1. 93 periode 2 mempunyai konfigurasi elektronik 1s
2
2s
1
-
2
. Ukuran atom ditentukan oleh
besarnya muatan inti efektif yang dirasakan oleh elektron-elektron dalam orbital yang bersangkutan yaitu 1s, 2s, dan 2p. Naiknya nomor atom berarti naiknya Z
ef
yang dirasakan oleh setiap elektron dalam orbital yang bersangkutan, sehingga orbital-orbital
ini mengalami kontraksi ke arah inti atom yang semakin besar dan akibatnya atom akan nampak semakin kecil.
Dalam golongan, jari-jari atom bertambah besar dengan naiknya nomor atom. Ukuran atom ditentukan oleh ukuran orbital terluar. Unsur-unsur dalam golongan
ditandai dengan elektron valensi yang sama. Golongan utama yaitu s dan p, mempunyai konfigurasi elektronik terluar 1-7s
x
, dan 1-7s
2
1-7p
x
. Naiknya nomor atom berarti bertambahnya kulit elektron atau bertambahnya elektron dalam dan bertambahnya
ukuran orbital terluar sehingga elektron terluar mengalami “perlindungan” shielding oleh elektron-elektron dalam yang semakin efektif dari pengaruh tarikan inti, dan
akibatnya atom akan nampak semakin besar. Perlu diingat bahwa inti atom merupakan bagian atom yang sangat kecil; jari-jari
kovalen atom oksigen yang panjangnya ~ 70 pm, jari-jari inti atomnya hanya 0,0015 pm. Jadi dalam hal volume keseluruhan atom, inti atom hanya mewakili sekitar 10
-
11
bagian.
4.3.2 Energi Ionisasi
Pada dasarnya energi ionisasi E
i
didefinisikan sebagai energi yang diperlukan untuk mengeluarkan elektron dari tiap mol spesies dalam keadaan gas. Energi untuk
mengeluarkan satu elektron pertama dari atom netralnya disebut sebagai energi ionisasi pertama dan untuk mengeluarkan satu elektron kedua disebut energi ionisasi
kedua, demikian seterusnya untuk pengeluaran satu elektron berikutnya. Mudah dipahami bahwa mengeluarkan satu elektron pertama dari atom netralnya akan lebih
mudah daripada mengeluarkan satu elektron kedua dan seterusnya dari kation yang bersangkutan karena pengaruh muatan inti menjadi semakin lebih efektif terhadap
elektron yang semakin berkurang jumlahnya. Perhatikan contoh berikut ini: Li
g
→
Li
+
g
+ e E
i 1
= 520 kJ mol
-
1
Li
+
g
→
Li
2+
g
+ e E
i 2
= 7298 kJ mol
-
1
Li
2+
g
→
Li
3+
g
+ e E
i 3
= 11815 kJ mol
-
1
1. 94 Jadi pada proses tersebut, E
i 1
E
i 2
E
i
n; nilai energi ionisasi pertama atom unsur utama disajikan dalam Tabel 4.5, dan energi ionisasi pertama hingga kedelapan
dapat diperiksa pada Tabel 4.6. Tabel 4.5 Energi ionisasi pertama dalam kJ mol
-
1
atom-atom unsur utama
H : 1312 He : 2372
Li : 520 Be : 899
B : 801 C : 1086 N : 1402 O : 1314 F : 1681 Ne : 2081
Na : 496 Mg : 738
Al : 578 Si : 786
P : 1012 S : 1000 Cl : 1251 Ar : 1521 K : 419
Ca : 590 Ga : 579
Ge : 762 As : 944
Se : 941 Br : 1140 Kr : 1351
Rb : 403 Sr : 550
In : 558 Sn : 709
Sb : 832 Te : 869
I : 1008 Xe : 1170
Cs : 376 Ba : 503
Tl : 589 Pb : 716
Bi : 703 Po : 812
At :
-
Rn : 1037
Betapapun lemahnya, pasti ada interaksi ikatan antara elektron valensi dengan inti atom, sehingga untuk mengeluarkan selalu diperlukan energi; dengan demikian, energi
ionisasi selalu berharga positif. Energi ionisasi ini dapat ditentukan secara eksperimen dengan menempatkan spesies gas di dalam tabung, kemudian tegangan voltase dalam
tabung dinaikkan secara perlahan; praktis tidak ada arus listrik sampai dengan harga voltase tertentu pada saat sebuah elektron dilepas oleh spesies yang bersangkutan.
Harga voltase pada saat mulai terjadinya arus listrik inilah yang didefinisikan sebagai energi ionisasi; oleh karena itu, energi ionisasi biasanya dinyatakan dengan satuan non
SI, elektron Volt, eV 1 eV = 1,60 x 10
-
19
J = 96,485 kJ mol
-
1
, dan sering pula disebut sebagai potensial ionisasi.
Dengan batasan tersebut berarti bahwa energi ionisasi bergantung pada seberapa kuat elektron terikat oleh atomnya atau seberapa kuat muatan inti efektif Z
ef
berpengaruh terhadap elektron terluar yang akan dikeluarkan. Dengan demikian, energi ionisasi bervariasi seiring dengn bervariasinya gaya tarik elektrostatik Coulomb, E
i
=
2
r .e
Z
ef
, yaitu mempunyai harga terendah untuk Z
ef
terkecil dan r jari-jari atom terbesar.
Untuk unsur-unsur dalam satu golongan dalam Tabel Periodik Unsur, pengaruh muatan inti efektif terhadap elektron valensi relatif konstan atau naik sangat sedikit
dengan naiknya nomor atom karena bertambahnya muatan inti diimbangi pula dengan bertambahnya fungsi perisai elektron screeningshielding effect; sedangkan jari-jari
atom bertambah secara tajam dengan bertambahnya kulit elektron utama. Dengan
1. 95 demikian dapat dipahami bahwa secara umum energi ionisasi menurun dengan
bertambahnya nomor atom sebagaimana ditunjukkan oleh contoh berikut. Unsur
Konfigurasi E
i
kJ mol -
1 3
Li 1s
2
2s
1
520
11
Na 1s
2
2s
2
2p
6
3s
1
496
19
K 1s
2
2s
2
2p 3s
2
3p
6
4s
1
419
Untuk unsur-unsur dalam satu periode dalam Tabel Periodik Unsur, dengan naiknya nomor atom muatan inti efektif semakin membesar secara kontinu, yaitu naik
kira-kira sebesar 0,65 satuan untuk setiap tambahan satu elektron, yang berakibat jari- jari atom semakin pendek. Dengan demikian, elektron terluar semakin sukar
dikeluarkan yang berarti energi ionisasi semakin besar. Jadi, unsur-unsur alkali mempunyai energi ionisasi terendah sedangkan unsur-unsur gas mulia mempunyai
energi ionisasi tertinggi. Perubahan energi ionisasi secara periodik dilukiskan pada Gambar 4. 4.
Namun demikian, terdapat beberapa kekecualian yaitu naiknya energi ionisasi unsur-unsur dalam satu periode ternyata tidak menunjukkan alur yang mulus
sebagaimana ditunjukkan oleh Gambar 4.5. Atom dengan konfigurasi elektronik penuh atau setengah penuh ternyata mempunyai energi ionisasi relatif lebih tinggi daripada
atom-atom terdekatnya. Misalnya, E
i
Li E
i
Be E
i
B, demikian juga E
i
C E
i
N E
i
O. Data ini dapat menyarankan bahwa elektron dalam konfigurasi penuh
Nomor Atom
500 1000
1500 2000
2500
10 20
30 40
50 60
70 80
90
He Ne
Xe Rn
Kr Ar
K Rb
Cs Li
Na H
Energi Ionisasi kJ mol
-1
5d Mg
Al Si
P S
Cl 4f
4d 3d
Gambar 4.4 Periodisitas nergi ionisasi unsur-unsur
1. 96 Be lebih sukar dilepas daripada konfigurasi setengah atau tidak penuh B; demikian
juga elektron dalam konfigurasi setengah penuh
....
2s
2
2p
3
, N, lebih sukar dilepas daripada elektron dalam konfigurasi tidak penuh
......
2s
2
2p
4
, O. Jadi, spesies dengan konfigurasi elektronik penuh dan setengah penuh yang sering dikatakan mempunyai
konfigurasi simetris, lebih stabil daripada spesies dengan konfigurasi kurang simetris. Mengapa demikian? Untuk menjawab pertanyaan ini perlu dipertimbangkan pula peran
tolakan antar elektron seperti dijelaskan berikut ini. Rasio muatan inti efektif terhadap elektron terluar antara atom Li dan Be adalah:
] Be
[ ]
Li [
ef ef
Z Z
= 191
128 = 23. Berdasarkan rumusan Bohr, energi elektron terluar untuk Be
tentulah berkisar [
2 3
]
2
lebih besar daripada energi elektron terluar atom Li. Energi ini secara teoritis adalah
4 9
x 520 kJ mol
-
1
= 1170 kJ mol
-
1
. Kenyataannya, energi ionisasi pertama untuk Be hanyalah 900 kJ mol
-
1
. Perbedaan ini sangat mungkin disebabkan oleh adanya tolakan antar
elektron khususnya
elektron 2
s
2
, sehingga
mempermudah untuk mengeluarkan elektron terluar tersebut. Naiknya muatan inti efektif terhadap
elektron terluar 2 p
1
untuk atom B ternyata tidak diikuti terus oleh naiknya energi ionisasinya,
melainkan E
i
B E
i
Be. Hal ini mudah dipahami karena elektron 2
p
1
menempati energi yang relatif lebih tinggi daripada elektron-elektron 2
s
2
. Tambahan elektron-elektron pada kedua unsur berikutnya, C dan N, menempati orbital 2
p yang berbeda, misalnya 2p
1
untuk atom B, 2
p
x
1
, 2 p
y
1
untuk atom C, dan 2 p
x
1
, 2 p
y
1
, 2 p
z
1
untuk atom N, sehingga tolakan antar elektron 2
p
n
menjadi serendah mungkin. Oleh karena itu harga E
i
ketiga atom unsur ini terletak dalam satu garis kecenderungan yang naik secara teratur. Tambahan
satu elektron berikutnya yaitu untuk atom unsur O, menghasilkan sepasang elektron pada salah satu orbital 2
p O: 1s
2
2 s
2
2 p
z
2
2 p
x
1
2 p
y
1
. Hal ini tentu mengakibatkan naiknya tolakan antar elektron dalam orbital 2
p yang cukup signifikan sehingga Gambar 4.5 Grafik energi
ionisasi pertama H - Na
500 1000
1500 2000
2500
2 4
6 8
10 12
H He
Li Ne
F O
N C
B Be
Na
E
i
kJ. mol
-
1
Nomor Atom
1. 97 elektron ini mudah dilepas. Dengan demikian dapat dimengerti bahwa
E
i
O E
i
N. Demikianlah seterusnya sehingga rasionalisasi yang sama umumnya dapat diterapkan
untuk unsur-unsur berikutnya.
4.3.3 Afinitas elektron atau energi afinitas Definisi Konvensional