Asam kuat dan basa kuat. Asam lemah dan basa lemah.

72 H 3 PO 4 + H 2 O ⇄ H 3 O + + H 2 PO 4 - 1 a K = [ ][ ] [ ] 4 3 4 2 3 PO H PO H O H − + H 2 PO 4 - + H 2 O ⇄ H 3 O + + HPO 4 2- 2 a K = [ ][ ] [ ] − − + 4 2 2 4 2 3 PO H PO H O H HPO 4 2- + H 2 O ⇄ H 3 O + + PO 4 3- 2 a K = [ ][ ] [ ] − − + 2 4 3 4 3 HPO PO O H Disosiasi bertahap basa diekivalen, misalnya disosiasi CO 3 2- .adalah : CO 3 2- + H 2 O ⇄ HCO 3 - + OH - 1 b K = [ ][ ] [ ] − − − 2 3 3 CO HCO OH HCO 3 - + H 2 O ⇄ H 2 CO 3 + OH - 2 b K = [ ][ ] [ ] − − 3 3 2 HCO CO H OH Pada tiap tahap disosiasi, harga tetapan disosiasi selalu menurun. Jadi, Ka 1 Ka 2 Ka 3 . Hal ini disebabkan adanya gaya elektrostatis. Melepaskan proton dari H 3 PO 4 lebih mudah daripada pada anion H 2 PO 4 - karena proton yang akan lepas dari anion akan mendapat gaya tarik elektrostatis, sehingga sulit terlepas. Akibatnya konsentrasi ion-ion yang dihasilkan sedikit dan K a akan kecil. Melepaskan proton dari anion yang muatannya makin banyak tentu akan lebih sulit lagi, karena gaya tarik elektrostatis akan makin kuat. Larutan yang bersifat asam akan mempunyai pula sifat basa, hanya saja sifat asam sangat kecil dibandingkan dengan sifat basa. Dengan kata lain di dalam larutan yang mengandung H 3 O + akan ada pula OH - dan sifat larutannya akan ditentukan oleh konsentrasi ion yang lebih besar. Dengan demikian dapatdikatkan pula bahwa larutan yang mempunyai dengan harga K b tertetu akan adapula harga K a . Keasaman acidity dan kebasaan basicity dalam sistem asam-basa Bronsted-Lowry bahwa makin kuat asamnya, makin lemah basa konjugatnya. Oleh karena kuat lemahnya asam dan basa ditentukan oleh K a dan K b maka perlu diketahui hubungan kuantitatif antara K a dengan K b dalam sistem asam-basa Bronsted-Lowry. Untuk itu perhatikan reaksi asam-basa berikut. NH 3 + H 2 O ⇄ NH 4 + + OH - K b = [ ][ ] [ ] 3 4 NH OH NH − + NH 4 + + H 2 O ⇄ NH 3 + H 3 O + K a = [ ] [ ] [ ] + + 4 3 3 NH O H NH Dengan mengalikan kedua tetapan disosiasi itu, maka diperoleh :