Peranan Koperasi dan Bank Bukopin dalam Swamitra KILAT

Swamitra memiliki standar mengenai produk simpanan, produk pinjaman, jasa pelayanan, dan gedung kantor. Adapun standar mengenai gedung Swamitra sebagai berikut : a. Ukuran Luas gedung Swamitra dengan asumsi jumlah karyawan minimal 8 orang. Maka memerlukan ruang berukuran minimal 25 m 2 . Pada bagian ruangan yang langsung menjadi tempat pelayanan anggota, minimal ruangan harus 16 m 2 . Jika kantor Swamitra bertingkat, maka pada bagian ruangan yang langsung menjadi tempat pelayanan anggota, minimal luas ruangan harus mencapai 16 m 2 . b. Tampak Depan Desain tampak depan Swamitra pada umumnya telah distandarkan. Seluruh Swamitra diharuskan memenuhi ciri-ciri sebagai berikut : 1 Tampak depan didesain sedemikian rupa sehingga mudah dikenali sebagai kantor Swamitra, dengan mengedepankan warna khas Swamitra sebagai colour image Hijau – Biru – Kuning sesuai warna identitas Swamitra saat ini. 2 Bentuk papan reklame billboard akan ditetapkan dalam aturan tersendiri, dengan ciri-ciri umum : a Papan nama Swamitra yang melekat pada gedung kantor, berbentuk persegi panjang, dengan warna dan desain mengikuti identitas Swamitra saat ini. Ukuran disesuaikan dengan tampak muka gedung kantor, dan diberi lampu penerang spotlight. b Bilboard luar gedung berbentuk empat persegi panjang, dengan kedua sisi bertuliskan Swamitra. Pada pojok kanan bergambar lambang Bank Bukopin sedangkan pojok sebelah kiri lambang koperasi, dengan warna dan lambang mengikuti identitas Swamitra saat ini.

4.2.1. Peranan Koperasi dan Bank Bukopin dalam Swamitra KILAT

Bank Bukopin dan Koperasi memiliki peranan yang sesuai dengan tanggung jawab serta wewenang masing-masing dalam kemitraan ini. Peran Bank Bukopin dan Koperasi KILAT dalam Swamitra KILAT, dijabarkan sesuai dengan Pola Perjanjian Kerja Sama, yaitu PKS Investor. a. Peran Bank Bukopin adalah sebagai berikut : 1. Melakukan alih kerja sama dan alih pengetahuan dalam pengelolaan Swamitra. 2. Menyediakan sistem dan prosedur operasional Swamitra. Sistem yang dipakai saat ini adalah swasys yaitu sistem aplikasi yang mengolah dan mendukung transaksi laporan keuangan di seluruh Swmitra dengan pengelolaan terpusat dan bersifat real time online system. Prosedur operaional yang menjadi acuan dalam Swamitra adalah Pedoman Kerja Operasional yang disusun bersama Koperasi KILAT untuk mengatur hubungan antar personil dalam struktur operasional Swamitra sekaligus memberikan pendeskripsian tugas dan wewenang setiap personil sesuai dengan buku pedoman SDM. 3. Menyelenggarakan rekrutmen dan penerimaan karyawan Swamitra. Pengadaan program-program pendidikan dan pelatihan rutin bagi calon tenaga kerja untuk meningkatkan kualitas SDM Swamitra. Selain itu, Bank Bukopin memiliki andil dalam menetapkan penggajian dan pemberhentian karyawan melalui mekanisme penilaian kinerja pada setiap akhir bulan. 4. Menyediakan kredit kepada koperasi untuk pengelolaan Swamitra, baik berupa Kredit Modal Kerja atau Kredit Investasi untuk memantau pengadaan sarana dan prasarana dalam Swamitra. 5. Melakukan monitoring dan supervisi kegiatan operasional Swamitra secara periodik untuk dilaporkan kepada koperasi. b. Peranan dari Koperasi KILAT adalah sebagai berikut : 1. Menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan Swamitra baik yang telah ada maupun yang akan dibutuhkan seperti ruangan kantor, listrik, dan telepon. 2. Menyediakan Modal Disetor sebesar Rp 100.000.000,00 ditambah Modal Kerja minimal Rp 250.000.000,00. Selain itu pada saat awal pendirian membayar jasa kemitraan sebesar Rp 15.000.000,00. Setiap tahunnya, Koperasi KILAT wajib menyetorkan modal tambahan sebesar 10 persen dari total pinjaman yang disalurkan Swamitra KILAT. 3. Memberikan rekomendasi anggota yang akan mengajukan kredit dengan bertindak sebagai salah satu anggota dalam Komite Pinjaman. 4. Melakukan pembinaan kepada anggota dan calon anggota serta koperasi lainnya yang menggunakan jasa Swamitra. 5. membantu kelancaran kegiatan usaha dan operasional Swamitra dengan memberikan izin dan kewenangan kepada Swamitra untuk menggunakan sarana koperasi seperti perizinan goodwill, relasi, dan langganan, NPWP, kop surat, stempel dan sebagainya.

4.3. Pengukuran Kinerja Swamitra KILAT Saat Ini

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJEMEN PT. BANK RAKYAT INDONESIA TBK Studi Kasus pada PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Pasar Minggu

5 22 148

PENILAIAN KINERJA UNIT USAHA SYARIAH PADA BANK KONVENSIONAL DENGAN PERSPEKTIF BALANCED SCORECARD Penilaian Kinerja Unit Usaha Syariah Pada Bank Konvensional Dengan Perspektif Balanced Scorecard (Studi Kasus Pada Pt Bank Central Asia).

0 2 16

PENILAIAN KINERJA UNIT USAHA SYARIAH PADA BANK KONVENSIONAL DENGAN PERSPEKTIF BALANCED SCORECARD (STUDI KASUS PADA PT Penilaian Kinerja Unit Usaha Syariah Pada Bank Konvensional Dengan Perspektif Balanced Scorecard (Studi Kasus Pada Pt Bank Central Asia)

0 1 12

ANALISIS KINERJA BANK UMUM SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL DENGAN PRESPEKTIF BALANCED SCORECARD Analisis Kinerja Bank Umum Syariah Dan Bank Konvensional Dengan Prespektif Balanced Scorecard (Studi Pada Bank Mandiri Dan Bank Syariah Mandiri.

0 1 15

ANALISIS KINERJA BANK UMUM SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL DENGAN PRESPEKTIF BALANCED SCORECARD Analisis Kinerja Bank Umum Syariah Dan Bank Konvensional Dengan Prespektif Balanced Scorecard (Studi Pada Bank Mandiri Dan Bank Syariah Mandiri.

0 4 15

KEMUNGKINAN PENERAPAN BALANCED SCORECARD DALAM MENGEVALUASI KINERJA KOPERASI KEMUNGKINAN PENERAPAN BALANCED SCORECARD DALAM MENGEVALUASI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus Pada Koperasi Pegawai Negeri (KPN) JUJUR Andong Kabupaten Boyolali).

0 1 9

KEMUNGKINAN PENERAPAN BALANCED SCORECARD DALAM MENGEVALUASI KINERJA KOPERASI KEMUNGKINAN PENERAPAN BALANCED SCORECARD DALAM MENGEVALUASI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus Pada Koperasi Pegawai Negeri (KPN) JUJUR Andong Kabupaten Boyolali).

0 3 111

ENVIRONMENTAL BALANCED SCORECARD DAN ETI

0 1 16

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD PADA KOPERASI SUCOFINDO PALEMBANG -

3 10 92

Analisis kinerja perusahaan berdasarkan metode balanced scorecard : studi kasus pada Koperasi Susu Warga Mulya DIY pada tahun 2006-2010 - USD Repository

0 0 183