berarti perusahaan telah melakukan optimalisasi kegiatan simpan pinjam.
c. Pengembangan kerjasama Swamitra KILAT merupakan bentuk kemitraan Bank Bukopin
dengan Koperasi KILAT. Namun tidak menutup kemungkinan Swamitra KILAT menjalin kemitraan dengan perusahaan dan
instansi lainnya. Kerja sama tercantum dengan jelas dalam strategi Swamitra KILAT. Hipotesis dari kerja sama, yaitu kerjasama yang
terjalin dengan mitra strategis menunjukkan korelasi yang kuat dengan sasaran strategis optimalnya pertumbuhan simpan pinjam.
Semakin banyak kemitraan yang terjalin maka akan semakin banyak dana yang diperoleh untuk kemudian disalurkan berupa
pinjaman. Sehingga pendapatan yang akan diterima dari spread bunga akan semakin bertambah. Sehingga semakin dekat untuk
mencapai tujuan perkembangan usaha yang ditandai dengan perolehan keuntungan yang berkelanjutan.
4.5.4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Tujuan proses bisnis internal mengungkapkan serangkaian faktor penting yang dibutuhkan dalam pelaksanaan strategi.
Kemampuan pembelajaran dan pertumbuhan mengidentifikasikan perlunya pengembangan sumber daya manusia sebagai fungsi sentral
penggerak. Sehingga sasaran strategis dari perspektif ini adalah kompetensi dan profesionalisme pengurus, kepuasan dan motivasi
pengurus, serta terbangunnya kehandalan IT. a. Kompetensi dan profesionalisme pengurus
Sumber daya manusia yang kompeten sangat dibutuhkan untuk mendukung operasional dari setiap organisasi. Terlebih lagi
Swamitra KILAT yang berfungsi sebagai sumber pendanaan bagi pengusaha kecil sangat membutuhkan orang-orang yang ahli dan
mengerti akar permasalahan pengembangan usaha kecil dan mikro. Permasalahan umum yang dialami oleh koperasi adalah kurangnya
profesionalisme pengurus, terlihat dari keterampilan dan kompetensi
yang rendah dan tingkat pendidikan yang rendah pula. Divisi UKKM Bank Bukopin dalam proses seleksi pengurus, menginginkan
kualifikasi yang tinggi untuk pengurus Swamitra KILAT. Hal ini bertujuan untuk meningkatnya profesionalisme, sehingga Swamitra
KILAT dapat meningkatkan mutu pelayanan terhadap anggota. Upaya lain untuk mencapai sasaran strategis ini yaitu penerapan
sistem reward dan punishment yang adil dan tegas. Hal ini ditujukan untuk meningkatkan sikap profesionalisme pengurus. Sedangkan
pemerkayaan dan peningkatan kompetensi pengurus diwujudkan dengan program training pada awal masuk sebagai pengurus dan
pelatihan dan pengembangan untuk memantapkan keterampilan dan keahlian pengurus.
Hipotesis dari meningkatnya profesionalisme dan kompetensi pengurus akan meningkatkan mutu pelayanan kepada anggota
sehingga meningkatkan kepuasan dan loyalitas anggota. Meningkatnya loyalitas anggota akan meningkatkan pendapatan dan
keuntungan yang diperoleh. Pengurus yang kompeten di bidangnya akan mengetahui betul bagaimana cara memperlakukan anggota
dengan baik dan membantu permasalahan mereka sehingga akan menciptakan kedekatan hubungan dengan anggota.
c. Kepuasan dan motivasi pengurus Kepuasan kerja mencerminkan perasaan emosional yang
menyenangkan atau tidak, dalam memandang pekerjaannya, seperti kepuasan terhadap atasan, promosi, kompensasi, rekan kerja, dan
fasilitas yang disediakan. Kepuasan dan motivasi kerja merupakan kunci keberhasilan bagi perusahaan yang berada pada industri yang
tingkat persaingannya tinggi. Kepuasan kerja yang tinggi merupakan pertanda organisasi dikelola dengan baik dan pada dasarnya
merupakan hasil manajemen perilaku yang positif. Hipotesisnya meningkatnya kepuasan pengurus, maka
pengurus dapat termotivasi untuk menghasilkan kinerja terbaik akan terwujud. Sehingga pelayanan bermutu akan tercapai. Pada akhirnya
adalah pencapaian sasaran strategis yaitu perolehan keuntungan berkelanjutan.
c. Terbangunnya teknologi yang handal Tersedianya sarana teknologi operasional seperti Swasys dan
web site swamitra.com bertujuan untuk membantu kelancaran kegiatan Swamitra. Fasilitas ini memiliki daya guna dan sesuai
dengan karakter dari pola pembiayaan mikro. Teknologi dan informasi Information and Technology menjadi sasaran strategis
perspektif ini karena IT yang disewakan oleh Bank Bukopin harus dipergunakan secara optimal. Agar terciptanya efektivitas kegiatan
operasional. Aplikasi IT sendiri bertujuan untuk mempermudah operasionalisasi Swamitra KILAT dalam upaya pemenuhan
kepentingan anggotanya. Sehingga kehandalan IT berorientasi kepada kepuasan anggota agar dapat mendorong kinerja pada
perspektif keuangan yaitu sustainable outstanding financial return perolehan keuntungan secara berkelanjutan.
Selain berorientasi kepada anggota, kehandalan IT juga bertujuan memberi kemudahan kepada pengurus dalam menjalankan
tugasnya yaitu melayani anggota. Sehingga karyawan pun merasa diperhatikan dengan penyediaan teknologi modern guna mendukung
kelancaran tugasnya. Sehingga hipotesis dari terbangunnya kehandalan IT akan meningkatkan kepuasan pengurus sebagai
pengguna, juga akan meningkatkan kepuasan anggota. Anggota yang merasa puas akan menggunakan jasa Swamitra dalam frekuensi yang
sering sehingga akan meningkatkan keuntungan yang diperoleh. Penjabaran desain hipotesis mengenai hubungan sebab akibat
melalui empat perspektif Balanced Scorecard merupakan sarana yang efektif untuk membangun pencapaian visi, misi, dan tujuan
strategis perusahaan. Keterkaitan masing-masing sasaran strategis dari setiap perspektif akan menghasilkan sasaran utama yang akan
dicapai oleh perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Peta strategi pada Swamitra KILAT dapat terlihat pada Gambar 21.
Visi : Menjadi yang terdepan dalam pelayanan jasa simpan pinjam dan jasa keuangan lainnya kepada anggota
Misi : • Berperan dalam pengembangan usaha kecil dan meningkatkan nilai tambah investasi anggota
• Mendorong kapabilitas dan kesejahteraan karyawan. • Volume pinjaman yang optimal dengan berprinsipkan soundable, profitable dan marketable.
• Kemandirian usaha melalui penguatan permodalan dan kelancaran solvabilitas usaha Tujuan dan manfaat :
• Tumbuh kembang USP Swamitra • Alih teknologi dan manajemen
• Kecepatan ketepatan informasi keuangan • Jaringan kerja antar Swamitra
• Meningkatnya pelayanan kepada anggota • Mobilisasi dana
Strategi : Mengembangkan usaha yang bersinergi dengan pengembangan kemitraan dan meningkatkan daya saing
dengan mengunggulkan kekuatan dan mereduksi kelemahan guna
mengambil peluang dan mengantisipasi ancaman serta pertumbuhan profitabilitas.
Meningkatnya pendapatan Efisiensi biaya-biaya
Optimalnya pertumbuhan simpan pinjam
Perolehan keuntungan
Meningkatnya mutu pelayanan
Meningkatnya kepuasan pengurus Meningkatnya kompetensi
dan profesionalisme Efektivitas pengembalian
pinjaman Pengembangan kerja
sama Kepuasan anggota
Loyalitas anggota
Terbangunnya kehandalan IT
Perspektif Keuangan
Perspektif Keanggotaan
Perspektif Proses Bisnis Internal
Perspektif Pertumbuhan dan
Pembelajaran
Gambar 21. Peta Strategis Balanced Scorecard Swamitra KILAT
4.6. Perancangan Balanced Scorecard Swamitra KILAT