Pemilihan indikator indeks kepuasan anggota baik yang meminjam maupun menyimpan dipilih karena merupakan indikator yang lebih
baik. Ukuran pemicunya adalah “kedalaman atau keakraban” hubungan dengan anggota.
c. Perspektif Proses Bisnis Internal
Swamitra KILAT menetapkan tiga sasaran strategis bagi perspektif proses bisnis internal yaitu: 1 meningkatnya mutu
pelayanan, 2 efektivitas pengembalian pinjaman, dan 3 pengembangan kerja sama. Ukuran hasil pencapaian sasaran
strategis meningkatnya mutu pelayanan ditunjukkan dengan ukuran persentase ketepatan waktu pencairan pinjaman. Ketepatan waktu
pencairan kredit menunjukkan bahwa Swamitra KILAT menginginkan pemenuhan kebutuhan anggota dalam
mensejahterakan dirinya. Swamitra KILAT tidak menginginkan anggota kehilangan waktu atau momen penting untuk memperoleh
pendapatan. Ukuran lainnya yang menunjukkan mutu pelayanan adalah persen anggota baru. Anggota yang baru meminjam atau
menyimpan dibandingkan terhadap jumlah anggota lama. Ukuran ini dipilih karena sesuai dan mudah dalam penerapannya. Ukuran
ini memang telah menjadi fokus penting Supervisi Swamitra KILAT Divisi UKKM Bank Bukopin
Sasaran strategis efektivitas pengembalian pinjaman diukur dengan menggunakan ukuran hasil tingkat BDR dan total
tunggakan per outstanding pinjaman. BDR dalam usaha simpan pinjam mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap mobilitas
dana dan pertumbuhan usaha, karena BDR menunjukkan seberapa besar kredit yang tidak efektif dan tidak menghasilkan pendapatan
non performing loan. Sasaran strategis ketiga yaitu pengembangan kerja sama
dengan ukuran hasil jumlah realisasi MOU. Selama ini Swamitra KILAT baru mengadakan penjajakan kerja sama dengan beberapa
instansi. Hanya beberapa yang sudah terealisasi dan terbentuknya MOU atau perjanjian kesepakatan.
d. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran
Swamitra KILAT menetapkan tiga sasaran strategis bagi perspektif pertumbuhan dan pembelajaran yaitu: 1 terbangunnya
kompetensi dan profesionalisme pengurus, 2 kepuasan dan motivasi pengurus, dan 3 kehandalan IT. Keberhasilan
pencapaian sasaran strategis terbangunnya kehandalan IT Information and Technology.
Ukuran hasil yang digunakan dalam sasaran strategis meningkatnya kompetensi dan profesionalisme yaitu indeks
penilaian kinerja karyawan, frekuensi pelatihan, dan persentase pengurus yang mengikuti pelatihan. Penetapan ukuran frekuensi
pelatihan dan persentase pengurus yang mengikuti pelatihan berdasarkan pertimbangan bahwa semakin sering frekuensi
pelatihan dan semakin banyak pengurus yang mengikuti pelatihan maka menunjukkan meningkatnya kompetensi pengurus. Semakin
tinggi skor hasil penilaian kinerja pengurus menunjukkan bahwa semakin baik kemampuan karyawan dalam mengaplikasikan
kompetensinya dalam pekerjaan dan akan meningkatkan mutu pelayanan kepada anggota.
Keberhasilan Swamitra dalam memuaskan dan memotivasi pengurus dapat diukur dengan menggunakan ukuran saran
pengurus yang diaplikasikan serta indeks kepuasan dan motivasi pengurus. Indeks kepuasan dan motivasi pengurus dapat melihat
atribut indikator yang menyebabkan pengurus merasa puas atau tidak puas dengan lengkap. Sasaran strategis terbangunnya
kehandalan IT memiliki ukuran hasil pengembangan sistem baru, ketepatan laporan keuangan dan jumlah komputer yang online
dengan Bank Bukopin sebagai supervisi Swamitra KILAT. Hubungan keterkaitan antara indikator pengukuran dapat terlihat
pada Gambar 22.
Sasaran Strategis Ukuran Hasil Strategis
Ukuran Pendorong Perspektif Finansial
1 Keuntungan Berkelanjutan 2 Meningkatnya Pendapatan
3 Efisiensi Biaya
Perspektif Keanggotaan
1 Optimalnya Pertumbuhan Simpan Pinjam
2 Loyalitas Anggota 3 Kepuasan Anggota
Perspektif Proses Bisnis Internal
1 Mutu Pelayanan 2 Efektivitas Pengembalian
Pinjaman 3 Pengembangan Kerjasama
Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran
1 Kompetensi dan Profesionalisme
2 Kepuasan dan Motivasi Pengurus
3 Kehandalan IT
EVA
SHU Biaya Modal,
Nilai Asset
AUR
PYD
Dropping Pinjaman
LDR
Customer Retention Customer Satisfaction
Deep Relationship
Ketepatan waktu pencairan
Anggota baru
Realisasi MOU BDR
Tunggakan per Outstanding
Penilaian kinerja pengurus
Frekuensi pelatihan
Jumlah pengurus yang dilatih
Indeks kepuasan dan motivasi pengurus
Saran yang diaplikasikan
Pengembangan sistem baru
Ketepatan laporan keuangan
Komputer on line
Gambar 22. Keterkaitan Ukuran Strategis Balanced Scorecard Service rate
error CER
4.6.2. Penetapan Target
Perjalanan mewujudkan visi dan misi adalah perjalanan jangka panjang dan penuh rintangan sehingga Swamitra KILAT
membutuhkan milestone atau target sebagai tanda keberhasilan dalam pencapaian sasaran strategis.
a. Penetapan Target Perspektif Keuangan
Ukuran hasil dari sasaran strategis perolehan keuntungan berkelanjutan adalah nilai Sisa Hasil Usaha SHU, dan Economic
Value Added EVA. Ukuran hasil dari sasaran strategis perolehan keuntungan yaitu EVA. Pihak manajemen menginginkan perolehan
nilai laba bersih yang tinggi namun biaya modal yang dikeluarkan rendah. Sehingga menghasilkan EVA yang positif sebesar Rp
200.000.000,00. Ukuran hasil lainnya dari sasaran strategis perolehan
keuntungan yaitu SHU. Dasar penetapan target SHU disesuaikan dengan karakteristik indikator pengukuran. Swamitra KILAT
menetapkan target sesuai dengan pencapaian bulan. Bulan Desember 2005 masih minus sebesar Rp 35.573.567,67. Kemudian target Bulan
Januari 2006 ditingkatkan menjadi Rp 10.000.000,00. Melihat keberhasilan pencapaian target, kemudian Supervisi Swamitra
KILAT meningkatkan target SHU sebesar Rp 150.000.000,00 pada Bulan Oktober 2006. Bulan Desember 2006, Supervisi Swamitra
KILAT menetapkan SHU sebesar Rp 200.000.000,00. Trend pencapaian target SHU dapat terlihat pada Gambar 23.
Gambar 23. Trend Pencapaian Target SHU Tahun 2006
-60 -40
-20 20
40 60
80 100
120 140
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
Sasaran strategis meningkatnya pendapatan dengan ukuran hasil PYD. Pada bulan Desember 2006 ditetapkan sebesar Rp
1.000.000.000,00. Dasar penetapan nilai PYD dari pencapaian target bulan sebelumnya. Setiap bulan Swamitra KILAT berhasil
mencapai target PYD bulanan sehingga supervisi Swamitra KILAT menetapkan target yang lebih tinggi pada bulan
berikutnya. Adapun ukuran hasil Asset Utilization Ratio AUR ditargetkan sebesar 40 persen. Nilai ditetapkan berdasarkan
keinginan Supervisi Swamitra KILAT, dari Rp 2.000.000.000,00 aset yang ditargetkan dapat menghasilkan pendapatan sebesar 40
persen. Semakin bertambahnya aset maka pendapatan yang akan diterima semakin bertambah Gambar 24.
Gambar 24. Pertumbuhan Aset Tahun 2006 Ukuran hasil yang menunjukkan keberhasilan pencapaian
sasaran strategis efisiensi biaya yaitu Cost Efficiency Ratio CER, yang ditetapkan sebesar 30 persen. Supervisi Swamitra
menargetkan total simpanan Rp 1.500.000.000,00 dengan komposisi 40 persen berupa deposito, dan 60 persen tabungan.
Hal ini dimaksudkan untuk mengefisiensikan cost of loanable fund. Sehingga pendapatan yang diperoleh lebih besar dari biaya
yang dikeluarkan.
b. Penetapan Target Perspektif Keanggotaan