Tahap Perencanaan Siklus II

hasil belajar kognitif siswa. Apabila indikator keberhasilan telah terpenuhi maka siklus selanjutnya tidak perlu dilaksanakan, namun apabila indikator keberhasilan belum terpenuhi maka dilakukan siklus selanjutnya sampai berhasil sesuai dengan indikator keberhasilan yang diterapkan.

H. Uji Kualitas Instrumen

1. Uji Validitas Instrumen

Data yang diperoleh dari lapangan perlu diuji coba keabsahannya. Menurut Saifuddin Azwar 1997: 5 validitas adalah ukuran yang menunjukkan sejauh mana ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi ukurannya. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data mengukur itu valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya Sugiyono, 2013: 172. Dalam penelitian ini, validitas instrumen diukur dengan menggunakan validitas konstruk dan validitas isi. Sebuah instrumen memiliki validitas konstruk jika instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur gelaja sesuai dengan yang didefinisikan, sedangkan validitas isi adalah instrumen yang disusun harus sesuai dengan cakupan substansi yang akan diukur Sugiyono, 2013: 176. Butir-butir instrumen yang disusun oleh peneliti dikonsultasikan dengan dosen pembimbing, setelah itu meminta pertimbangan para ahli judgement experts untuk diperiksa dan dievaluasi secara sistematis apakah butir-butir instrumen tersebut telah mewakili apa yang hendak diukur. Pada penelitian ini ahli yang dimaksud adalah Ibu Barkah Lestari, M.Pd. selaku ahli evaluasi pendidikan dan R.R. Sitaresmi, M.Pd. selaku guru mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 2 Bantul. Untuk instrumen tes setelah mendapat persetujuan dari expert judgement, tes tersebut diuji cobakan pada kelas X MIA 5 di SMA Negeri 2 Bantul sebelum digunakan untuk penelitian. Hasil uji coba tersebut kemudikan diujikan dengan menggunakan rumus koefisien korelasi Point Biserial yang ditunjukkan pada rumus berikut: √ Dimana: = koefisien korelasi point biserial = mean skor dari subyek-subyek yang menjawab benar = mean skor total skor rata-rata dari seluruh pengikut tes = standar deviasi skor total = proporsi subyek yang menjawab benar item tersebut = proporsi siswa yang menjawab salah Suharsimi Arikunto, 2013: 326-327 Hasil koefisien korelasi dibandingkan dengan nilai koefisien korelasi pada tabel. Jika hasil r hitung lebih tinggi daripada r tabel maka soal tersebut dikatakan valid, jika r hitung lebih rendah daripada r tabel maka soal tersebut dikatakan tidak valid. Nilai r tabel untuk n = 32 dengan taraf signifikan 5 adalah 0,349. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan Ms. Excel diperoleh hasil bahwa seluruh butir soal pada siklus I dan II dinyatakan valid. Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 20 butir soal pilihan ganda pada siklus I dan 20 butir soal pilihan ganda pada siklus II.

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Instrumen yang reliabel artinya instrumen tersebut cukup baik sehingga mampu mengungkapkan data yang bisa dipercaya Suharsimi Arikunto, 2013: 222. Hasil instrumen tes yang telah diuji cobakan dihitung dengan menggunakan rumus alfa cronbach dengan rumus: Dimana: = jumlah butir = varian butir soal = varian skor total Zainal Arifin, 2012: 264 Suatu instrumen dikatakan reliabel jika memiliki nilai koefisien alfa cronbach 0,7. Uji reliabilitas soal pada penelitian ini dilakukan dengan bantuan program SPSS 20.0. Instrumen tes pada siklus I diperoleh koefisien sebesar 0,841, sedangkan pada siklus II diperoleh koefisien sebesar 0,772. Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka instrumen tes tersebut reliabel dan siap untuk digunakan.

I. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dimaksudkan untuk mencari jawaban atas pertanyaan penelitian atau tentang permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Artinya data yang diperoleh dalam penelitian ini disajikan apa adanya kemudian dianalisis secara deskriptif untuk mendapatkan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Penerapan model cooperative learning teknik numbered heads together untuk meningkatkan hasil belajar akutansi siswa ( penelitian tindakan kelas di MAN 11 jakarta )

0 6 319

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Peningkatan minat dan hasil belajar IPS siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif metode numbered heads together di SMP Nusantara plus Ciputat

1 6 201

Pengaruh metode Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di SMP Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 4 177

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DI SMA NEGERI 1 NGUTER TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 13 83

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) MELALUI PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) MELALUI PENELITIAN TINDAKAN KELAS.

0 0 15

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI.

0 3 53

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together (nht) untuk meningkatkan partisipasi belajar dan hasil belajar siswa kelas x SMA Negeri 2 Klaten pada mata pelajaran ekonomi.

0 0 2