyar, total simpanan sebesar Rp 195,03 milyar. Laba sebesar Rp 0,966 milyar pada tahun 2005 Annual Report Swamitra, 2006. Kota Bogor sendiri terdapat enam Swamitra yang beroperasi, salah satunya adalah Swamitra KILAT. Swamitra KILAT merupakan kemitraan strategis antara Bank Bukopin dengan Koperasi Warga Instalatir Listrik. Kemitraan ini disebabkan kelemahan yang dimiliki oleh koperasi seperti persoalan manajemen dan solvabilitas usaha. Bank Bukopin memiliki kompetensi yang baik. Sehingga Bank Bukopin berperan dalam monitoring dan supervisi terhadap fungsi sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi, keuangan dan manajemen Swamitra. Kemitraan ini diharapkan tercapainya penguatan permodalan, solvabilitas usaha, pertumbuhan simpan pinjam, alih pengetahuan, nilai tambah usaha, dan jaringan antar Swamitra.

1.2. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJEMEN PT. BANK RAKYAT INDONESIA TBK Studi Kasus pada PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Pasar Minggu

5 22 148

PENILAIAN KINERJA UNIT USAHA SYARIAH PADA BANK KONVENSIONAL DENGAN PERSPEKTIF BALANCED SCORECARD Penilaian Kinerja Unit Usaha Syariah Pada Bank Konvensional Dengan Perspektif Balanced Scorecard (Studi Kasus Pada Pt Bank Central Asia).

0 2 16

PENILAIAN KINERJA UNIT USAHA SYARIAH PADA BANK KONVENSIONAL DENGAN PERSPEKTIF BALANCED SCORECARD (STUDI KASUS PADA PT Penilaian Kinerja Unit Usaha Syariah Pada Bank Konvensional Dengan Perspektif Balanced Scorecard (Studi Kasus Pada Pt Bank Central Asia)

0 1 12

ANALISIS KINERJA BANK UMUM SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL DENGAN PRESPEKTIF BALANCED SCORECARD Analisis Kinerja Bank Umum Syariah Dan Bank Konvensional Dengan Prespektif Balanced Scorecard (Studi Pada Bank Mandiri Dan Bank Syariah Mandiri.

0 1 15

ANALISIS KINERJA BANK UMUM SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL DENGAN PRESPEKTIF BALANCED SCORECARD Analisis Kinerja Bank Umum Syariah Dan Bank Konvensional Dengan Prespektif Balanced Scorecard (Studi Pada Bank Mandiri Dan Bank Syariah Mandiri.

0 4 15

KEMUNGKINAN PENERAPAN BALANCED SCORECARD DALAM MENGEVALUASI KINERJA KOPERASI KEMUNGKINAN PENERAPAN BALANCED SCORECARD DALAM MENGEVALUASI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus Pada Koperasi Pegawai Negeri (KPN) JUJUR Andong Kabupaten Boyolali).

0 1 9

KEMUNGKINAN PENERAPAN BALANCED SCORECARD DALAM MENGEVALUASI KINERJA KOPERASI KEMUNGKINAN PENERAPAN BALANCED SCORECARD DALAM MENGEVALUASI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus Pada Koperasi Pegawai Negeri (KPN) JUJUR Andong Kabupaten Boyolali).

0 3 111

ENVIRONMENTAL BALANCED SCORECARD DAN ETI

0 1 16

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD PADA KOPERASI SUCOFINDO PALEMBANG -

3 10 92

Analisis kinerja perusahaan berdasarkan metode balanced scorecard : studi kasus pada Koperasi Susu Warga Mulya DIY pada tahun 2006-2010 - USD Repository

0 0 183