1. 115 Secara ekstrem ada dua cara untuk memenuhi terbentuknya konfigurasi elektronik
gas mulia yaitu pertama dengan cara serah-terima atau transfer elektron valensi dan kedua dengan cara pemilikan bersama pasangan elektron sekutu sharing atau
“patungan” dari elektron valensi atom-atom penyusunnya. Cara pertama menghasilkan ion positif yaitu kation bagi atom yang melepas elektron, dan ion negatif yaitu anion
bagi atom yang menerima elektron. Dengan demikian, ikatan yang terjadi antara keduanya adalah ikatan ionik yang berupa gaya-gaya elektrostatik. Cara kedua
menghasilkan ikatan kovalen yang berupa pasangan-pasangan elektron sekutu yang menjadi milik bersama antara atom-atom yang terlibat. Dalam banyak contoh, adanya
kedua jenis ikatan ini dapat diidentifikasi secara tegas, namun dalam beberapa kasus berupa transisi antara keduanya, artinya tidak lagi dapat ditegaskan sebagai ikatan
ionik 100 murni ataupun ikatan kovalen 100 murni.
5.2 Ikatan Ionik Berbagai Tipe Konfigurasi Elektronik Spesies Ionik
Secara sederhana, ikatan ionik dapat didefinisikan sebagai ikatan antara dua macam ion, kation dan anion, oleh gaya-gaya elektrostatik Coulomb. Namun, misalnya
untuk senyawa kompleks [FeH
2
O
6
]
2+
, ion pusat Fe
2+
dengan molekul pengeliling H
2
O, juga sebagian diikat oleh gaya-gaya elektrostatik antara ion pusat dengan dipol listrik
tetap yaitu negatif yang dihasilkan oleh molekul pengeliling. Oleh karena ikatan ionik terjadi dengan cara transfer elektron, maka dapat diramalkan bahwa unsur-unsur
golongan alkali dan alkali tanah dengan karakteristik ns
1
-
2
mempunyai kecenderungan yang cukup kuat untuk membentuk ikatan ionik dengan unsur-unsur golongan halogen
dan oksigen dengan karakteristik ns
2
np
4
-
5
. Kenyataannya ditemui berbagai tipe ion dengan konfigurasi elektronik tertentu sebagaimana diuraikan berikut ini.
Spesies Tanpa Elektron Valensi Ion hidrogen H
+
, barangkali dapat dipandang sebagai satu-satunya contoh spesies tanpa elektron valensi, meskipun eksistensinya distabilkan dalam bentuk tersolvasi oleh
pelarut, yaitu sebagai ion hidronium, H
3
O
+
, dalam air. Spesies dengan Dua Elektron Valensi
Beberapa spesies yang cukup stabil dengan dua elektron valensi adalah ion hidrida, H
-
, Li
+
, dan Be
2+
. Ion-ion ini mengadposi konfigurasi elektronik gas mulia He.
1. 116 Spesies dengan Delapan Elektron Valensi
Pembentukan spesies yang stabil dengan delapan elektron valensi seperti, Na
+
, Mg
2+
, F
-
, dan O
2
-
, dapat dilukiskan dengan diagram berikut:
Jadi, NaF, Na
2
O, MgF
2
, dan MgO sering dianggap contoh spesies “ionik” dengan mengadopsi konfigurasi elektron valensi gas mulia terdekat, Ne.
Spesies dengan Delapanbelas Elektron Valensi Kenyataan menunjukkan bahwa banyak senyawa-senyawa golongan d juga
bersifat ionik; sudah barang tentu kestabilan konfigurasi elektroniknya, khususnya jumlah elektron valensi, tidak lagi mengikuti kaidah oktet, tetapi mencapai
delapanbelas. Spesies ini banyak ditemui pada gologan 11, 12 bahkan juga golongan 13 mulai periode 4, yaitu:
Golongan 11 Golongan 12
Golongan 13
29
Cu
→
29
Cu
+ 30
Zn
→
30
Zn
2+ 31
Ga
→
31
Ga
3+ 47
Ag
→
47
Ag
+ 48
Cd
→
48
Cd
2+ 49
In
→
49
In
3+ 79
Au
→
79
Au
+ 80
Hg
→
80
Hg
2+ 81
Tl
→
81
Tl
3+
Ketiga kelompok unsur tersebut secara berurutan dapat membentuk kation M
+
, M
2+
, dan M
3+
, yang cukup stabil dengan melepaskan elektron valensi ....... ns
1
-
2
np
0-1
dan menyisakan konfigurasi elektronik terluar ........ n-1s
2
n-1p
6
n-1d
10
, sebanyak 18 elektron. Perlu dicatat bahwa konfigurasi 18 elektron terluar ini hanya dicapai
dengan cara pelepasan elektron, dan tidak pernah dicapai dengan cara penangkapan elektron, dan oleh karena itu spesies ini hanya dijumpai dalam bentuk kation saja.
Spesies dengan Delapanbelas + Dua Elektron Valensi Spesies ini umumnya terdiri atas unsur-unsur berat. Unsur
81
Tl dijumpai sebagai kation Tl
3+
yaitu sistem 18 elektron valensi yang cukup stabil. Namun demikian, kation Tl
+
dengan konfigurasi elektronik [
36
Kr] 4d
10
4f
14
5s
2
5p
6
5d
10
6s
2
, ternyata juga ditemui dan bahkan lebih stabil daripada kation Tl
3+
. Kestabilan sistem konfigurasi ini sering
→
←
10
Ne
9
F
-
→
12
Mg -2 e
←
11
Na
[
10
Ne] 3s
1
[
10
Ne] 3s
2
- e + e
8
O
2
-
9
F
[
2
He] 2s
2
2p
5
[
2
He] 2s
2
2p
4 8
O + 2 e
11
Na
+
12
Mg
2+